Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Demam pada Bayi monika-natalia 2023-06-02T12:10:21+07:00 2023-06-02T12:10:21+07:00
Demam pada Bayi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Patofisiologi Demam pada Bayi

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi demam pada bayi berusia 0–60 hari berhubungan dengan pelepasan pirogen endogen ke sirkulasi, sehingga terjadi peningkatan set-point hipotalamus. Suhu tubuh terutama pada bayi usia 0–60 hari bervariasi 37±0,5℃ sepanjang hari.

Variasi suhu inti tubuh merupakan hasil dari banyak proses fisiologis termasuk siklus tidur/bangun, perubahan metabolisme, variabilitas hormon dan tingkat aktivitas. Demam pada bayi berusia 0–60 hari dikatakan patologis ketika suhunya >38,0℃.[2–4,16]

Terjadinya Demam

Demam terjadi sebagai hasil komunikasi antara sistem imun perifer dengan sistem saraf pusat. Infeksi virus maupun bakteri menghasilkan toksin berupa pirogen eksogen. Pirogen eksogen menginduksi leukosit dan makrofag menghasilkan sitokin sebagai pirogen endogen, seperti interleukin–1 (IL–1), IL–6, interferon (IFN) –γ, dan tumor necrosis factor (TNF). Ini adalah respon sistem imun perifer.[16,18,19]

Hasil dari respon sistem imun perifer adalah sitokin atau pirogen endogen. Pirogen endogen (sitokin) tidak melewati blood brain barrier (BBB), tapi masuk ke sistem saraf pusat (SSP) melewati organum vasculosum dari lamina terminalis (OVLT) yang merupakan bagian sensorik dari circumventricular organs (CVOs).[22–25]

Area OVLT ini yang permeabel terhadap sitokin, sitokin yang paling berperan adalah IL-1. Sitokin yang masuk melalui OVLT ke preoptik hipotalamus yang letaknya bersebelahan dengan OVLT. Kemudian menginduksi produksi prostaglandin E2 (PGE2) melalui metabolisme asam arakidonat jalur siklooksigenase 2 (COX-2) yang ada pada hipotalamus untuk meningkatkan set point, kemudian menyebabkan demam.[16,18–20]

Demam sebagai Respon Imun

Adanya demam merupakan alarm bagi tubuh bayi untuk melawan adanya pirogen eksogen. Induksi demam dapat mengganggu proliferasi dan replikasi virus atau bakteri, serta menyebabkan kerusakan dinding sel dan autolisis virus maupun bakteri tersebut. Oleh sebab itu, antipiretik, seperti paracetamol, yang bekerja pada jalur siklooksigenase dan mengurangi produksi PGE2 hanya digunakan pada keadaan tertentu.[3,16,18,20]

Perubahan Fisiologis Tubuh saat Demam

Perubahan fisiologis tubuh saat demam terjadi karena proses homeostasis. Tubuh melakukan usaha-usaha untuk menurunkan suhu dan melindungi tubuh.[16,18]

Berkeringat

Berkeringat pada saat demam terjadi karena pelepasan asetilkolin sebagai respon dari peningkatan sitokin proinflamasi. Asetilkolin kemudian menyebabkan vasodilatasi kulit lewat relaksasi otot polos pembuluh darah.

Vasodilatasi yang disertai dengan aktivasi kelenjar keringat menyebabkan terjadinya berkeringat dan hilangnya panas melalui permukaan kulit ke lingkungan dalam bentuk berkeringat. Hal ini kemudian menyebabkan adanya peningkatan insensible water loss 10% setiap peningkatan suhu tubuh 1°C.[3,16,18]

Takikardia

Takikardia merupakan respon dari adanya infeksi, demam dan peningkatan laju metabolik basal, dimana setiap 1oC terjadi peningkatan heart rate 10–20 kali/menit. Selain itu, dapat pula terjadi karena aktivasi sistem saraf simpatis dan usaha mencukupi curah jantung yang disebabkan adanya vasodilatasi dan hipovolemia.[3,16,18,21]

Akan tetapi, takikardia dapat pula tidak terjadi pada bayi berusia <2 bulan, karena pada saat ini sistem saraf otonom masih belum cukup matur untuk memberikan respons tersebut.[17]

Takipnea

Takipnea dapat terjadi karena infeksi paru seperti pada pneumonia, adanya asidosis metabolik, serta adanya kebutuhan untuk meningkatkan asupan oksigen pada saat hipoksia.[2,3,18,21]

Fontanel Menonjol

Adanya fontanel menonjol dapat ditemukan pada pasien dengan demam yang disertai dengan meningitis. Akan tetapi, meningitis tidak selalu menjadi penyebab fontanel menonjol. Pada keadaan seperti roseola infantum, fontanel juga dapat menonjol namun dengan klinis bayi yang relatif baik tanpa tanda adanya infeksi bakterial. Pada roseola, fontanel yang menonjol dapat terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan serebrospinal (CSF) karena peningkatan sitokin proinflamasi.[2,22]

Referensi

2. Barbi E, Marzuillo P, Neri E, Naviglio S, Krauss B. Fever in Children: Pearls and Pitfalls. Children. 2017 Sep 1;4(9):81.
3. Balli S, Shumway KR, Sharan S. Physiology, Fever. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562334/
4. Kasbekar R, Naz A, Marcos L, Liu Y, Hendrickson K, Gorsich JC, et al. Threshold for defining fever varies with age, especially in children: A multi-site diagnostic accuracy study. Nurs Open. 2021;8(5):2705–21.
16. El-Radhi AS. Pathogenesis of Fever. In: El-Radhi AS, editor. Clinical Manual of Fever in Children. Cham: Springer International Publishing; 2018. p. 53–68. https://doi.org/10.1007/978-3-319-92336-9_3
17. Hanna CM, Greenes DS. How much tachycardia in infants can be attributed to fever? Ann Emerg Med. 2004 Jun;43(6):699–705.
18. National Health Service (NHS). Clinical Guideline: Thermoregulation. Guidance specific to the care of neonatal patients. NHS, 2020 Jul; https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiEkP6CsbD6AhXV2nMBHaPuDDo4HhAWegQIAxAB&url=https%3A%2F%2Fwww.nnuh.nhs.uk%2Fpublication%2Fdownload%2Fthermoregulation&usg=AOvVaw1gnc9FGZE5XtwPo7o19jYK
19. NICE CXone Expert, De Wood P. 17.5: Inflammation and Fever. Biology LibreTexts. 2016. https://bio.libretexts.org/Bookshelves/Microbiology/Microbiology_(OpenStax)/17%3A_Innate_Nonspecific_Host_Defenses/17.05%3A_Inflammation_and_Fever
20. Blomqvist A, Engblom D. Neural Mechanisms of Inflammation-Induced Fever. The Neuroscientist. 2018 Aug 1;24(4):381–99.
21. Consolini DM. Fever in Infants and Children - Pediatrics. MSD Manual Professional Edition. 2022. https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/symptoms-in-infants-and-children/fever-in-infants-and-children
22. Woll C, Neuman MI, Pruitt CM, Wang ME, Shapiro ED, Shah SS, et al. Epidemiology and Etiology of Invasive Bacterial Infection in Infants ≤60 Days Old Treated in Emergency Departments. J Pediatr. 2018 Sep 1;200:210-217.e1.
23. Hayakawa I, Nomura O, Uda K, Funakoshi Y, Sakakibara H, Horikoshi Y. Incidence and aetiology of serious viral infections in young febrile infants. J Paediatr Child Health. 2020;56(4):586–9.
24. King J, Pana ZD, Lehrnbecher T, Steinbach WJ, Warris A. Recognition and Clinical Presentation of Invasive Fungal Disease in Neonates and Children. J Pediatr Infect Dis Soc. 2017 Sep 1;6(suppl_1):S12–21.
25. Collins A, Weitkamp JH, Wynn JL. Why are preterm newborns at increased risk of infection? Arch Dis Child - Fetal Neonatal Ed. 2018 Jul 1;103(4):F391–4.

Pendahuluan Demam pada Bayi
Etiologi Demam pada Bayi

Artikel Terkait

  • Penggunaan Kriteria Rochester untuk Evaluasi Demam pada Bayi 0-3 Bulan
    Penggunaan Kriteria Rochester untuk Evaluasi Demam pada Bayi 0-3 Bulan
  • Anak Demam Tidak Harus Selalu Dirawat
    Anak Demam Tidak Harus Selalu Dirawat
  • Apakah Tingginya Demam Berkaitan dengan Infeksi Bakteri Invasif pada Bayi – Telaah Jurnal Alomedika
    Apakah Tingginya Demam Berkaitan dengan Infeksi Bakteri Invasif pada Bayi – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Oktober 2024, 08:03
Kejang demam pada bayi usia 2 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter, izin bertanya pada pasien usia 2 bulan yg datang dengan keluhan kejang tiba2 saat demam, suhu 38.7, tidak disertai keluhan lain. Apakah...
Anonymous
Dibalas 30 Juli 2024, 16:17
Demam pada bayi usia kurang dari 30 hari, apakah boleh diberikan paracetamol?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanyaAnak usia 25 hari demam T 38,9 post vaksin bcgUntuk tatalaksana anak demam pada bayi usia kurang dari 30 hari apakah boleh diberikan...
dr.Cita Widya Puspa
Dibalas 02 Januari 2024, 08:58
Demam disertai ruam pada bayi usia 7 bulan
Oleh: dr.Cita Widya Puspa
1 Balasan
Alo dokter selamat malam. Malam ini saya kedatangan pasien bayi usia 7 bulan dengan demam 38 derajat selama 2 hari, naik turun terutama sore dan malam hari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.