Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Filariasis general_alomedika 2024-01-24T09:05:43+07:00 2024-01-24T09:05:43+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Filariasis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Filariasis merupakan kelompok penyakit yang disebabkan oleh cacing nematoda famili Filariidae. Nematoda ini tinggal di jaringan subkutan dan pembuluh limfatik pada manusia. Filaria ditransmisikan melalui nyamuk dan antropoda lain. Siklus hidup antar filaria berbeda-beda bergantung dari spesiesnya. Siklus hidup ini terdiri dari fase larva yang berada di dalam tubuh serangga dan fase dewasa yang berada di dalam tubuh manusia. Mikrofilaria yang terhisap oleh serangga akan kembali menjadi fase larva yang infektif.

Filariasis dibedakan menjadi 4 jenis dengan spesies penyebab dan manifestasi klinis yang berbeda pula, yaitu:

  • Limfatik filariasis yang disebabkan oleh Wuchereria bancrofti, Brugia malayi,dan Brugia timori;

  • Onchocerciasis yang disebabkan oleh Onchocerca volvulus;
  • Loiasis yang disebabkan oleh Loa loa;
  • Mansonellosis yang disebabkan oleh Mansonella streptocerca, Mansonella perstans, dan Mansonella ozzardi[1,2]

Filariasis-min

Filariasis limfatik atau kaki gajah (elephantiasis) merupakan salah satu filariasis yang banyak ditemukan. 90% kasus disebabkan oleh W. bancrofti. Infeksi kronik oleh filaria ini dapat menimbulkan limfangitis, limfadenitis, kiluria pembengkakan skrotum, hidrokel, funikulitis, selulitis, dan elefantiasis. Pemeriksaan untuk diagnosis dapat menggunakan deteksi antigen cepat. Tata laksana filariasis limfatik dapat menggunakan diethylcarbamazine, ivermectin, atau albendazole, tergantung dari adanya koinfeksi dengan filaria lain.

Onchocerciasis dapat menimbulkan gejala berupa nodul subkutan, gatal, perubahan warna,  penurunan elastisitas kulit, gangguan penglihatan sampai kebutaan, dan gangguan neurologis seperti kejang dan disabilitas intelektual. Pemeriksaan baku emas untuk onchocerciasis adalah biopsi skin snip. Tata laksana lini pertama adalah ivermectin.

Loiasis sebagian besar bersifat asimtomatik. Gejala yang dapat muncul adalah pembengkakan yang berpindah-pindah, nyeri pada mata, dan gatal di seluruh tubuh. Penegakan diagnosis loiasis dilakukan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan apusan darah tebal atau tipis dengan pewarnaan Giemsa. Tata laksana loiasis bergantung dari jumlah mikrofilaria.

Infeksi oleh spesies Mansonella biasanya tidak menimbulkan gejala. Deteksi infeksi mansonella dapat dilakukan dengan menemukan mikrofilaria, baik dari darah, biopsi kulit, atau cairan serosa. Tata laksana yang dapat diberikan adalah diethylcarbamazine atau ivermectin.[1-3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Newman TE, Juergens AL. Filariasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556012/
2. Bronze MS. Filariasis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/217776-overview
3. World Health Organization. Lymphatic Filariasis. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis

Patofisiologi Filariasis

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.