Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Filariasis general_alomedika 2024-01-24T09:49:36+07:00 2024-01-24T09:49:36+07:00
Filariasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Filariasis

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Penatalaksanaan filariasis yang utama adalah pemberian antelmintik seperti diethylcarbamazine, ivermectin, dan albendazole.[1,2,5]

Penatalaksanaan Filariasis Limfatik

Pilihan terapi filariasis limfatik tergantung ada tidaknya koinfeksi dengan jenis filariasis lain.

Monoinfeksi

Diethylcarbamazine (DEC) oral merupakan terapi pilihan untuk monoinfeksi filariasis limfatik. Dosis DEC sebagai monoterapi filariasis limfatik untuk dewasa dan anak usia >18 tahun yaitu 6 mg/kg/hari selama 12 hari.

Alternatif terapi monoinfeksi filariasis limfatik lain yang dapat digunakan yaitu kombinasi DEC 6 mg/kg/hari selama 12 hari dengan doxycycline 200 mg sekali sehari selama 6 minggu, atau doxycycline 200 mg sekali sehari selama 23 hari dilanjutkan kombinasi doxycycline 200 mg sekali sehari dengan albendazole 200 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Semua regimen terapi diberikan peroral.[1,2,5]

Koinfeksi Onchocerciasis

Pada pasien filariasis limfatik dengan koinfeksi onchocerciasis, terapi yang direkomendasikan adalah ivermectin 150 µm/kg sebagai dosis tunggal, kemudian dilanjutkan dengan terapi DEC 1 bulan setelah pemberian ivermectin.

Alternatif lain dapat diberikan doxycycline 200 mg sekali sehari selama 6 minggu dilanjutkan ivermectin 150 µm/kg sebagai dosis tunggal. DEC tidak boleh diberikan sebagai terapi tunggal pada pasien filariasis limfatik dengan koinfeksi onchocerciasis karena dapat meningkatkan risiko eksaserbasi berat reaksi Mazzotti di mata dan kulit.[1,2,5]

Koinfeksi Loiasis

Pada pasien filariasis limfatik dengan koinfeksi Loiasis yang memiliki kadar mikrofilaria >2500/ml, terapi yang direkomendasikan adalah albendazole 200 mg 2 kali sehari selama 3 minggu. DEC tidak digunakan pada pasien ini karena dapat menyebabkan ensefalopati, gagal ginjal, hingga kematian.[2,5]

Penanganan Limfedema

Pada pasien dengan limfedema, tata laksana suportif dapat dilakukan seperti mencuci ekstremitas yang terinfeksi dengan sabun dan air mengalir secara rutin, istirahat cukup, elevasi ekstremitas, latihan untuk meningkatkan aliran limfatik pada ekstremitas yang terinfeksi, menggunakan sepatu yang nyaman, menggunakan balutan (bandage) kompresif, dan kompresi pneumatik[1-3,5,15]

Manfaat terapi DEC pada kasus dimana sudah terjadi limfedema ataupun elefantiasis diragukan, karena pada limfedema sudah tidak terjadi infeksi aktif oleh cacing filaria dan hasil laboratorium umumnya negatif. Steroid dapat diberikan untuk melunakkan dan mengurangi pembengkakan jaringan limfedema. Antibiotik dan antijamur topikal dapat diberikan untuk mencegah munculnya limfangitis.[1,2,5,15]

Bedah eksisi atau hidrokelektomi dapat dilakukan pada kasus hidrokel besar dan elefantiasis skrotum. Sedangkan pada kasus elefantiasis ekstremitas, rekonstruksi jarang berhasil, juga membutuhkan prosedur yang lebih kompleks serta skin grafting.[1-3,5]

Penatalaksanaan Onchocerciasis

Pilihan regimen untuk onchocerciasis tergantung prevalensi dan transmisi di daerah tersebut. Di daerah dengan angka transmisi tinggi, diberikan ivermectin 150 µg/kg setiap 3-12 bulan sekali hingga gejala hilang. Di daerah non-endemi, dapat diberikan regimen ivermectin yang sama dengan daerah endemi atau diberikan doxycycline 200 mg/hari selama 4-6 minggu sebelum terapi ivermectin. Semua regimen terapi diberikan peroral.

Pada pasien dengan koinfeksi loiasis yang memiliki kadar mikrofilaria >2500/ml, ivermectin tidak diberikan karena berpotensi menimbulkan efek samping serius toxic encephalopathy, sehingga hanya diberikan terapi doxycycline.

Pada pasien dengan onchocercoma, dapat dilakukan nodulektomi dengan anestesi lokal untuk menurunkan risiko komplikasi pada kulit.[2,6,8]

Penatalaksanaan Loiasis

Pemeriksaan kadar mikrofilaria perlu dilakukan sebelum memulai terapi. Pada pasien dengan kadar mikrofilaria <2500/ml dapat diberikan DEC 8-10 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis selama 21 hari.

Pada pasien dengan kadar mikrofilaria >2500/ml, terapi hanya diberikan jika ada gejala (simtomatik), yaitu dengan albendazole 200 mg 2 kali sehari selama 3 minggu sebelum terapi DEC. Semua regimen terapi diberikan peroral.[2,6,9]

Pembedahan dapat dilakukan untuk mengeluarkan cacing yang terlihat pada mata atau di dalam kulit.[9]

Penatalaksanaan Mansonellosis

Pilihan regimen terapi untuk mansonellosis tergantung spesies dan strain penyebabnya. Pada mansonellosis yang disebabkan oleh Mansonella streptocerca, dapat diberikan DEC 6 mg/kg/hari dalam 3 dosis terbagi selama 12 hari.

Pada mansonellosis yang disebabkan oleh strain M. ozzardi yang tidak mengandung bakteri Wolbachia, dapat diberikan ivermectin dosis tunggal 6 mg. Pada mansonellosis yang disebabkan oleh strain M. perstans yang tidak mengandung bakteri Wolbachia, dapat diterapi dengan kombinasi DEC 8-10 mg/kg/hari selama 21 hari dan mebendazole 100-200 mg 2 kali sehari selama 14-21 hari.

Strain M. perstans dan M.ozzardi yang mengandung bakteri Wolbachia dapat diterapi dengan doxycycline 200 mg/hari selama 6 minggu. Semua regimen terapi diberikan peroral.[2,6,11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Newman TE, Juergens AL. Filariasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556012/
2. Bronze MS. Filariasis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/217776-overview
3. World Health Organization. Lymphatic Filariasis. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis
4. World Health Organization. Lymphatic Filariasis (Elephantiasis). 2023. https://www.who.int/health-topics/lymphatic-filariasis#tab=tab_1
5. Centers For Disease Control And Prevention. Lymphatic Filariasis. 2018. https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/
6. Rahnama-Moghadam S. Dermatologic Manifestations of Filariasis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1109642-overview#a1
7. Centers For Disease Control And Prevention. Onchocerciasis. 2019. https://www.cdc.gov/parasites/onchocerciasis/
8. Smith DS. Onchocerciasis (River Blindness). 2018. https://emedicine.medscape.com/article/224309-overview
9. Smith DS. Loiasis (African Eye Worm). 2020. https://emedicine.medscape.com/article/2500105-overview
10. Centers For Disease Control And Prevention. Loiasis. 2020. https://www.cdc.gov/parasites/loiasis/
11. Ta-Tang TH, Crainey JL, Post RJ, Luz SL, Rubio JM. Mansonellosis: current perspectives. Res Rep Trop Med. 2018 Jan 18;9:9-24. doi: 10.2147/RRTM.S125750. PMID: 30050351; PMCID: PMC6047625.
15. Zulfiqar H, Malik A. Bancroftian Filariasis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2022, PMID: 31613462.

Diagnosis Filariasis
Prognosis Filariasis

Artikel Terkait

  • Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
    Penatalaksanaan Askariasis Intestinal pada Anak Usia Bawah 6 Tahun
  • Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
    Enterobius vermicularis pada Kasus Appendicitis
  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 16 Februari 2024, 11:29
Keluar ulat di sela jari kuku kaki
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
4 Balasan
Alo dokter, ijin untuk berdiskusi.Seorang pasien berusia 60th, laki2.Awalnya mengeluhkan terasa gatal dan berair pd bagiam sela kuku jari jempol kaki, yg...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 07:59
Obat cacing untuk bayi usia 11 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin konsul dok, apakah obat cacing sudah bisa diberikan pada anak usia 11 bulan, dg bb 8,5 kgAnak mengeluh mudah diare, BB susah naik, conjungtiva sedikit...
dr.Rivia Pricillia Pantow
Dibalas 01 Juni 2023, 18:02
Apakah obat cacing bisa diberikan pada anak usia di bawah 2 tahun?
Oleh: dr.Rivia Pricillia Pantow
2 Balasan
Alo dokter. Ijin berdiskusi yah saya mendapatkan pasien bayi 6 bln, untuk keluhannya keluar cacing kremi pada waktu bab, dan ada yang keluar lewat anus....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.