Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kolera general_alomedika 2024-03-18T09:55:15+07:00 2024-03-18T09:55:15+07:00
Kolera
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription Alomedika

Etiologi Kolera

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Etiologi kolera adalah bakteri Vibrio cholerae yang menular pada manusia melalui rute fekal-oral. Bakteri ini menghasilkan enterotoksin yang dapat memicu diare sekretorik akut profus. Infeksi Vibrio cholerae dikaitkan dengan sistem sanitasi yang buruk, di mana transmisi utama terjadi melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Vibrio cholerae merupakan bakteri basil gram negatif yang bersifat aerobik atau anaerobik fakultatif. Bakteri ini memiliki bentuk seperti tanda koma, panjang 1–3 µm, dan diameter 0,5–0,8 µm. Struktur antigennya terdiri dari antigen flagela H dan somatik O. Dari sekitar 200 jenis Vibrio cholerae yang telah teridentifikasi, Vibrio cholerae O1 dan Vibrio cholerae O139 merupakan jenis yang berkaitan dengan kejadian epidemi.

Serogrup O1 kemudian diklasifikasikan berdasarkan serotipenya, yaitu serotipe Inaba, Ogawa, atau Hikojima. Selain itu, serogrup O1 juga dapat diklasifikasikan berdasarkan biotipenya, yaitu biotipe klasikal dan El Tor.[2-4]

Faktor Risiko

Faktor risiko kolera adalah komunitas yang memiliki sistem pengolahan air bersih yang buruk atau standar sanitasi personal maupun komunitas yang rendah. Secara umum, faktor risiko dapat ditelaah lebih lanjut sebagai faktor lingkungan dan faktor pejamu.

Faktor Lingkungan

Ekosistem utama Vibrio cholerae adalah di perairan (terutama laut), di mana bakteri ini hidup secara komensal dengan plankton krustasea yang berperan sebagai organisme pejamu normalnya. Risiko infeksi dapat meningkat karena peningkatan jumlah mikroba akibat perubahan cuaca, suhu air, salinitas air, konsentrasi nutrisi, dan jumlah alga.[2,3]

Transmisi sekunder dapat terjadi melalui rute fekal-oral, terutama dalam lingkup rumah tangga atau pemukiman dengan standar sanitasi buruk. Tinja penderita kolera bersifat sangat infeksius, di mana setiap mililiternya dapat mengandung 1 miliar Vibrios.[2,3]

Faktor Pejamu

Kondisi malnutrisi meningkatkan risiko terinfeksi kolera. Selain itu, peran asam lambung dalam menghambat inokulasi V. cholera sebelum mencapai usus juga cukup penting. Pasien yang mengalami perubahan asam lambung (akibat infeksi H. pylori, gastrektomi, penggunaan bloker histamin, atau penggunaan inhibitor pompa proton) memiliki risiko terinfeksi kolera lebih tinggi. Individu dengan golongan darah O juga lebih rentan terinfeksi kolera tetapi mekanismenya belum diketahui dengan jelas.[2,3]

 

Referensi

2. Handa S. Cholera. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/962643-overview
3. Davies HG, Bowman C, Luby SP. Cholera – Management and Prevention. Journal of Infection. 2017:74(1):66-73.
4. Mood BS, Metanat M. Diagnosis, Clinical Management, Prevention, and Control of Cholera: A Review Study. International Journal of Infection. 2014:1(1):e18303.

Patofisiologi Kolera
Epidemiologi Kolera

Artikel Terkait

  • Penggunaan Terapi Antibiotik pada Pasien Kolera Dewasa
    Penggunaan Terapi Antibiotik pada Pasien Kolera Dewasa
  • Manajemen Kolera yang Tepat pada Anak
    Manajemen Kolera yang Tepat pada Anak
Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 13 Januari 2023, 18:06
Manajemen Kolera yang Tepat pada Pasien Anak - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
3 Balasan
ALO Dokter!Seorang anak usia 4 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan BAB lebih dari 8 kali sejak kemarin. Ibu mengeluhkan BABnya seperti air cucian beras...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.