Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gangguan Makan (overview) general_alomedika 2023-03-30T13:56:52+07:00 2023-03-30T13:56:52+07:00
Gangguan Makan (overview)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gangguan Makan (overview)

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Penatalaksanaan pasien dengan gangguan makan meliputi psikoterapi, seperti family based therapy, farmakoterapi, seperti fluoxetine, dan konseling nutrisi. Tata laksana harus disesuaikan bagi masing-masing individu.

Psikoterapi

Salah satu model psikoterapi yang disarankan untuk anorexia nervosa adalah family based treatment (FBT). Tujuan FBT adalah untuk mengatasi aspek-aspek problematika dalam keluarga yang memicu timbul dan terus berlangsungnya anorexia nervosa.[3,22,23]

FBT terutama difokuskan pada reduksi blame (menyalahkan pasien) dan menggunakan keluarga sebagai sumber daya untuk pemulihan. Pada FBT, orang tua memegang peran sentral dalam proses pemulihan dan saudara-saudara pasien didorong untuk memberikan dukungan emosional pada pasien.[3,22,23]

Psikoterapi lain yang bisa diberikan pada pasien dengan anorexia nervosa adalah eating disorder focused cognitive behavioral therapy (CBT-ED), Maudsley Anorexia Nervosa Treatment for Adult (MANTRA), dan specialist supportive clinical management (SSCM). Semua metode ini bertujuan untuk mendorong perilaku makan yang sehat dan upaya untuk mencapai berat badan yang sehat.[14]

CBT-ED juga bisa diterapkan pada pasien dengan binge eating disorder. Namun CBT-ED pada binge eating disorder bertujuan untuk membantu pasien agar bisa makan dengan jadwal teratur untuk mengendalikan rasa lapar.[7]

Penerapan CBT-ED pada pasien dengan bulimia nervosa juga bertujuan untuk mendorong perilaku makan yang sehat. Selain itu, family based treatment (FBT) juga bisa diberikan pada pasien dengan gangguan ini.[14]

Terapi Nonfarmakologis Lainnya

Terapi nonfarmakologis standar untuk pasien-pasien dengan gangguan makan adalah dengan manajemen nutrisi, misalnya dengan progressive bolus oral feeding, sesuai dengan target asupan kalori dan kebutuhan nutrisionalnya. Namun pemulihan asupan makan harus dilakukan secara perlahan-lahan karena umumnya pasien-pasien dengan gangguan makan mempunyai berbagai keluhan gastrointestinal.

Untuk pasien-pasien anorexia nervosa yang mempunyai masalah serius, misalnya pasien dengan gangguan jantung atau masalah psikologis serius, disarankan untuk rawat inap. Ketika rawat inap, maka makanan diberikan melalui nasogastric tube yang bermanfaat dalam menurunkan risiko refeeding syndrome, distensi abdominal, mual, dan sebah.[3,4,22]

Medikamentosa

Belum ada farmakoterapi yang direkomendasikan untuk penanganan anorexia nervosa. Pemberian antipsikotik olanzapine bisa meningkatkan berat badan pasien anorexia nervosa. Penggunaan obat hormonal transdermal juga tengah diteliti untuk memperbaiki masalah tulang pada anorexia nervosa.[3,24]

Untuk bulimia nervosa, yang direkomendasikan adalah penggunaan obat antidepresan. Obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), misalnya fluoxetine telah banyak dilaporkan dalam penanganan bulimia nervosa. Selain itu, antikonvulsan topiramat, antidepresan trisiklik, misalnya imipramine dan desipramin, phenelzine, dan SSRI lain, seperti sertraline dan citalopram, juga dilaporkan efektif digunakan pada pasien dengan bulimia nervosa.[3,24]

Untuk binge eating disorder, obat yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) dan dilaporkan efektif adalah lisdexamfetamine. Selain itu, obat antikonvulsan topiramat, antidepresan golongan SSRI, seperti fluoxetine, citalopram, sertraline, dan fluvoxamine, dan duloxetine juga dilaporkan efektif mengatasi binge eating disorder.[3,24]

Orthorexia nervosa merupakan gangguan makan baru yang belum banyak diteliti dan dilaporkan. Beberapa obat-obatan yang dapat digunakan, antara lain SSRI, seperti fluoxetine, sertraline, dan paroxetine. Antipsikotik, misalnya olanzapine, juga dapat digunakan untuk meringankan pikiran obsesif terhadap makanan.[25]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

4. Balasundaram P, Santhanam P. Eating Disorders. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567717/
7. Novara C, Pardini S, Maggio E, Mattioli S, Piasentin S. Orthorexia Nervosa: over concern or obsession about healthy food? Eat Weight Disord. 2021 Dec;26(8):2577-2588. doi: 10.1007/s40519-021-01110-x.
14. NICE. Eating disorders: Recognition and treatment. London: National Institute for Health and Care Excellence; 2017. https://www.nice.org.uk/guidance/ng69/resources/eating-disorders-recognition-and-treatment-pdf-1837582159813
22. Schmidt U, Adan R, Böhm I, Campbell IC, Dingemans A, Ehrlich S, et al. Eating disorders: the big issue. The Lancet Psychiatry 2016;3:313–5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27063378
23. Dimitropoulos G, Freeman VE, Lock J, Le Grange D. Clinician perspective on parental empowerment in family-based treatment for adolescent anorexia nervosa: Parental empowerment. Journal of Family Therapy 2017;39:537–62. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/1467-6427.12086
24. Davis H, Attia E. Pharmacotherapy of eating disorders. Curr Opin Psychiatry 2017;30:452–7. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28806268
25. Niedzielski A, Kaźmierczak-Wojtaś N. Prevalence of Orthorexia Nervosa and Its Diagnostic Tools-A Literature Review. Int J Environ Res Public Health. 2021 May 20;18(10):5488. doi: 10.3390/ijerph18105488.

Diagnosis Gangguan Makan (overview)
Prognosis Gangguan Makan (overview)

Artikel Terkait

  • Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
    Orthorexia Nervosa: Diet Sehat justru Menjadi Gangguan Makan
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Dibalas 05 Juni 2023, 08:31
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
4 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Dibalas 19 April 2022, 20:34
Anak sulit makan apakah bisa dikasih vitamin? - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat siang dr. Joko, SpA.. Apakah ada trik khusus agar anak balita suka makan? Apakah pemberian vitamin (curcuma) bermanfaat? Terutama di bulan puasa ini,...
dr. Qorry Amanda, M.Biomed
Dibalas 29 Juli 2021, 19:01
Nutrisi untuk hipoalbuminemia pasien COVID dengan anoreksia - Gizi Klinik Ask the Expert
Oleh: dr. Qorry Amanda, M.Biomed
3 Balasan
ALO dr. Lily, Sp.GKMohon ijin bertanya dokter mengenai hipoalbuminemia yang sering terjadi pada pasien COVID-19 gejala berat terkait proses hiperinflamasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.