Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gangguan Mood general_alomedika 2022-11-01T11:30:44+07:00 2022-11-01T11:30:44+07:00
Gangguan Mood
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gangguan Mood

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi gangguan mood sangat kompleks dan melibatkan aktivasi kronis dari stress response system. Hal ini disertai dengan kerentanan genetik, riwayat keluarga, dan sistem dukungan sosial yang buruk.[1]

Stress Response System

Stress kronis akan menyebabkan aktivasi berlebihan dari sistem aksis hipotalamus–pituitari–adrenal (aksis HPA) dan menyebabkan peningkatan kadar kortisol. Hal ini disertai dengan kegagalan pada sistem feedback negatif pada aksis HPA telah dilaporkan berkaitan dengan timbulnya gangguan mood, seperti gangguan bipolar dan depresi.[1]

Neuroanatomi

Patofisiologi gangguan mood juga melibatkan disrupsi pada plastisitas neuronal. Pasien-pasien dengan dukungan sosial yang buruk dilaporkan mengalami gangguan dalam plastisitas neuronal sehingga menjadi rentan mengalami gangguan mood. Gangguan plastisitas ringan sampai sedang berisiko mengalami depresi, sedangkan gangguan plastisitas yang berat berisiko mengalami manik.[1]

Perubahan Konsentrasi Monoamine

Overaktivitas aksis HPA mengakibatkan peningkatan kadar kortisol, yang akan menyebabkan perubahan konsentrasi monoamine pada sinaps neuron. Monoamine yang berubah salah satunya penurunan serotonin, yang berhubungan dengan manifestasi klinis depresi pada gangguan mood. Selain serotonin, dopamin juga dipengaruhi oleh perubahan aksis HPA. Dopamin yang menurun memegang peran penting dalam manifestasi klinis manik, depresi psikotik, dan penyalahgunaan obat.[1,16-18]

Penurunan Sensitivitas Reseptor

Selain dipengaruhi oleh aksis HPA, terdapat hipotesis lain terjadinya defisiensi monoamin yang berkaitan pada depresi. Proses ini diatur oleh sistem serotonergik dan noradrenergik yang memproduksi serotonin dan norepinefrin. Pada gangguan depresi, terjadi penurunan sensitivitas reseptor yang mengakibatkan tidak terjadi inhibisi reuptake serotonin, namun sebaliknya, terjadi peningkatan sensitivitas norepinefrin sehingga menurunkan produksi norepinefrin.[1,16-18]

Perubahan Anatomi Limbik-Kortikal-Striatopallido-Thalamus

Hipotesis lain mengungkapkan bahwa patofisiologi gangguan mood berhubungan dengan perubahan anatomi terutama yang berkaitan dengan sirkuit limbik-kortikal-striatopallido-thalamus. Sirkuit ini memiliki peran penting dalam respons seseorang terhadap stressor yang ada. Disfungsi yang dialami salah satu komponen dari sirkuit ini akan mengakibatkan respons yang tidak adaptif dan dapat bermanifestasi berupa gangguan mood.[1,16-18]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Immanuel Natanael Tarigan

Referensi

1. Sekhon S, Gupta V. Mood Disorder. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558911/
16. McGinn MA, Pahng AR. Pathophysiology of affective disorders: functional interaction of stress hormones and hippocampal excitation. J Neurophysiol. 2017 Feb 1;117(2):477-479. doi: 10.1152/jn.01065.2015. Epub 2016 May 11. PMID: 27169510; PMCID: PMC5288479.
17. Kim Y, Santos R, Gage FH, Marchetto MC. Molecular Mechanisms of Bipolar Disorder: Progress Made and Future Challenges. Front Cell Neurosci. 2017 Feb 14;11:30. doi: 10.3389/fncel.2017.00030. PMID: 28261061; PMCID: PMC5306135.
18. Shao X, Zhu G. Associations Among Monoamine Neurotransmitter Pathways, Personality Traits, and Major Depressive Disorder. Front Psychiatry. 2020 May 13;11:381. doi: 10.3389/fpsyt.2020.00381. PMID: 32477180; PMCID: PMC7237722.

Pendahuluan Gangguan Mood
Etiologi Gangguan Mood

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
    Suplementasi Vitamin B pada Cemas dan Depresi
  • Hendaya Kognitif pada Gangguan Mood
    Hendaya Kognitif pada Gangguan Mood
Diskusi Terkait
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 02 September 2024, 06:29
Mudah marah? Coba perhatikan ini
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
4 Balasan
Kamu mudah marah ? Coba cek.. mungkin banyak emosi negatif yang selama ini kamu pendam. 🙂
Anonymous
Dibalas 12 Januari 2024, 10:54
Gangguan emosi dengan riwayat adenomiosis rahim
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pasien wanita 37 tahun, mengeluh sulit mengendalikan emosi, sejak 4 bulan terakhir. Dikatakan mudah marah, dan gelisah, sulit tidur malam. Selalu terbangun...
Anonymous
Dibalas 15 November 2022, 09:40
Pasien Hipotimia di Faskes Tingkat Pertama - Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Irwan SpKJ, bila kita menemukan pada pasien dengan hipotimia, sebenarnya kapan ya Dok kita mulai melakukan intervensi? Dan intervensi apa yang bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.