Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Karsinoma Nasofaring general_alomedika 2024-01-05T15:59:33+07:00 2024-01-05T15:59:33+07:00
Karsinoma Nasofaring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Karsinoma Nasofaring

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Etiologi karsinoma nasofaring melibatkan interaksi kompleks antara faktor genetik, lingkungan, dan infeksi virus, dengan virus Epstein-Barr (EBV) menjadi faktor utama yang terkait erat dengan perkembangan penyakit ini.[1-3]

Infeksi Epstein-Barr Virus (EBV)

Infeksi EBV, juga dikenal sebagai virus mononukleosis, biasanya terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja, dan sebagian besar orang mengalami infeksi tanpa gejala yang signifikan. Namun, infeksi EBV juga telah dikaitkan dengan perkembangan karsinoma nasofaring. Virus ini dapat menyebabkan transformasi sel-sel epitel nasofaring, memicu pembentukan sel-sel kanker.[1-3]

Faktor Genetik

Faktor genetik juga berperan dalam risiko seseorang terkena karsinoma nasofaring. Beberapa studi menunjukkan bahwa adanya riwayat keluarga dengan karsinoma nasofaring dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Variasi genetik tertentu juga telah diidentifikasi sebagai faktor yang mempengaruhi kerentanan terhadap karsinoma nasofaring.

Gen HLA (Human Leukocyte Antigen)

Gen-gen yang terkait dengan sistem HLA, yang terlibat dalam presentasi antigen kepada sel-sel imun, telah dikaitkan dengan risiko karsinoma nasofaring. Variasi dalam gen HLA dapat mempengaruhi kemampuan sistem kekebalan untuk mendeteksi dan merespons sel-sel kanker.[1-3]

Gen-p53

Gen-p53 adalah gen supresor tumor yang berfungsi untuk menghentikan pertumbuhan sel-sel yang mengalami kerusakan genetik. Mutasi pada gen-p53 dapat menyebabkan hilangnya fungsi penghentian pertumbuhan sel, meningkatkan risiko perkembangan kanker, termasuk karsinoma nasofaring.[1-3]

Gen LMP1 (Latent Membrane Protein 1)

LMP1 adalah salah satu protein yang dihasilkan oleh EBV. Gen LMP1 telah diidentifikasi sebagai faktor yang berkontribusi pada transformasi sel dan pertumbuhan karsinoma nasofaring. Protein ini dapat memodulasi berbagai jalur sinyal seluler yang mengarah pada pertumbuhan sel kanker.[1-3]

Gen-c-MYC

Gen c-MYC adalah proto-onkogen yang mengatur pertumbuhan sel. Amplifikasi atau peningkatan ekspresi c-MYC telah terkait dengan sejumlah jenis kanker, termasuk karsinoma nasofaring. Perubahan dalam regulasi gen ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali.[1-3]

Faktor Lingkungan

Paparan terhadap faktor lingkungan tertentu juga dapat memainkan peran dalam perkembangan karsinoma nasofaring. Misalnya, paparan asap rokok, polusi udara, dan konsumsi makanan tertentu dapat mempengaruhi risiko terjadinya kanker nasofaring.[1-3]

Konsumsi Makanan dan Rokok

Di beberapa populasi, konsumsi makanan tertentu, seperti ikan yang terkontaminasi oleh senyawa logam berat, dapat meningkatkan risiko karsinoma nasofaring. Selain itu, merokok juga dapat menjadi faktor risiko tambahan.[1-3]

Infeksi Koinfeksi dan Kelainan Imun

Koinfeksi dengan virus lain atau kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh juga dapat berperan dalam perkembangan karsinoma nasofaring. Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti penderita HIV/AIDS, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker nasofaring.[1-3]

Faktor Risiko

Beberapa penelitian mengaitkan angka kejadian kanker nasofaring dengan faktor lingkungan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan konsumsi makanan-makanan berpengawet.

Selain itu, kontak antara asap rokok dan nasofaring memiliki efek kimia langsung yang dapat mengiritasi epitel. Ini utamanya nikotin yang ada pada tembakau yang mengandung agen karsinogenik turunan nitrosamin yang dapat mempromosikan terjadinya karsinogenesis.[4,5]

Sebuah studi kecil di Indonesia mengindikasikan bahwa konsumsi ikan asin meningkatkan risiko kanker nasofaring secara signifikan. Meski begitu, temuan ini memerlukan studi lanjutan dengan jumlah sampel lebih besar.[5,6]

Faktor risiko lain adalah jenis kelamin. Karsinoma nasofaring lebih banyak terjadi pada laki-laki. Selain itu, karsinoma nasofaring lebih sering terjadi pada individu dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Karsinoma nasofaring dapat timbul pada segala usia, tapi lebih umum di diagnosis pada usia antara 30-50 tahun. Selain itu, memiliki keluarga dengan riwayat karsinoma nasofaring memperbesar risiko terjangkit karsinoma nasofaring juga.[9]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. Liu Z, Chen Y, Su Y, Hu X, Peng X. Nasopharyngeal Carcinoma: Clinical Achievements and Considerations Among Treatment Options. Front Oncol. 2021 Nov 29;11:635737. doi: 10.3389/fonc.2021.635737. PMID: 34912697; PMCID: PMC8667550.
2. Almomani MH, Zulfiqar H, Nagalli S. Nasopharyngeal Carcinoma (NPC, Lymphoepithelioma). In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558922/
3. Adham M, Kurniawan A, Muhtadi A, Roezin A, Hermani B, Gondowhiarjo S, Tan B, Middledorp J. Nasopharyngeal carcinoma in Indonesia: epidemiology, incidence, signs, and symptoms at presentation. Chin J Cancer. 2012 Apr; 31(4): 185–196. doi: 10.5732/cjc.011.10328
4. Romdhoni AC. Peningkatan kemampuan deteksi dini karsinoma nasofaring bagi dokter di madiun. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service), 2023. Vol. 7 No. 2, 180–189 ISSN 2580-8680, e-ISSN 2722-239X. doi: 10.20473/jlm.v7i2.2023.180-189.
5. Romdhoni AC, Rejeki PS, Guo HR, et al. Risk Factors Associated with Nasopharyngeal Cancer Incidences in Indonesia: A Systematic Review and Meta-Analysis. Asian Pac J Cancer Prev. 2023 Apr 1;24(4):1105-1111. doi: 10.31557/APJCP.2023.24.4.1105. PMID: 37116129; PMCID: PMC10352734.
6. Tobing IN. Early-stage nasopharyngeal carcinoma: a case report. International Journal of Nasopharyngeal Carcinoma (IJNPC), 2019. Vol. 01, No. 02, 2019 | 75-77
9. Bossi P, Chan AT, Licitra L, et al; ESMO Guidelines Committee. EURACAN. Nasopharyngeal carcinoma: ESMO-EURACAN Clinical Practice Guidelines for diagnosis, treatment and follow-up†. Ann Oncol. 2021 Apr;32(4):452-465. doi: 10.1016/j.annonc.2020.12.007. Epub 2020 Dec 25. PMID: 33358989.

Patofisiologi Karsinoma Nasofaring
Epidemiologi Karsinoma Nasofaring

Artikel Terkait

  • Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
    Vaksinasi HPV Sebagai Pencegahan Kanker Orofaring
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 Juni 2023, 10:04
Pengaruh paparan asap las pada pekerja di pabrik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALODOK, Ijin konsul.Di pabrik kami yg melakukan penggilingan tebu utk diproses menjadi gula pasir, ada beberapa pasien Bronkitis dan ada 1 org survivor KNF...
dr. Nurul Falah
Dibalas 04 Februari 2022, 15:17
Pengaruh siklus radioterapi terlambat pada pengobatan KNF - Onkologi Radiasi Ask the Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo dr. Steven, Sp.Onk.Rad, izin bertanya dokter.Bagaimana pengaruhnya jika terjadi keterlambatan menjalani siklus radioterapi pada pasien dengan kanker...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 16 November 2021, 11:37
Hubungan infeksi HPV pada kejadian kanker - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp. THT-KL(K), izin bertanya dokter, apakah memang terdapat hubungan antara infeksi HPV dengan kejadian Ca pada bidang THT terutama pada pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.