Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Mastoiditis general_alomedika 2022-12-20T18:49:11+07:00 2022-12-20T18:49:11+07:00
Mastoiditis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Mastoiditis

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Penatalaksanaan mastoiditis dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik sesuai kultur dan tindakan pembedahan bila tidak didapatkan resolusi dalam 48 jam pertama terapi medikamentosa yang sesuai. Tindakan pembedahan antara lain seperti miringotomi, timpanosentesis, mastoidektomi, timpanostomi, dan timpanoplasti.[2]

Berobat Jalan

Mastoiditis memerlukan antibiotik intravena dengan, dengan antibiotik empiris yang dapat diberikan adalah golongan cephalosporin, seperti ceftriaxone, sambil menunggu hasil kultur. Terapi dengan antibiotik oral berdasarkan berbagai studi tidak efektif dan menyebabkan timbulnya komplikasi.[2,35]

Persiapan Rujukan

Pada fasilitas kesehatan tingkat pertama, dokter umum harus mampu membuat diagnosis dan penanganan awal sesuai kegawatdaruratannya kemudian melakukan rujukan. Pasien dengan mastoiditis dapat datang dengan komplikasi, seperti meningitis, walaupun jarang. Pada keadaan ini, stabilisasi kondisi klinis diperlukan sebelum merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.[2,35,36]

Medikamentosa

Medikamentosa pada mastoiditis adalah dengan pemberian antibiotik dan terapi suportif.

Terapi Antibiotik

Pemberian antibiotik pada mastoiditis diberikan secara empiris sambil menunggu hasil kultur. Antibiotik awal yang bisa digunakan adalah antibiotik dengan spektrum luas dan sebaiknya dapat menembus sawar darah otak. Setelah hasil kultur keluar, antibiotik dapat diganti dan disesuaikan dengan hasil kultur, sensitivitas, dan kondisi pasien.  

Antibiotik disarankan diberikan secara intravena selama minimal 7–10 hari atau sampai pasien bebas demam dan pembengkakan berkurang setelah 2–3 hari terapi. Setelah itu, pemberian antibiotik dapat dilanjutkan secara oral, dengan total lama terapi yaitu 4 minggu pada kasus akut dan 6 minggu pada kasus kronis.[20–22]

Jenis antibiotik yang dapat digunakan dalam penatalaksanaan mastoiditis yakni:

  • Vancomycin, dosis 15 mg/kgBB IV setiap 6 jam

  • Ceftriaxone, dosis 50 mg/kgBB IV sehari sekali dengan dosis maksimal 2 g per hari

  • Amoxicillin–clavulanate, dosis 1,2 g IV setiap 8 jam

  • Piperacillin–tazobactam, dosis 3 kali 100 mg/kgBB IV dengan dosis maksimal 4 gram pada komponen piperacillin

  • Ampicillin-sulbactam, dosis 50 mg/kgBB IV setiap 6 jam, dengan dosis maksimal 2 g per pada dosis ampicillin

  • Clindamycin, dosis 3 kali 800 mg IV

  • Metronidazole, dosis 500 mg IV setiap 8 jam[20-22]

Pada kasus mastoiditis akut disarankan menggunakan antibiotik ampicillin–sulbactam, bisa dikombinasikan dengan vancomycin apabila disertai komplikasi dan infeksi berat. Selain itu, dapat pula kombinasi antara ceftriaxone dengan vancomycin atau ceftriaxone dengan clindamycin.

Sedangkan pada kasus mastoiditis kronis disarankan menggunakan piperacillin-tazobactam dan boleh dikombinasikan dengan vancomycin apabila ada keterlibatan methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).[20-22]

Terapi Suportif

Terapi medikamentosa lain pada kasus mastoiditis adalah terapi simptomatik untuk pereda demam dan nyeri, seperti paracetamol, ibuprofen, dan dexamethasone. Pemberian antipiretik untuk menurunkan demam tidak selalu diperlukan, terutama apabila pasien sudah mendapatkan terapi definitif yang adekuat. Pemberian antipiretik dapat diindikasikan pada demam >38OC atau tanda toxic looking pasien.[37]

Pembedahan

Tindakan pembedahan atau operasi pada kasus mastoiditis dapat berupa miringotomi, timpanosentesis, mastoidektomi, timpanoplasti, atau timpanostomi.

Mastoidektomi, Timpanoplasti, dan Timpanostomi

Tindakan seperti miringotomi dan timpanosentesis dilakukan untuk meringankan gejala pasien dan juga berguna untuk mengambil spesimen untuk pemeriksaan kultur. Sedangkan tindakan seperti mastoidektomi, timpanoplasti, dan timpanostomi lebih disarankan apabila terdapat abses subperiosteal, kolesteatoma, osteitis, komplikasi intrakranial, otorea yang berlangsung ≥2 minggu setelah terapi antibiotik, pada pasien anak, dan perbaikan yang sangat minim setelah diberikan antibiotik intravena selama 1–2 hari.[5,23,24]

Mastoidektomi adalah tindakan operasi untuk membuang mastoid air cells yang terinfeksi. Prosesnya diawali dengan tindakan insisi pada postauricular lalu pengeboran untuk menembus korteks mastoid menggunakan drill. Setelah itu, area mastoid yang mengalami granulasi disertai mukosa yang bengkak diangkat, sumbatan di antrum dibebaskan, lalu dilakukan insisi dan drainase. Drain akan dipasang setidaknya selama 2 hari.[38]

Pada saat mastoidektomi dilakukan, biasanya tube tympanostomy juga dipasang di membran timpani untuk meringankan supurasi dan inflamasi, membuat drainase, menurunkan tekanan, serta sebagai akses pemberian obat tetes, seperti antibiotik dan steroid. Pemberian obat tetes antibiotik dan steroid dilanjutkan hingga ada perbaikan klinis, terutama untuk keluhan otorrhea. Pada beberapa kasus, timpanoplasti juga perlu dilakukan untuk memperbaiki struktur atau rekonstruksi membran timpani.[39]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Medscape. Mastoiditis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/2056657-overview → Sahi D, Nguyen H, Callender KD. Mastoiditis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560877/?report=classic
5. Kynion R. Mastoiditis. Pediatrics in Review. 2018; 39: 267
20. Government of Western Australia Child and Adolescent Health Service. Children’s Antimicrobial Management Program: Guideline Paediatric : Ear Nose Throat Dental Infections. 2013. https://pch.health.wa.gov.au/~/media/Files/Hospitals/PCH/General%20documents/Health%20professionals/ChAMP%20Guidelines/Ear%20Nose%20Throat%20and%20Dental%20Infections.pdf
21. Gloucestershire Hospitals. Adult Antibiotic Treatment Guidelines: Acute Mastoiditis. 2014. https://www.gloshospitals.nhs.uk/gps/antimicrobial-resources/adult-antibiotic-treatment-guidelines-site-infection/acute-mastoiditis/
22. University of California. Pediatric Guidelines: Head and Neck Infections- Mastoiditis. 2013. https://idmp.ucsf.edu/pediatric-guidelines-head-and-neck-infections-mastoiditis
23. Kumar AS. A clinical study on the management of chronic mastoiditis and mastoid abscess – a hospital based study. Int J Sci Study. 2018; 6(1): 174-77.
24. Tsai TC, Yu PM, Tang RB, et al. Otorrhea as a sign of medical treatment failure in acute otitis media: two cases with silent mastoiditis complicated with facial palsy. Pediatr Neonatol. 2013; 54: 335-38.
34. Nargis W, Ibrahim M, Ahamed BU. Procalcitonin versus C‑reactive protein: Usefulness as biomarker of sepsis in ICU patient. International Journal of Critical Illness and Injury Science. 2015;4(3):195-9.
35. Cassano P, Ciprandi G, Passali D. Acute mastoiditis in children. Acta Biomed. 2020 Feb 17;91(1-S):54-59. doi: 10.23750/abm.v91i1-S.9259. PMID: 32073562; PMCID: PMC7947742.
36. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). KKI, 2014.
37. Brook I. Unexplained fever in young children: how to manage severe bacterial infection, BMJ 2003;327:1094-7. https://doi.org/10.1136/bmj.327.7423.1094
38. Kennedy KL, Lin JW. Mastoidectomy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559153/
39. Spaw M, Camacho M. Tympanostomy Tube. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK565858/

Diagnosis Mastoiditis
Prognosis Mastoiditis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Januari 2024, 10:06
Benjolan di belakang telinga kanan anak usia 17 bulan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien anak usia 17 bulan dengan benjolan di belakang telinga kanan sudah seminggu, benjolan dirasa semakin membesar. Saran...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2023, 10:18
Bengkak pada belakang telinga apakah mastoiditis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alodokter, izin diskusi kasus dok. Pasien laki-laki dengan keluhan bengkak di belakang telinga kanan sejak 2 hari dan nyeri, keluar cairan dari telinga -,...
dr. Nurul Falah
Dibalas 24 Mei 2020, 21:19
Pasien pria usia 42 tahun dengan keluhan benjolan pada daun telinga yang nyeri serta membesar secara perlahan sejak 2 minggu yang lalu
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Alo Dokter, seorang pria usia 42 tahun mengeluhkan adanya benjolan di daun telinga kanan sejak 2 minggu terakhir yg membesar secara perlahan, benjolan terasa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.