Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Otomikosis general_alomedika 2023-06-26T08:46:27+07:00 2023-06-26T08:46:27+07:00
Otomikosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Penatalaksanaan Otomikosis

Oleh :
dr. Ayu Novianti Kurniasih
Share To Social Media:

Penatalaksanaan otomikosis adalah pemberian obat anti jamur, baik oral maupun topikal. Prinsip pengobatan lainnya adalah mencegah pH kembali asam sehingga menghilangkan tempat tumbuh fungi, yaitu dengan cara segera membersihkan kanal telinga. Sebuah studi menyatakan bahwa angka kesembuhan pasien otomikosis adalah 86% setelah pemberian antijamur.[2,6,8]

Pilihan pengobatan untuk otomikosis terdiri dari eradikasi patogen penyebab dengan agen antijamur topikal atau sistemik, dan debridement lokal dengan cara mikroaspirasi. Selain itu, diperlukan juga kontrol kondisi predisposisi yang mendasari.[2,6,8]

Debridement

Debridement otomikosis dilakukan dengan mengirigasi/menghisap lendir serta gumpalan jamur hingga bersih dari kanal telinga. Tindakan ini dikombinasi dengan pemberian antijamur topikal. Sangat penting untuk menjaga kebersihan telinga dalam pengobatan otomikosis, karena obat ototopikal bekerja paling baik setelah pembersihan sekret dan debris.[1,7]

Antijamur Topikal

Banyak agen antijamur topikal yang digunakan untuk pengobatan otomikosis, di antaranya golongan azol, nistatin, amfoterisin B, asam borat, mercurochrome (larutan 1‒2%), fenilmekurat asetat (0,02% dalam air steril), larutan asam urea asetat, atau larutan aluminium asetat (5%).[2,3]

Penting untuk menilai perforasi membran timpani karena antijamur topikal dapat bersifat ototoksik. Obat tetes telinga pada perforasi membran timpani dapat menyebabkan sensasi rasa terbakar. Pada pasien ini, dianjurkan menggunakan krim topikal yang dioleskan dengan kapas.[3,6]

Penggunaan salep tidak dianjurkan pada pasien dengan alat bantu dengar tertutup, karena dapat meningkatkan pertumbuhan jamur sekunder akibat akumulasi kelembaban.[2,3]

Golongan Azol

Studi menunjukkan clotrimazole sebagai salah satu anti jamur yang paling efektif untuk pengobatan otomikosis. Tingkat kemanjuran dilaporkan hingga 95‒100%. Clotrimazole tersedia dalam bentuk bedak, lotion, dan larutan dan dianggap bebas dari efek ototoksik. Clotrimazole topikal digunakan 2‒3 kali sehari, sebanyak 3‒5 tetes, selama 7‒10 hari, atau sampai otomikosis sembuh. Kemudian telinga harus dijaga tetap kering.[6]

Golongan azol lain yang sensitif terhadap spesies Aspergillus dan Candida adalah ketoconazole, fluconazole, dan miconazole. Ketoconazole tersedia dalam bentuk krim 2%. Suspensi fluconazole tersedia dalam kekuatan 350 mg atau 1.400 mg, tetapi setelah dilarutkan dengan air murni (USP), setiap mL mengandung 10‒40 mg fluconazole. Krim miconazole 2% juga menunjukkan kemanjuran sebesar 90%.[2,6]

Nystatin

Banyak jamur sensitif terhadap nystatin, termasuk spesies Candida. Keuntungan nistatin adalah tidak diserap pada kulit intak. Nistatin tidak tersedia dalam bentuk obat telinga, tetapi dapat dibuat sebagai larutan atau suspensi sebagai terapi otomikosis. Tingkat kemanjuran nistatin dilaporkan hingga 50‒80%.[6]

Antijamur Sistemik

Beberapa jamur memiliki filamen dengan kemampuan enzimatik yang tinggi, yang biasanya disebabkan oleh Aspergillus fumigatus. Infeksi jamur jenis ini memiliki daya infeksi yang lebih ganas dan agresif sehingga disarankan untuk tidak menggunakan antijamur topikal. Otomikosis invasif pada tulang, khususnya mastoiditis, memerlukan terapi antijamur sistemik dan debridemen bedah jika diperlukan. Kondisi ini umumnya terjadi pada pasien dengan imunosupresi.[2]

Antijamur sistemik juga dapat dipilih untuk pasien dengan perforasi membran timpani. Pilihan antijamur sistemik adalah itraconazole oral, dengan dosis 200 mg/hari selama 2 minggu.[12]

Pada beberapa studi, itraconazole terbukti efektif, bahkan pada penderita diabetes melitus, untuk mengurangi keluhan gatal dan mencegah kekambuhan jika digunakan selama 2 minggu. Obat ini cukup aman dan jarang menyebabkan efek samping.[12]

Terbinafine oral juga dapat digunakan untuk terapi sistemik otomikosis. Terbinafin biasanya digunakan pada kasus kandidiasis kutis, pityriasis versicolor, dan dermatofita lain.[11]

 

Referensi

1. Aremu SK, Adewoye KR, Ibrahim T. A prospective analysis of otomycosis in a tertiary care hospital. International journal of tropical diseases. 2020;3:1-8. DOI : 10.23937/2643-461X/1710029.
2. Ali K, Hamed MA, Hassan H, Esmail A, Sheneef A. Identification of fungal pathogens in otomycosis and their drug sensitivity: our experience. International archives of otorhinolaryngology. 2018;22:400-403. DOI : 10.1055/s-0038-1626702.
3. Mishra P, Sachdeva S, Kaushik M, Agrawal D. Otomycosis treatment: topical drops versus cream – a prospective randomized study. International archives of otolaryngology and rhinology. 2017;3:106-108. DOI : 10.17352/2455-1759.000059.
6. Sangare I, Amona F, Ouedraogo R, Zida A, Ouedraogo M. Otomycosis in Africa: Epidemiology, diagnosis and treatment. Journal of Medical Mycology. 2021;31: 101115.
7. Waitzman A. Otitis externa differential diagnoses. Medscape. 2022.
8. Nipa KK, Kamal AHM, Imtiaj A. Prevalence and clinicomycological studies of otomycosis: a review. J. Bio-Sci. 2020;28:121-135.
11. Mahmoudabadi A, Seifi Z, Gharaghani M. Lamisil, a potent alternative antifungal drug for otomycosis. Current medical mycology 2015;1:18-21.
12. Ravindran A. Effectiveness of oral itraconazole in the management of otomycosis with tympanic membrane perforation. International journal of research in medical sciences 2017;5:1373-6.

Diagnosis Otomikosis
Prognosis Otomikosis

Artikel Terkait

  • Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
    Penggunaan OAINS untuk Infeksi di Bidang THT
  • Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
    Antibiotik Topikal vs Oral pada Otitis Eksterna Akut
  • Efikasi Antifungal Topikal Pada Penanganan Otomikosis
    Efikasi Antifungal Topikal Pada Penanganan Otomikosis
  • Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
    Tetes Telinga VS Krim dalam Penanganan Otomikosis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 15 April 2025, 13:34
Apakah boleh diberikan tetes telinga antibiotik pada otitis eksterna?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Jika tidak tersedia otoskop difaskes/praktek kita, apakah kita boleh memberikan tetes telinga antibiotik pada kasus yg dicurigai...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 20 Februari 2024, 11:56
Apakah otitis eksterna perlu antibiotik?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter,Anak usia 10 tahun mengeluh nyeri telinga sejak semalam, tanpa demam dan tidak ada otorea. Gambar otoskop terlampir. Apakah otitis eksterna...
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2023, 08:29
Bagaimana agar pus dari otitis eksterna cepat berhenti keluar?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Bagaimana agar pus dari otitis eksterna cepat menghilang atau berhenti keluar atau menyembuh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.