Esthesioneuroblastoma mampu bermetastasis ke pulmonal dan dapat menyebabkan efusi pleura dan atelektasis. Infeksi dan sepsis juga dapat terjadi pada tumor ganas kavitas nasal yang mengalami invasi dan penetrasi ke jaringan sekitar serta menimbulkan erosi tulang.[3,25]

Reseksi bedah yang luas dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti perdarahan, kebocoran cairan serebrospinal, infeksi (termasuk abses intrakranial dan meningitis), dan kebutaan. Sklerosis integumen di area nasal dan kavum nasal setelah pembedahan atau radioterapi juga dapat  menyebabkan infeksi.[2,3]

Prognosis

Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis tumor ganas kavitas nasal adalah:

• Ukuran tumor
• Invasi tumor
• Usia pasien saat terdiagnosis
• Histopatologi tumor

• Grade tumor

• Metastasis tumor ke sinonasal, intrakranial, regio servikal, pulmonal, dan tulang[2,3,15]

Rekurensi lokal tumor ganas kavitas nasal dengan histopatologi karsinoma sel skuamosa terjadi pada 30-40% kasus, sementara metastasis sistemik terjadi pada 10% pasien. Angka kesintasan pada pasien karsinoma sel skuamosa kavitas nasal adalah 3 tahun (86%) dan 5 tahun (69%). Sebuah studi yang mengevaluasi prognosis dari 44 pasien adenokarsinoma kavitas nasal dan sinonasal yang mendapatkan terapi kombinasi reseksi endoskopi yang diikuti dengan radioterapi menunjukkan bahwa setelah 5 tahun, angka kesintasan secara keseluruhan 63%.[2,3,24]

Angka kesintasan dan prognosis dari esthesianeuroblastoma dipengaruhi oleh stadium tumor dan metastasis. Lokasi tumor pada septum hidung memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan pada sinus maksilaris dan dinding lateral nasal. Namun, prognosis dan tingkat kesintasan secara keseluruhan buruk. Angka kesintasan rata-rata adalah 19-21 bulan, dengan kesintasan 5 tahun adalah sekitar 22%. Umumnya, pasien mengalami mortalitas akibat esthesianeuroblastoma dalam 36 bulan pertama setelah didiagnosis.[3,15]