Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Hidrokel general_alomedika 2022-09-23T17:33:32+07:00 2022-09-23T17:33:32+07:00
Hidrokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Hidrokel

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan hidrokel atau hydrocele lebih sering terjadi pada laki-laki. Hidrokel pada perempuan sangat jarang terjadi, karena hidrokel terjadi pada kanalis Nuck yang umumnya akan terobliterasi saat lahir. Jenis hidrokel yang paling sering ditemukan adalah hidrokel nonkomunikans.

Global

Sebanyak 1–3% bayi baru lahir mengalami hidrokel atau hernia. Hal ini umumnya diketahui saat dilakukan pemeriksaan pemulangan neonatal. Waktu penutupan pasti dari prosesus vaginalis tidak diketahui. Prosesus vaginalis diketahui menetap pada sekitar 80–94% bayi laki-laki baru lahir.

Kejadian prosesus vaginalis paten menurun hingga 25–50% pada usia 2 tahun dan kemudian menetap di sekitar 20% pasien hingga dewasa. Namun, hanya 6% dari bayi laki-laki cukup bulan yang menunjukkan gejala klinis. Hidrokel yang terjadi pada anak di bawah usia 1 tahun umumnya dapat hilang dengan sendirinya dan hanya memerlukan terapi konservatif. Prosesus vaginalis yang paten juga merupakan faktor risiko terjadinya hernia inguinalis pada 8–12% kasus.

Hidrokel sekunder atau kronik lebih banyak terjadi pada laki-laki berumur lebih dari 40 tahun. Berdasarkan jenis hidrokel, hidrokel nonkomunikans merupakan tipe hidrokel yang paling sering ditemukan, dan diperkirakan terjadi pada 30 juta laki-laki dewasa dan anak-anak di seluruh dunia.[5,6,11]

Indonesia

Sampai sekarang belum terdapat data epidemiologi hidrokel di Indonesia. Akan tetapi, pada negara berkembang, etiologi hidrokel sekunder yang paling sering ditemukan adalah filariasis.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, sekitar 120 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang berisiko tinggi tertular filariasis. Hal ini membuat penduduk Indonesia memiliki peningkatan risiko untuk terkena hidrokel.[12,13]

Mortalitas

Secara umum, hidrokel jarang berakibat fatal. Pada bayi dan anak-anak, mayoritas kasus akan mengalami resolusi spontan. Namun, pemantauan klinis tetap dibutuhkan. Jika hidrokel tetap persisten setelah anak berusia 2 tahun, kemungkinan akan dibutuhkan pembedahan. Pada hidrokel sekunder, etiologi perlu digali dan diterapi untuk menghindari morbiditas dan mortalitas.[5,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

5. Parke JC. Hydrocele. Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/438724-overview
6. Huzaifa M, Moreno MA. Hydrocele. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559125/
11. Tekgül S, Dogan H, Erdem E, Hoebeke P, Kočvara R, Nijman J et al. Guidelines on Paediatric Urology. 11th ed. European Society for Paediatric Urology; 2015.
12. Patoulias I, Koutsogiannis E, Panopoulos I, et al. Hydrocele in Pediatric Population. Acta Medica (Hradec Kralove). 2020;63(2):57-62. doi: 10.14712/18059694.2020.17.
13. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Filariasis di Indonesia. Kemenkes RI. 2019 https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Filariasis-2019.pdf

Etiologi Hidrokel
Diagnosis Hidrokel

Artikel Terkait

  • Red Flag Pembengkakan Inguinal
    Red Flag Pembengkakan Inguinal
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 13 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.