Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hidrokel general_alomedika 2022-09-23T17:32:00+07:00 2022-09-23T17:32:00+07:00
Hidrokel
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hidrokel

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Patofisiologi terjadinya hidrokel atau hydrocele berhubungan dengan perkembangan embriologi kanalis inguinalis dan prosesus vaginalis. Hidrokel terjadi akibat adanya cairan berlebih di dalam ruang potensial antara lapisan viseral dan parietal tunika vaginalis atau bilayer. Cairan ini tidak dapat tersalur, sehingga mengakibatkan terjadinya akumulasi cairan.[1–3]

Embriologi Kanalis Inguinalis dan Prosesus Vaginalis

Patofisiologi terjadinya hidrokel berhubungan dengan perkembangan embriologi kanalis inguinalis dan prosesus vaginalis.

Embriologi Kanalis Inguinalis

Kanalis inguinalis merupakan struktur tubuler pada daerah inguinal yang terletak di bagian bawah dinding abdomen anterior. Kanalis inguinalis ini memiliki dua pembukaan, yaitu cincin inguinalis profunda dan cincin inguinalis superfisialis.

Struktur ini terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, tetapi dengan fungsi yang berbeda. Pada laki-laki, kanalis inguinalis memungkinkan korda spermatika untuk lewat di antara testis dan abdomen, sedangkan pada wanita struktur ini memberikan jalan bagi ligamentum rotundum uteri dari uterus ke labia mayor.[1,2]

Embriologi Prosesus Vaginalis

Pada kira-kira usia gestasi 12 minggu, lapisan peritoneum menonjol dan membentuk prosesus vaginalis, suatu struktur dari peritoneum yang masuk melewati kanalis inguinalis dan berakhir di skrotum pada laki-laki. Pada laki-laki, adanya struktur yang menghubungkan dari peritoneum ke skrotum ini berfungsi sebagai jalan turunnya testis ke kantong skrotum.

Setelah testis turun sempurna ke skrotum, prosesus vaginalis akan mengalami apoptosis yang mengakibatkan obliterasi lumennya. Proses obliterasi ini masih berlangsung hingga masa setelah kelahiran. Prosesus vaginalis yang sudah terobliterasi dapat hilang sama sekali atau menjadi korda yang tidak berlumen. Prosesus vaginalis yang berada di distal dan bersebelahan dengan testis akan menjadi tunika vaginalis testis.

Obliterasi lumen prosesus vaginalis ini akan memutuskan hubungan regio inguinalis dan skrotum dari abdomen, sehingga organ-organ abdomen dan cairan peritoneal tidak dapat masuk ke skrotum ataupun kanalis inguinalis. Bila prosesus vaginalis gagal menutup, maka disebut sebagai prosesus vaginalis paten (patent processus vaginalis), dan menyebabkan terjadinya berbagai kelainan inguinoscrotal, seperti hidrokel komunikans dan hernia inguinalis.

Pada wanita, kegagalan obliterasi lumen prosesus vaginalis mengakibatkan terbentuknya kantong paten dari peritoneum yang disebut kanalis Nuck. Kantong ini juga diasosiasikan dengan terjadinya hernia inguinalis dan hidrokel komunikans.[1,2]

Patofisiologi Hidrokel Komunikans

Hidrokel komunikans umumnya merupakan keadaan kongenital, di mana prosesus vaginalis tidak mengalami obliterasi. Hal ini mengakibatkan adanya hubungan antara rongga peritoneum dengan skrotum atau daerah linguolabial. Hidrokel terjadi ketika cairan peritoneum melewati jalan ini dan terkumpul ke dalam skrotum.[1,2]

Patofisiologi Hidrokel Nonkomunikans

Hidrokel nonkomunikans terjadi saat tidak terdapat hubungan antara rongga peritoneum dengan skrotum. Akumulasi cairan hidrokel sekunder nonkomunikans dapat disebabkan akibat adanya penyerapan cairan yang terlambat atau keseimbangan cairan yang terganggu di dalam tunika vaginalis.

Beberapa etiologi, seperti tumor, trauma, atau keganasan, dapat meningkatkan produksi cairan pada skrotum. Pada filariasis, limfangitis filarial akut dapat menyebabkan obstruksi limfatik, fibrosis, dan limfedema yang kemudian mengganggu absorbsi cairan limfatik, sehingga menyebabkan hidrokel.

Hidrokel terjadi akibat adanya akumulasi cairan di dalam ruang potensial antara lapisan viseral dan parietal tunika vaginalis (bilayer) yang tidak dapat tersalur. Akumulasi cairan yang paling umum terjadi adalah akumulasi dari cairan peritoneal yang masuk ke dalam skrotum melalui prosesus vaginalis paten, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya akumulasi jenis cairan lain.[1–3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Wein A, Kavoussi L. Campbell-Walsh urology. Philadelphia: Elsevier; 2016.
2. Dagur G, Gandhi J, Suh Y, Weissbart S, Sheynkin Y, Smith N et al. Classifying Hydroceles of the Pelvis and Groin: An Overview of Etiology, Secondary Complications, Evaluation, and Management. Current Urology. 2016;10(1):1-14.
3. Beard J, Ohene-Yeboah M, deVries C, Schecter W. Hernia and Hydrocele. Disease Control Priorities, Third Edition (Volume 1): Essential Surgery. 2015;:151-171.

Pendahuluan Hidrokel
Etiologi Hidrokel

Artikel Terkait

  • Red Flag Pembengkakan Inguinal
    Red Flag Pembengkakan Inguinal
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 4 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.