Penatalaksanaan Overactive Bladder
Penatalaksanaan lini pertama overactive bladder (OAB) adalah pendekatan nonfarmakologi yang mencakup manajemen asupan cairan, bladder training, dan penjadwalan berkemih (timed voiding). Terapi lini kedua adalah pemberian obat golongan antimuskarinik seperti oxybutynin dan propiverine.
Jika pasien tidak mengalami perbaikan dengan terapi tersebut atau mengalami intoleransi obat, pasien dianggap refrakter. Pilihan terapi pada kondisi ini adalah neuromodulasi saraf yang mengontrol fungsi kandung kemih ataupun injeksi toksin botulinum.
Pilihan terakhir terapi OAB adalah tindakan augmentation cystoplasty atau urinary diversion. Tindakan ini sangat jarang dilakukan dan hanya digunakan pada OAB refrakter dan telah mengalami komplikasi.[6,7,9,12,13]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)