Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Ruptur Vesika general_alomedika 2023-04-05T10:11:42+07:00 2023-04-05T10:11:42+07:00
Ruptur Vesika
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Ruptur Vesika

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Epidemiologi ruptur vesika terjadi pada 1.6% pasien dengan trauma tumpul abdomen. Sebanyak 60% ruptur vesika terjadi secara ekstraperitoneal, 30% intraperitoneal, dan 10% kombinasi intra-dan ektstraperitoneal.[6]

Global

Frekuensi dari ruptur vesika bervariasi menurut mekasime trauma, yaitu; trauma eksternal (82%), iatrogenik (14%), intoksikasi (2.9%), spontan (<1%). Sebanyak 60%-85% ruptur vesika terjadi akibat trauma tumpul, sedangkan 15-40% akibat luka penetrasi. Trauma tumpul paling banyak disebabkan oleh kecelakaan kendaraan (87%), jatuh (7%), dan kekerasan (6%).

Luka penetrasi paling banyak disebabkan oleh luka tembak senjata api (85%) dan tusukan benda tajam (15%). Ruptur ekstraperitoneal lebih sering terjadi (80%), biasanya pada fraktur pelvis dan melibatkan dinding anterolateral, trigonum, dan leher vesika urinaria.

Ruptur intraperitoneal lebih sering dikaitkan dengan trauma tumpul pada vesika urinaria yang terdistensi maksimal dan insiden lebih tinggi pada anak-anak karena letak vesika urinaria pada intraabdominal sebelum pubertas. Risiko tertinggi cedera vesika urinaria adalah jika trauma menyebabkan gangguan pada lingkar panggul dengan displacement lebih dari 1 cm. diastasis simfisis pubis lebih dari 1 cm, dan fraktur rami pubis.[2,3,7]

Indonesia

Epidemiologi ruptur vesika di Indonesia sendiri belum banyak dilaporkan. Terdapat sebuah penelitian mengenai trauma urologi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru periode Januari 2009–Desember 2013 yang memaparkan bahwa terdapat total 38 (0,4%) kasus trauma urologi dari 9.381 kasus trauma bedah, dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan usia terbanyak dalam rentang usia 20–<30 tahun.

Jumlah kasus trauma vesika (20%) berada pada posisi ketiga terbanyak setelah trauma ginjal (32%) dan uretra (24%). Etiologi trauma urologi paling banyak disebabkan oleh trauma tumpul akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Sebanyak 80% kasus ruptur vesika ditata laksana dengan operasi dan 20% sisanya dengan konservatif.[8]

Mortalitas

Meskipun ruptur vesika jarang terjadi, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas pasien sebanyak 22%.[9] Sebuah penelitian mengenai mortalitas pada pasien dengan ruptur vesika, menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan angka kematian pada pasien selama dua dekade terakhir.[10]

Referensi

2. Elkbuli A, Ehrhardt JD, Hai S, McKenney M, Boneva D. Management of blunt intraperitoneal bladder rupture: Case report and literature review. Int J Surg Case Rep. 2019;55:160–3.
3. Gill BC. Bladder Trauma [Internet]. Medscape. 2019. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/441124-overview#a9
6. Gudelj M, Giroul F, Dorthu L. Intraperitoneal Bladder Rupture Revealed by the Sentinel Clot Sign. J Belg Soc Radiol [Internet]. 2018;102(1). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6032766/
7. Summerton DJ, Djakovic N, Kitrey ND, Kuehhas FE, Lumen N, Serafetinidis E, et al. Guidelines on Urological Trauma. European Association of Urology; 2015.
8. Meutia S, Zuhirman, Amelia SM. GAMBARAN KLINIS TRAUMA UROLOGI DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2009 ± DESEMBER 2013. JOM FK. 2014 Oct;1(2).
10. Pereira BMT, de Campos CCC, Calderan TRA, Reis LO, Fraga GP. Bladder injuries after external trauma: 20 years experience report in a population-based cross-sectional view. World J Urol. 2013 Aug 1;31(4):913–7.

Etiologi Ruptur Vesika
Diagnosis Ruptur Vesika
Diskusi Terbaru
dr.Meidina
Dibalas kemarin, 15:05
Gambaran USG Ovarium - ALOPALOOZA OBGYN
Oleh: dr.Meidina
1 Balasan
ALO Dokter, Pasien saya perempuan usia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut dan perdarahan abnormal selama 3 minggu terakhir. Pada saat saya...
Anonymous
Dibalas kemarin, 13:52
Candidosis Vulvovaginalis dari PERDOSKI
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf saya izin buka diskusi saja, Saya Melihat dari PERDOSKI terbaru bahwa candidosis Vulvovaginalis masuk dalam kategori Infeksi menular seksual dan terapi...
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:08
Apa diagnosis yang tepat untuk penyakit ini?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Pasien laki-laki usia 15 tahun datang ke PKM dengan keluhan seperti di foto, pasien mengaku keluhan pertama kali muncul 3 hari yang lalu, keluhan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.