Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Striktur Uretra general_alomedika 2024-04-22T10:27:08+07:00 2024-04-22T10:27:08+07:00
Striktur Uretra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Striktur Uretra

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Diagnosis striktur uretra bisa dimulai dengan anamnesis keluhan seperti pancaran urine yang lemah saat miksi, proses miksi tidak tuntas, dan ada peningkatan frekuensi miksi. Pada pemeriksaan fisik pria, scarring atau fibrosis uretra mungkin terpalpasi di penis. Pemeriksaan penunjang seperti uroflowmetri, uretroskopi atau sistoskopi, uretrografi, dan ultrasonografi juga bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis.[2,5]

Anamnesis

Keluhan yang paling sering muncul pada pasien striktur uretra adalah aliran urine melemah saat miksi dan miksi terasa tidak lampias. Gejala LUTS (lower urinary tract symptoms) lainnya juga dapat muncul. Evaluasi LUTS dapat dilakukan dengan menggunakan American Urological Association Symptom Index (AUA-SI).

Keluhan utama juga dapat disertai dengan gejala infeksi saluran kemih, peningkatan volume residual urin, serta penurunan kemampuan ejakulasi. Anamnesis pasien striktur uretra perlu berfokus pada riwayat instrumentasi atau pembedahan pada uretra, riwayat trauma genital, dan riwayat penyakit menular seksual.[2,5,9]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik pasien pria, lakukan palpasi di sepanjang penis dan periksa apakah teraba jaringan parut. Lakukan juga pemeriksaan pada glans penis, meatus dan perineum pasien. Selain itu, pemeriksaan prostat juga perlu dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya benign prostatic hyperplasia (BPH), kanker prostat, atau prostatitis.[4,5]

Diagnosis Banding

Striktur uretra dapat menimbulkan gejala LUTS yang mirip dengan kondisi medis lain, seperti prostatitis, bladder outlet obstruction (BOO) akibat BPH, dan gangguan relaksasi sfingter uretra.

Bladder Outlet Obstruction

Bladder outlet obstruction (BOO) dapat disebabkan oleh BPH. Pada kasus BPH, dokter bisa menemukan gejala LUTS derajat sedang hingga berat, dengan International Prostate Symptom Score (IPSS) ≥8, pembesaran prostat ≥30 mL, dan aliran urine maksimal (Qmax) <15 mL/detik.[9,13]

Prostatitis

Prostatitis biasanya muncul dengan keluhan peningkatan frekuensi miksi, urgensi miksi, hematuria, dan nyeri perineum. Pemeriksaan penunjang dapat menunjukkan hasil urine keruh dan kadar prostate-specific antigen (PSA) yang tinggi.[3]

Gangguan Relaksasi Sfingter Uretra

Gangguan relaksasi sfingter uretra merupakan penyebab LUTS non-BOO yang sering ditemukan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh prostatitis kronis, hipertonisitas otot dasar panggul, neuropati, atau peningkatan sensitivitas vesika urinaria.

Pasien biasanya mengeluhkan aliran miksi terputus-putus, sulit memulai miksi, dan aliran urine lemah. Diagnosis dapat ditegakkan melalui uroflowmetri yang dikombinasi dengan pemeriksaan electromyography atau videourodynamic pressure flow.[3,13]

Pemeriksaan Penunjang

Setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik, evaluasi selanjutnya dapat dilakukan dengan uroflowmetri. Lokasi, ukuran, dan kedalaman striktur uretra kemudian bisa dikonfirmasi dengan pemeriksaan sistoskopi/uretroskopi, ultrasonografi, uretrografi retrograde, dan voiding cystourethrography.[2,3,5]

Uroflowmetri

Uroflowmetri pada pasien striktur uretra bertujuan untuk menilai aliran urine di uretra. Aliran urine maksimal (Qmax) <15 mL/detik dapat dicurigai sebagai striktur uretra. Penyebab abnormalitas hasil uroflowmetri dapat dinilai dari bentuk kurva. Striktur uretra umumnya memiliki kurva berbentuk plateau pada titik Qmax.[3]

Sistoskopi atau Uretroskopi

Sistoskopi atau uretroskopi dapat bermanfaat untuk mengonfirmasi lokasi penyempitan lumen dengan visualisasi langsung. Prosedur ini relatif cepat dan mudah, serta dapat dilakukan dengan anestesi lokal. Namun, kekurangan prosedur ini adalah dokter tidak bisa menentukan panjang striktur, kedalaman striktur, dan kondisi uretra proksimal.[3,5]

Uretrografi Retrograde (RUG)

Keseluruhan panjang uretra dari awal hingga mencapai vesika urinaria dapat dievaluasi dengan uretrografi retrograde. RUG merupakan pemeriksaan baku emas untuk diagnosis striktur uretra. RUG terbagi menjadi dua tipe, yaitu statis dan dinamis.

Pada RUG statis, pengambilan foto dilakukan setelah injeksi kontras secara retrograde ke dalam uretra. RUG statis hanya memberikan informasi terkait uretra anterior, karena urine yang tertahan pada uretra posterior dapat masuk kembali ke dalam vesika urinaria setelah miksi. Kekurangan ini dapat diatasi dengan RUG dinamis, di mana pengambilan foto dilakukan selama injeksi kontras dan pasien berada dalam posisi 45 derajat oblik lateral.[3,5]

Voiding Cystourethrography (VCUG)

Pada kondisi tertentu, RUG dinamis tidak dapat memperlihatkan kelainan yang terjadi di arah proksimal dari segmen striktur uretra. Contohnya adalah pada kondisi tekanan tinggi vesicoureteral reflux (VUR) dan refluks ke dalam duktus ejakulatorius dan vesikula seminalis. Kombinasi RUG dan VCUG dapat memberikan gambaran terbaik dari keseluruhan uretra.[3,5]

Ultrasonografi Uretra

Ultrasonografi (USG) uretra berguna untuk memberikan informasi mengenai derajat spongiofibrosis dari striktur dan untuk membantu perencanaan pembedahan. Pada USG, spongiofibrosis terlihat sebagai massa anekoik ireguler di sekitar lumen uretra. Patologi periuretra seperti batu, abses, fistula, atau divertikula juga bisa terlihat dengan baik pada USG.[3,5]

Referensi

2. Wessells H, Angermeier KW, Elliott S, et al. Male urethral stricture: American urological association guideline. The Journal of urology. 2017;197(1):182-190.
3. Abdeen BM, Badreldin AM. Urethral Strictures. StatPearls Publishing. 2023. https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/30833
4. Hampson LA, McAninch JW, Breyer BN. Male urethral strictures and their management. Nat Rev Urol. 2014;11(1):43-50. doi:10.1038/nrurol.2013.275
5. Stein MJ, DeSouza RA. Anterior urethral stricture review. Transl Androl Urol. 2013;2(1):32-38. doi:10.3978/j.issn.2223-4683.2012.11.05
9. Bayne DB, Gaither TW, Awad MA, et al. Guidelines of guidelines: a review of urethral stricture evaluation, management, and follow-up. Transl Androl Urol. 2017;6(2):288-294. doi:10.21037/tau.2017.03.55
13. Kuo HC. Differential Diagnosis of Male Lower Urinary Tract Symptoms Suggestive of Benign Prostatic Hyperplasia and Non-Benign Prostatic Hyperplasia. Incont Pelvic Floor Dysfunct. 2007;1(Suppl1):3-6.

Epidemiologi Striktur Uretra
Penatalaksanaan Striktur Uretra

Artikel Terkait

  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.