Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Striktur Uretra general_alomedika 2024-02-19T12:01:19+07:00 2024-02-19T12:01:19+07:00
Striktur Uretra
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Striktur Uretra

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Etiologi striktur uretra dapat dibedakan menjadi etiologi idiopatik, iatrogenik, traumatik, dan inflamasi. Striktur uretra dapat terjadi pada lokasi mana pun di sepanjang uretra. Berdasarkan lokasinya, striktur uretra dapat dibedakan menjadi striktur uretra anterior dan posterior. Pembedaan ini terutama diperlukan saat menangani pasien pria.[1,5,6]

Striktur uretra pada wanita lebih jarang ditemukan dan etiologinya masih belum dapat dipahami dengan baik. Uretra wanita memiliki panjang sekitar 4 cm. Berbagai faktor yang diperkirakan berperan dalam terbentuknya striktur uretra wanita adalah infeksi, trauma, serta faktor iatrogenik.[7,8]

Striktur Uretra Anterior

Striktur uretra anterior terjadi pada uretra pars bulbosa, pars pendulosa, dan fossa navikularis. Striktur tersebut muncul karena pembentukan jaringan parut akibat proses inflamasi, infeksi, trauma, iatrogenik, dan kongenital.

Inflamasi

Lichen sclerosus adalah suatu inflamasi kronis yang dapat melibatkan uretra anterior dan menimbulkan striktur. Selain itu, sindroma Reiter juga dapat menyebabkan trias klasik (uretritis, artritis, dan konjungtivitis) yang juga dapat menjadi penyebab striktur uretra meskipun jarang.[1,6]

Infeksi

Striktur juga sering terjadi akibat infeksi menular seksual, seperti uretritis gonore. Selain itu, beberapa penyakit infeksi lain yang juga perlu dipertimbangkan sebagai penyebab striktur adalah tuberkulosis dan schistosomiasis, terutama pada daerah endemis.[1,6]

Trauma

Striktur dapat terbentuk akibat trauma tumpul maupun tajam. Pada trauma tumpul, striktur biasanya terjadi akibat straddle injury pada uretra pars bulbosa yang tertekan oleh tulang pubis. Striktur uretra akibat fraktur penis sebenarnya jarang terjadi (3–20%). Hal ini terjadi apabila terdapat robekan pada tunika albuginea hingga mencapai korpus spongiosum. Sementara itu, etiologi trauma tajam yang umum ditemukan adalah luka tembak atau luka tusuk.[1,6]

Iatrogenik

Instrumentasi uretra dapat menyebabkan striktur. Penyebab tersering striktur uretra anterior distal adalah sistoskopi diagnostik dan dilatasi uretra. Penggunaan kateter jangka panjang juga diduga dapat menyebabkan striktur uretra akibat tekanan pada epitel, yang dapat berujung pada inflamasi kronis dan nekrosis.[1,6]

Kongenital

Kelainan kongenital merupakan penyebab striktur yang paling jarang ditemui. Penyebab inflamasi, infeksi, trauma, dan iatrogenik harus disingkirkan terlebih dahulu. Kelainan kongenital dengan striktur uretra diperkirakan terjadi karena ruptur membran kloaka atau diafragma urogenital pada masa perkembangan janin.[1,6]

Striktur Uretra Posterior

Striktur uretra posterior terjadi pada uretra pars prostatika dan pars membranosa. Striktur ini disebabkan oleh pembentukan jaringan parut akibat trauma atau proses iatrogenik. Striktur uretra posterior sering ditemukan akibat trauma terkait fraktur pelvis. Fraktur pelvis biasanya merobek uretra pada daerah bulbomembranous junction.[1,6]

Sementara itu, striktur uretra posterior dengan etiologi iatrogenik dapat terjadi akibat tindakan seperti prostatektomi radikal, transurethral resection of the prostate (TURP), krioterapi, dan radioterapi.[1,6]

Faktor Risiko

Faktor risiko striktur uretra adalah kondisi-kondisi yang berhubungan dengan etiologi striktur uretra yang sudah dijelaskan. Contohnya adalah pasien yang memiliki riwayat menjalani pembedahan atau instrumentasi uretra, riwayat menjalani pengobatan untuk kanker prostat, riwayat trauma pelvis dan perineum, serta riwayat uretritis.[9]

 

Referensi

1. Latini JM, McAninch JW, Brandes SB, et al. SIU/ICUD consultation on urethral strictures: epidemiology, etiology, anatomy, and nomenclature of urethral stenoses, strictures, and pelvic fracture urethral disruption injuries. Urology. 2014;83(3):S1-S7.
5. Stein MJ, DeSouza RA. Anterior urethral stricture review. Transl Androl Urol. 2013;2(1):32-38. doi:10.3978/j.issn.2223-4683.2012.11.05
6. Arya M, Shergill I, Fernando H, et al. Viva Practice for the FRCS(Urol) and Postgraduate Urology Examinations. 2nd ed. CRC Press: 2018. https://doi.org/10.1201/9781351254540
7. Osman NI, Mangera A, Chapple CR. A systematic review of surgical techniques used in the treatment of female urethral stricture. European Urology. 2013;64(6):965-973.
8. Blaivas JG, Santos JA, Tsui JF, et al. Management of urethral stricture in women. The Journal of Urology. 2012;188(5):1778-1782.
9. Bayne DB, Gaither TW, Awad MA, et al. Guidelines of guidelines: a review of urethral stricture evaluation, management, and follow-up. Transl Androl Urol. 2017;6(2):288-294. doi:10.21037/tau.2017.03.55

Patofisiologi Striktur Uretra
Epidemiologi Striktur Uretra

Artikel Terkait

  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.