Tes genomik dapat berperan dalam prediksi risiko sindrom Brugada, termasuk dalam upaya preventif mortalitas. Hal ini karena sindrom Brugada berpotensi menyebabkan aritmia yang fatal. Tes genomik menggunakan pengetahuan di bidang genetika, yang telah membuka informasi genetik manusia secara lebih luas.[1]
Sindrom Brugada adalah kelainan primer yang diturunkan secara genetik. Sindrom ini memiliki berbagai macam gejala klinik, yang meliputi sindrom primer aritmia yang fatal.[1,4]
Kelainan Genetik pada Sindrom Brugada
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)