Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Kolostomi general_alomedika 2022-12-07T11:52:22+07:00 2022-12-07T11:52:22+07:00
Kolostomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Kolostomi

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Indikasi kolostomi prinsipnya dilakukan bila ada obstruksi pada usus besar, sehingga tekanan di segmen distalnya meningkat. Kondisi ini memerlukan tindakan dekompresi dan pengalihan feses ke dinding perut karena pengeluaran feses lewat anus tidak memungkinkan. Kolostomi dapat dilakukan dalam kondisi gawat darurat dan elektif, meskipun mayoritas dilakukan pada kondisi darurat.[1,5]

Penyebabnya terjadinya obstruksi kolon di antaranya:

  • Gangren volvulus sigmoid
  • Kanker kolorektal
  • Trauma tembus maupun tumpul pada abdomen
  • Adhesi ileus sigmoid
  • Malformasi anorektal
  • Hirschsprung disease
  • Intususepsi
  • Anastomosis kolon yang leakage[1,5]

Penyebab tersering dilakukannya kolostomi berbeda-beda di setiap negara. Di Ethiopia penyebab tersering adalah gangren volvulus sigmoid, sedangkan di Pakistan penyebab tersering adalah luka tembus pada perut. Di Indonesia sejauh ini belum ada data mengenai penyebab terbanyak dilakukan kolostomi. Di Amerika Serikat dan Kanada, kanker rektum merupakan penyebab terbanyak dilakukan kolostomi.[1,5,8]

Kolostomi dapat bersifat sementara atau permanen. Indikasi kolostomi sementara adalah kerusakan kolon yang membutuhkan diversi alvi sementara, yang akan dilakukan posterior sagittal anorectoplasty (PSARP) di kemudian hari. Misalnya pada kondisi malformasi anorektal, Hirschsprung disease, intususepsi, trauma, dan anastomosis kolon yang leakage. Sedangkan kolostomi permanen diindikasikan pada penderita kanker kolorektal atau volvulus sigmoid yang dilakukan reseksi luas yang tidak memungkinkan dilakukan anastomosis kembali.[1,4,5]

Referensi

1. Engida A. Ayelign T. Mahteme B. et al. 2016. Types and indications of colostomy and determinants of outcomes of patients after surgery. Ethiopian journal of health sciences, 26(2), 117-122.
4. Berti-Hearn L. Elliott B. 2019. Colostomy Care: A Guide for Home Care Clinicians. Home healthcare now, 37(2), 68-78.
5. Chidi E.S. Ndubuisi E. Assumpta C.J. 2018. Childhood Colostomy and Its Complications in Aba, Nigeria. Sepsis, 2, 50.
8. Macrì A. Modified double-barrelled wet colostomy after total pelvic exenteration. Updates in surgery. 2017 Dec 1;69(4):545-8.

Pendahuluan Kolostomi
Kontraindikasi Kolostomi

Artikel Terkait

  • Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal
    Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
  • Kolonoskopi untuk Skrining Kanker Kolorektal Tidak Mengurangi Kematian – Telaah Jurnal Alomedika
    Kolonoskopi untuk Skrining Kanker Kolorektal Tidak Mengurangi Kematian – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pemeriksaan Darah untuk Skrining Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal Alomedika
    Pemeriksaan Darah untuk Skrining Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
Dibalas 10 Februari 2021, 13:10
Asupan oral dini vs penundaan diet pascabedah kolorektal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
ALO, dr. Sonny!Izin bertanya, Dok. Dalam praktik sehari-hari, klinisi masih sering bertumpu pada kembalinya bising usus sebagai acuan pemberian makan...
dr.Nikko Vanda Limantara
Dibalas 18 Agustus 2020, 12:05
Info Webinar - Translating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
Oleh: dr.Nikko Vanda Limantara
11 Balasan
Alo Docs!Izin menginfokan webinar terkaitTranslating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
Dibalas 21 April 2019, 20:34
Temuan benjolan pada usus saat sectio caesarea
Oleh: dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
5 Balasan
Selamat malam sejawat,Ijin bertanyaAda user yang mengatakan bahwa saat setelah selesai melakukan operasi sesar,dokter kandungan mengatakan ada banyak bentol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.