Indikasi Pemeriksaan Feses
Indikasi pemeriksaan feses adalah untuk menunjang diagnosis kondisi infeksi seperti gastroenteritis, mengidentifikasi perdarahan gastrointestinal yang disebabkan gastritis atau kanker, serta untuk mendeteksi sindroma malabsorpsi. Dokter dapat meminta dilakukan pemeriksaan feses pada berbagai keluhan gastrointestinal, misalnya diare, nyeri perut, kecurigaan terkait perdarahan gastrointestinal, dan infestasi parasit.
Diagnosis Kondisi Infeksi
Pemeriksaan feses dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis pada kondisi infeksi, antara lain:
- Mencari penyebab diare, baik yang bersifat akut, persisten, kronis, ataupun yang disertai dengan darah
- Mencari penyebab gangguan pencernaan seperti kembung yang disertai dengan mual dan muntah, berkurangnya nafsu makan, nyeri perut, kram perut yang disertai dengan demam, konstipasi, atau gatal pada bagian anus
- Mengidentifikasi organisme penyebab infeksi saluran pencernaan
- Mencari parasit pada sistem pencernaan, misalnya pada ankilostomiasis dan askariasis
Identifikasi Perdarahan Gastrointestinal
Pemeriksaan feses dapat membantu mengidentifikasi perdarahan samar yang terjadi ada sistem gastrointestinal, misalnya akibat gastritis, inflammatory bowel disease, ulkus peptikum atau keganasan saluran cerna seperti kanker kolorektal.
Malabsorpsi
Pemeriksaan feses juga dapat menjadi pemeriksaan pilihan dalam skrining sindrom malabsorpsi. Pada pemeriksaan feses bisa didapatkan peningkatan pH, deteksi a-antitripsin, atau infeksi kronis yang menyebabkan malabsorpsi seperti infeksi Clostridium difficile.
Adanya malabsorpsi dapat mengarah pada berbagai diagnosis, misalnya penyakit Celiac, enteropati, serta gangguan penyerapan karbohidrat atau lemak.[1,4-6]