Pedoman Klinis Pemeriksaan Feses
Pedoman klinis pada pemeriksaan feses adalah sebagai pemeriksaan laboratorium sederhana yang dapat mencegah investigasi yang tidak perlu. Jika terdapat indikasi pada pasien, pemeriksaan ini cukup sederhana, aman, murah, dan tidak invasif untuk digunakan sebagai penunjang awal.[4]
Wawancara riwayat obat diperlukan. Baik obat yang diresepkan dokter maupun yang tidak karena dapat mempengaruhi interpretasi hasil pemeriksaan pada tes darah samar tinja.
Riwayat pemeriksaan penunjang yang mengharuskan pasien menelan cairan barium perlu diketahui agar klinisi dapat membuat jadwal yang tepat untuk pengambilan sampel. Pemeriksaan dapat dilakukan 7 hari setelah pasien menelan cairan barium.[4,7]
Pada kasus konstipasi, minta pasien untuk mengumpulkan sampel sebanyak “dua butir kacang”. Pasien diminta untuk mengumpulkan sampel kapan saja pasien bisa. Setelah mengumpulkan sampel yang pertama, klinisi akan memberikan obat pencahar agar pasien dapat buang air besar dan mengumpulkan sampel kedua.[5]