Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Rectal Swab annisa-meidina 2024-08-07T13:53:34+07:00 2024-08-07T13:53:34+07:00
Rectal Swab
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Rectal Swab

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Indikasi rectal swab atau apusan rektal adalah untuk deteksi patogen infeksi saluran pencernaan maupun patogen penyakit menular seksual tertentu. Contoh infeksi saluran pencernaan yang dapat dideteksi melalui rectal swab adalah infeksi bakteri seperti Enterococcus, Clostridium difficile, Shigella, dan Campylobacter, ataupun infeksi virus seperti rotavirus dan parasit seperti cacing dan Giardia.[1,6,7]

Rectal swab juga dapat diindikasikan bagi penderita perdarahan rektum yang memiliki riwayat hubungan seksual secara anal. Rectal swab dengan amplifikasi asam nukleat dapat mendiagnosis infeksi menular seksual terkait hubungan seksual anal, misalnya chlamydial proctitis dan gonorrhea.[8]

Namun dari segi etiologi, menurut penelitian Kotar et al. (2018) saat membandingkan sampel tinja, rectal swab lebih sensitif untuk deteksi bakteri (86%) ketimbang virus (65.6%) dan parasit (57.1%). Penelitian The et al. (2022) mengungkap potensi rectal swab untuk membedakan mikrobiota penderita apendisitis perforasi dan apendisitis nonperforasi, tetapi potensi ini masih memerlukan studi lanjut untuk validasi.[3,9]

Rectal swab juga dapat digunakan sebagai alternatif pemeriksaan kondisi keragaman mikrobiota, penilaian efek antibiotik, dan resistansi antibiotik. Metode ini bisa digunakan pada pasien kritis yang dirawat di ICU, yang mayoritas mengalami konstipasi sehingga tidak memungkinkan pengambilan sampel feses.[10]

Penelitian Ng et al. (2022) menunjukkan bahwa rectal swab mungkin menjadi bahan penilaian disregulasi CD44, IL8, CXCR2 dan c-myc yang banyak ditemukan pada penderita kanker kolorektal. Potensi ini memungkinkan rectal swab menjadi skrining noninvasif untuk kanker kolorektal di masa depan.[10,11]

Referensi

1. Maasch JRMA, Arzika AM, Cook C, et al. Rectal swabs as an alternative sample collection method to bulk stool for the real-time PCR detection of Giardia duodenalis. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 2020;103:1276–82. https://doi.org/10.4269/ajtmh.19-0909.
3. Kotar T, Pirš M, Steyer A, et al. Evaluation of rectal swab use for the determination of enteric pathogens: a prospective study of diarrhoea in adults. Clinical Microbiology and Infection. 2019;25:733–8. https://doi.org/10.1016/j.cmi.2018.09.026.
6. Wine E. Rectal swabs: a diagnostic alternative in paediatric gastroenteritis? Lancet Gastroenterol Hepatol. 2017;2:623–4. https://doi.org/10.1016/S2468-1253(17)30214-5.
7. Glisovic S, Eintracht S, Longtin Y, et al. Rectal swab screening assays of public health importance in molecular diagnostics: Sample adequacy control. J Infect Public Health 2018;11:234–7. https://doi.org/10.1016/j.jiph.2017.07.009.
8. Etienne D, Shah J, Ona MA, Reddy M. The Role of Rectal Swabs in Rectal Bleeding: An Overlooked Diagnostic Tool. 2016.
9. The SMML, de Meij TGJ, Budding AE, Bakx R, van der Lee JH, Poort L, et al. The potential of rectal swabs to differentiate simple and complex appendicitis in children with a microbiota-based test. Eur J Pediatr. 2022;181:4221–6. https://doi.org/10.1007/s00431-022-04627-0.
10. Schlebusch S, Graham RMA, Jennison AV, Lipman J, et al. Standard rectal swabs as a surrogate sample for gut microbiome monitoring in intensive care. BMC Microbiol. 2022;22. https://doi.org/10.1186/s12866-022-02487-0.
11. Ng L, Wong SKM, Li HS, et al. A Four-Gene Panel in Rectal Swab Samples as a Biomarker for Colorectal Cancer Screening. Cells. 2024;13. https://doi.org/10.3390/cells13110930.

Pendahuluan Rectal Swab
Kontraindikasi Rectal Swab

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Januari 2025, 17:42
Injeksi ceftriaxone pada gonore apakah perlu skin test
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin bertanya dok,apakah perlu skin test terlebih dahulu pada injeksi ceftriaxone im pada pasien urethritis gonore?
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.