Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Rectal Swab annisa-meidina 2024-08-07T13:56:20+07:00 2024-08-07T13:56:20+07:00
Rectal Swab
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Rectal Swab

Oleh :
dr.Eveline Yuniarti
Share To Social Media:

Pedoman klinis untuk prosedur rectal swab atau apusan rektal adalah penggunaan alat swab seperti lidi kapas, yang kemudian dimasukkan ke dalam anus dan diputar 180° untuk mendapatkan sampel. Sampel perlu disimpan dalam tabung dingin dan dibawa ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut sesuai indikasi tiap pasien.[1-3,5,6]

Berikut beberapa poin pedoman klinis rectal swab yang perlu diperhatikan:

  • Rectal swab dapat bermanfaat untuk menemukan patogen infeksi pencernaan, baik bakteri seperti Enterococcus, Vibrio cholera, Clostridium difficile, Shigella, dan Campylobacter, ataupun virus seperti rotavirus dan parasit seperti cacing dan Giardia

  • Rectal swab juga bisa bermanfaat untuk menemukan patogen penyakit menular seksual tertentu, misalnya pada kasus chlamydial proctitis dan gonorrhea

  • Secara garis besar prosedur rectal swab sama untuk seluruh patogen, yang berbeda adalah medium penyimpanan sampel dan pemeriksaan lanjutan apusan sesuai patogennya
  • Pengambilan sampel dilakukan pada posisi yang sama dengan rectal toucher, menggunakan alat swab seperti lidi kapas yang dimasukkan ke dalam anus
  • Sampel dapat diperiksa lebih lanjut dengan kultur, polymerase chain reaction, atau microbiota profiling sesuai kebutuhan masing-masing kasus[1-3,5,6]

Referensi

1. Maasch JRMA, Arzika AM, Cook C, et al. Rectal swabs as an alternative sample collection method to bulk stool for the real-time PCR detection of Giardia duodenalis. American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 2020;103:1276–82. https://doi.org/10.4269/ajtmh.19-0909.
2. Abdullah M, Sudrajat DG, Muzellina VN, et al. The value of anal swab RT-PCR for COVID-19 diagnosis in adult Indonesian patients. BMJ Open Gastroenterol. 2021;8. https://doi.org/10.1136/bmjgast-2020-000590.
3. Kotar T, Pirš M, Steyer A, et al. Evaluation of rectal swab use for the determination of enteric pathogens: a prospective study of diarrhoea in adults. Clinical Microbiology and Infection. 2019;25:733–8. https://doi.org/10.1016/j.cmi.2018.09.026.
5. Reyman M, van Houten MA, Arp K, et al. Rectal swabs are a reliable proxy for faecal samples in infant gut microbiota research based on 16S-rRNA sequencing. Sci Rep. 2019;9. https://doi.org/10.1038/s41598-019-52549-z.
6. Wine E. Rectal swabs: a diagnostic alternative in paediatric gastroenteritis? Lancet Gastroenterol Hepatol. 2017;2:623–4. https://doi.org/10.1016/S2468-1253(17)30214-5.

Edukasi Pasien Rectal Swab

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
    Mengatasi Resistensi Antibiotik terhadap Gonorrhea
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Januari 2025, 17:42
Injeksi ceftriaxone pada gonore apakah perlu skin test
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Izin bertanya dok,apakah perlu skin test terlebih dahulu pada injeksi ceftriaxone im pada pasien urethritis gonore?
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.