Indikasi Swab Vagina
Selain untuk skrining infeksi menular seksual, indikasi pemeriksaan swab vagina adalah ketika dicurigai adanya vaginitis. Penyebab tersering vaginitis adalah vaginosis bakterial, kandidiasis vulvovaginal, dan trikomoniasis.[1,2]
Vaginosis Bakterial
Vaginosis bakterial disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan bakteri anaerob, khususnya Gardnerella vaginalis. Vaginosis bakterial merupakan penyebab infeksi tersering sekret abnormal pada vagina pada wanita usia reproduktif, di mana sekitar 50% kasus bersifat asimtomatik. Vaginosis bakterial umum dijumpai pada wanita hamil.[2–4]
Pasien dapat mengeluhkan gatal atau nyeri vagina (jarang). Sekret pada vaginosis bakterial simptomatik umumnya encer, homogen, berbau, berwarna putih keabuan atau putih kekuningan, dan menempel pada mukosa vagina.[2,3]
Kandidiasis Vaginalis
Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi jamur yang sering dijumpai pada wanita usia reproduktif. Kandidiasis vaginalis umumnya menyebabkan gatal dan dapat disertai keluhan pada vulva, seperti rasa terbakar pada kulit vulva dan dispareunia. Sekret pada kandidiasis vaginalis kental, tidak berbau, dan berwarna putih (seperti cottage cheese).[2–4]
Beberapa faktor pemicu kandidiasis vaginalis antara lain imunosupresi, diabetes mellitus, kehamilan, dan terapi pengganti hormon. Gejala umumnya muncul sebelum menstruasi. Pasien dengan kandidiasis vaginalis seringkali memiliki riwayat infeksi jamur berulang atau konsumsi antibiotik.[2]
Pemeriksaan fisik dapat menunjukkan eritema pada vulva disertai lesi satelit. Vulva, vagina, dan area sekitarnya dapat bengkak dan kemerahan, dengan adanya ekskoriasi dan fisura, sedangkan cervix umumnya normal.[2,3]
Trikomoniasis
Infeksi Trichomonas vaginalis dapat menyebabkan keluhan nyeri pada vagina, gatal, dan perdarahan postkoital. Sekret pada trikomoniasis umumnya banyak, berbau, berbusa, dan dapat berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau. Gejala umumnya memuncak setelah menstruasi.[2,3]
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan eritema dan bengkak pada vulva, disertai ekskoriasi. Selain itu, dapat ditemukan sejumlah ulserasi kecil pada serviks dan vagina. Strawberry cervix merupakan temuan pemeriksaan fisik yang spesifik untuk trikomoniasis, tetapi hanya terdapat pada 2–5% kasus. Oleh karena itu, konfirmasi dengan pemeriksaan penunjang harus dilakukan untuk memastikan diagnosis.[2,3]
Indikasi Lainnya
Pemeriksaan swab vagina dapat dilakukan baik sebagai skrining ataupun membantu menegakkan diagnosis infeksi menular seksual seperti infeksi akibat Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis.[2,6–8]
Infeksi endoserviks yang disebabkan dua organisme tersebut dapat menimbulkan gejala sekret vagina abnormal atau gejala lainnya seperti disuria, perdarahan postkoital atau antara waktu menstruasi, dispareunia, nyeri panggul, atau artritis reaktif.[3]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli