Indikasi Reduksi Tertutup Fraktur
Indikasi reduksi tertutup fraktur adalah sebagai tata laksana awal pada fraktur yang mengalami displacement, shortening, atau angulasi. Reduksi tertutup lebih optimal dilakukan untuk fraktur dengan displacement minimal dan fraktur dengan jaringan lunak yang intak.[1,2]
Pasien trauma memerlukan tata laksana untuk kondisi gawat darurat sebagai prioritas utama, tetapi tata laksana fraktur sebaiknya tidak terlambat. Saat fraktur sudah melewati waktu 12 jam, reduksi akan sangat sulit karena edema pada jaringan lunak sudah terbentuk.[2]
Pada fraktur yang sulit untuk direduksi secara manual, contohnya karena tarikan otot yang kuat seperti di femoral atau tibia, beberapa kasus akan memerlukan reduksi jangka panjang atau hold reduction. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk hold reduction antara lain adalah traksi kontinyu, cast atau splint, alat brace fungsional, fiksasi internal, dan fiksasi eksternal.[2]
Beberapa fraktur yang umumnya dapat ditata laksana dengan reduksi tertutup adalah fraktur klavikula, fraktur radius distal (misalnya fraktur Colles), dislokasi siku, dislokasi bahu, dan dislokasi panggul.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini