Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pemeriksaan Refleks Fisiologis general_alomedika 2022-11-04T09:26:50+07:00 2022-11-04T09:26:50+07:00
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pemeriksaan Refleks Fisiologis

Oleh :
dr.Monica Cynthia
Share To Social Media:

Pemeriksaan refleks fisiologis umumnya dilakukan untuk menilai fungsi sensorimotor tubuh, misalnya pada kasus stroke, cedera otak traumatik, sindrom Guillain-Barre, dan multiple sclerosis. Pemeriksaan ini tergabung dalam pemeriksaan neurologi lengkap.

Pemeriksaan refleks fisiologis dapat mendeteksi lesi pada lower motor neuron (LMN) maupun upper motor neuron (UMN). Tergantung pada lokasi lesi, hasil pemeriksaan refleks mungkin tampak normal, meningkat (hiperrefleks), atau menurun (hiporefleks). Beberapa kasus juga mungkin tidak menunjukkan refleks sama sekali.[1-5]

Pemeriksaan Refleks Fisiologis-min

Interpretasi refleks fisiologis adalah sebagai berikut:

  • Hiperrefleks menandakan adanya lesi pada UMN, misalnya pada kasus cedera otak traumatik, stroke, multiple sclerosis, tumor otak, defisiensi vitamin B12, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS)
  • Hiporefleks menandakan adanya lesi pada LMN, misalnya pada kasus neuropati perifer, sindrom cauda equina, sindrom Guillain-Barre, poliomielitis, dan ALS[1-3]

Pemeriksaan refleks fisiologis dibedakan menjadi refleks dalam dan refleks superfisial. Refleks dalam biasanya disebut juga sebagai refleks regang otot, refleks tendon, refleks periostal, atau refleks miotatik. Untuk melakukan pemeriksaan refleks dalam, alat pemeriksaan khusus berupa palu refleks diperlukan untuk mengetuk tendon dari tiap refleks yang akan diperiksa.[1,4]

Sementara itu, pada pemeriksaan refleks superfisial, stimulasi diberikan di area kulit atau membran mukosa berupa sentuhan. Pengecualian adalah pada pemeriksaan refleks pupil, di mana stimulasi merupakan cahaya yang dipancarkan ke pupil. Refleks superfisial yang dimediasi oleh saraf kranial memiliki karakteristik konsensual, dengan respons bilateral terhadap stimulus unilateral.[2]

Pemeriksaan refleks fisiologis tidak terlalu tergantung pada kemampuan kerja sama pasien. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pula pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran, pasien bayi atau anak, dan pasien gelisah. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan refleks memiliki nilai yang penting dan bersifat objektif.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. University of California San Diego. The Neurological Examination. 2020. https://meded.ucsd.edu/clinicalmed/neuro3.html
2. Merchut P. Neurological Examination of Sensation, Reflexes and Motor Function. Stritch School of Medicine. 2020. http://www.stritch.luc.edu/lumen/MedEd/neurology/Neurologic%20Examination%20of%20Sensation%20Reflexes%20and%20Motor%20Function.pdf
3. AMBOSS. Neurological Examination. 2020. https://www.amboss.com/us/knowledge/Neurological_examination#xid=o500Og&anker=Z7a4dc4f44e60b633633c3d5e963a8839
4. Lumbantobing S. Neurologi Klinik: Pemeriksaan Fisik dan Mental. Ed 17. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014;134-145.
5. Lees A, Hurwitz B. Testing The Reflexes. The British Medical Journal. 2019;366:14830.

Indikasi Pemeriksaan Refleks Fis...

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke
    Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 18 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
2 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 09:12
Stroke dengan tanda sulit diajak bicara dan lidah mencong ke kiri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya apabila pasien sulit untuk diajak bicara sejak 1 hr yll. Lidah mencong ke kiri.Untuk hemisphere yg terkena apakah yg kiri?
dr.Made Agung M.KM., AIFO-K
Dibuat 29 Oktober 2024, 06:24
Stroke iskemik atau hipertensi termasuk kategori metabolik stress ringan, sedang, atau berat ?
Oleh: dr.Made Agung M.KM., AIFO-K
0 Balasan
Izin dokter, Saya Izin bertanya mengenai penilaiab Status gizi menggunakan formulir Subjective Global Assesment pada Pasien Hemodialisis ? Jika Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.