Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Amniocentesis general_alomedika 2023-07-20T10:50:06+07:00 2023-07-20T10:50:06+07:00
Amniocentesis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Amniocentesis

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Amniocentesis (amniosentesis) adalah prosedur diagnosis prenatal invasif yang digunakan untuk pemeriksaan kromosom janin, pemeriksaan genetik, dan deteksi infeksi seperti toksoplasmosis.

Pengambilan cairan amnion di bawah panduan ultrasound dilakukan untuk mendapatkan sel-sel janin. Amniosentesis umumnya dilakukan dalam pada trimester ke-2 yaitu pada usia kehamilan 15-20 minggu.[1,2]

shutterstock_1185649264

Amniosentesis dapat mendeteksi kelainan genetik pada bayi dari hasil ultrasonografi yang mencurigakan di mana hasil tersebut akan membantu wanita hamil, keluarga, dan dokter dalam persiapan persalinan dan masa depan bayi.

Amniosentesis yang dilakukan pada trimester ketiga umumnya bertujuan untuk menilai tingkat perkembangan paru dan pemeriksaan infeksi pada janin. Amniosentesis yang dilakukan pada trimester pertama memiliki risiko keguguran jika di bandingkan dengan trimester kedua dan ketiga.[1,2]

Cairan amnion akan dikirimkan untuk analisa kromosom microarray (CMA), biokimia, dan studi molekuler. Hasil amniosentesis tidak bisa memprediksi semua kelainan kromosom, namun terdapat beberapa kelainan seperti sindrom Down, sindrom Edward, dan sindrom Patau yang dapat terdeteksi dari hasil pemeriksaan cairan amnion.[1-5]

Pada trimester ketiga, amniosentesis juga berguna mendeteksi gangguan perdarahan herediter yang berat pada trimester ketiga seperti hemofilia A dan B, penyakit von Willebrand tipe 3; hal ini diperlukan untuk perencanaan persalinan.[1,2,11]

Selain sebagai pemeriksaan diagnostik, amniocentesis juga dapat dilakukan sebagai terapi. Contohnya, untuk dekompresi pada kasus polyhidramnion dan memberikan obat via intraamniotik.[11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Jummaat F, Ahmad S, Mohamed Ismail NA. 5-Year review on amniocentesis and its maternal fetal complications. Horm Mol Biol Clin Investig. 2019 Sep 20;40(2):/j/hmbci.2019.40.issue-2/hmbci-2019-0006/hmbci-2019-0006.xml. doi: 10.1515/hmbci-2019-0006. PMID: 31539354.
2. Kim MS, Moon MJ, Kang S, Jung SH, Chang SW, Ki HJ, Kim B, Ahn E. Obstetrical Outcomes of Amniocentesis or Chorionic Villus Sampling in Dichorionic Twin Pregnancies. J Korean Med Sci. 2019 May 13;34(18):e142. doi: 10.3346/jkms.2019.34.e142. PMID: 31074255; PMCID: PMC6509361.
3. Nizard J. Amniocentesis: technique and education. Curr Opin Obstet Gynecol. 2010 Apr;22(2):152-4. doi: 10.1097/GCO.0b013e32833723a0. PMID: 20098324.
4. Homola W, Zimmer M. Do lifestyle factors influence the rate of complications after amniocentesis? Adv Clin Exp Med. 2019 Oct;28(10):1339-1344. doi: 10.17219/acem/100360. PMID: 31237124.
5. Lehmann LS. How can we improve amniocentesis decision-making? Isr J Health Policy Res. 2016 Feb 5;5:4. doi: 10.1186/s13584-016-0060-0. PMID: 26855767; PMCID: PMC4743405.
11. Jindal A, Sharma M, Karena ZV, Chaudhary C. Amniocentesis. 2022 Sep 9. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. PMID: 32644673.

Indikasi Amniocentesis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 3 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.