Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Amniocentesis general_alomedika 2023-07-20T10:54:51+07:00 2023-07-20T10:54:51+07:00
Amniocentesis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Amniocentesis

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Teknik amniocentesis dimulai dari mendapatkan persetujuan secara tertulis. Dokumentasi prosedur harus dilakukan secara lengkap. Pada wanita dengan Rh-negatif penjelasan mengenai kebutuhan imunoglobulin anti-D harus dijelaskan.

Setelah mendapatkan persetujuan tertulis pasien diharapkan mengerti mengenai indikasi amniocentesis dan bagaimana prosedur akan berlangsung. Pastikan pasangan mengerti komplikasi yang dapat terjadi terkait dengan prosedur amniosentesis, waktu yang diperlukan untuk hasil tes dan adanya kemungkinan kegagalan saat pembiakan sel.[1-3,7-11]

Persiapan Pasien

Pasien diminta untuk membuang urine terlebih dahulu untuk mencegah aspirasi urine. Pasien tidak perlu dalam keadaan puasa. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan prosedur amniocentesis tidak berhasil, seperti:

  • kesalahan saat prosedural
  • kurangnya cairan amnion
  • terkumpulnya cairan urine
  • tercampurnya cairan amnion dengan darah
  • kegagalan laboratoris sehingga sel yang dikumpulkan tidak bisa dikultur.[7-11]

Anestesi biasanya tidak harus diberikan selama prosedur amniosentesis karena menggunakan jarum dengan diameter yang kecil. Namun jika diperlukan, pemberian anestesi atau ansiolitik dapat diberikan kepada ibu.

Operator dan asisten terlebih dahulu mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril sebelum menyentuh pasien. Peringati ibu bahwa akan ada ketidaknyamanan ketika jarum masuk ke dalam kulit.[7-12]

Kulit perut dipreparasi dengan sabun yang kemudian dilanjutkan dengan cairan antiseptic seperti chlorhexidine/alkohol/povidone-iodine. Dibawah bimbingan USG, periksalah terlebih dahulu posisi janin, jantung dan detak jantung janin, lokasi plasenta, posisi tali pusat, kelainan bentuk janin yang terlihat jelas, lokasi kumpulan cairan ketuban dan evaluasi gerakan janin sebelum menusukan jarum untuk pengambilan sampel cairan amnion.[3,7-12]

Peralatan

Beberapa peralatan diperlukan untuk prosedur amniocentesis. Karena prosedur ini dilakukan di bawah bimbingan ultrasound, mesin ultrasonografi diperlukan

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan untuk prosedur amniosentesis:

  • Mesin ultrasonografi
  • Gel
  • Kasa penyekat dan drape

  • Cairan antiseptic 5% (povidone-iodine)
  • Jarum suntik 2 ml, 10 ml
  • Jarum ukuran 20-22 G yang digunakan untuk mengambil cairan amnion
  • Wadah pengumpul[1-3,7-12]

Posisi Pasien

Posisikan pasien pada posisi litotomi dorsal, hal ini ditujukan untuk mengekspos kulit abdomen ibu. Jika ibu tidak dapat mentoleransi posisi litotomi dorsal, kepala tempat tidur dapat dinaikkan untuk kenyamanan pasien.

Pada beberapa situasi, ibu hamil dapat diminta untuk menggerakan tubuhnya ke kiri atau kanan. Hal ini dilakukan karena posisi plasenta, janin, dan distribusi cairan ketuban dalam rongga rahim yang berbeda pada setiap ibu hamil.[7-12]

Prosedural

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan amniocentesis:

  1. Dengan bimbingan USG, operator dapat mengarahkan jarum langsung ke arah cairan ketuban dan menghindari struktur organ intraperitoneal ibu seperti usus, kandung kemih, janin dan plasenta
  2. Hindari juga memasukkan jarum melalui plasenta karena dapat menyebabkan perdarahan dan juga abruptio plasenta atau solusio plasenta. Jika tidak dapat menghindari menusukan plasenta, berhati-hatilah untuk menghindari tali pusat, tepi plasenta dan pembuluh darah plasenta yang besar[9-11]
  3. Jarum suntik akan dimasukkan melewati kulit abdomen ibu, uterus, dan dalam rongga amniotik. Ekstraksi cairan amnion 1-2 ml yang kemudian dibuang karena adanya kemungkinan kontaminasi sel dari ibu. Setelah itu, sekitar 20 ml cairan amnion diperlukan untuk kariotipe tes, 2-5 ml untuk pengujian defisiensi enzim[3,7-11]
  4. Jika cairan amnion berhenti saat aspirasi dengan semprit jarum atau cairan amnion berubah menjadi berdarah, periksa kembali ulang lokasi ujung jarum dengan bimbingan USG. Operator dapat mengubah posisi jarum sesuai kebutuhan. Cabut jarum ketika cairan amnion sudah didapatkan. Penutupan perban dapat segera dilakukan[3,7-11]
  5. Setelah prosedur selesai, terdapat beberapa hal yang perlu untuk didokumentasikan seperti denyut jantung, perdarahan pada tempat insersi jarum, adanya kram perut, atau kontraksi
  6. Cairan amnion dapat langsung di kumpulkan ke laboratorium untuk analisis biokimia, fluorescence in situ hybridization (FISH), dan analisis chromosomal microarray (CMA). Cairan amnion juga dapat dikultur untuk menganalisa kromosom dan dapat digunakan juga sebagai tambahan pengujian yang berbasis biokimia dan DNA[3-5]

Follow-Up

Setelah prosedur amniosentesis, ibu hamil disarankan untuk pulang dan beristirahat. Ibu hamil pasca amniosentesis tidak disarankan berolahraga atau melakukan aktivitas berat apa pun, seperti mengangkat beban lebih dari 9 kilogram dan menghindari hubungan seksual setidaknya 24 jam.

Jika rasa sakit masih dirasakan, ibu hamil dapat mengonsumsi paracetamol 500 mg setiap 4 jam untuk menghilangkan gejala sakit. Ibu dengan Rh negatif akan membutuhkan 300 mikrogram RhoGam untuk mencegah pembentukan antibodi anti-D.

Jika terdapat kebocoran cairan ketuban dari tempat penusukan, pendarahan pervagina, demam, aborsi spontan atau adanya perubahan aktivitas janin pada kehamilan berusia 20-24 minggu, pasien diharapkan untuk segera kembali.[3-5, 7-11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Jummaat F, Ahmad S, Mohamed Ismail NA. 5-Year review on amniocentesis and its maternal fetal complications. Horm Mol Biol Clin Investig. 2019 Sep 20;40(2):/j/hmbci.2019.40.issue-2/hmbci-2019-0006/hmbci-2019-0006.xml. doi: 10.1515/hmbci-2019-0006. PMID: 31539354.
2. Kim MS, Moon MJ, Kang S, Jung SH, Chang SW, Ki HJ, Kim B, Ahn E. Obstetrical Outcomes of Amniocentesis or Chorionic Villus Sampling in Dichorionic Twin Pregnancies. J Korean Med Sci. 2019 May 13;34(18):e142. doi: 10.3346/jkms.2019.34.e142. PMID: 31074255; PMCID: PMC6509361.
3. Nizard J. Amniocentesis: technique and education. Curr Opin Obstet Gynecol. 2010 Apr;22(2):152-4. doi: 10.1097/GCO.0b013e32833723a0. PMID: 20098324.
4. Homola W, Zimmer M. Do lifestyle factors influence the rate of complications after amniocentesis? Adv Clin Exp Med. 2019 Oct;28(10):1339-1344. doi: 10.17219/acem/100360. PMID: 31237124.
5. Lehmann LS. How can we improve amniocentesis decision-making? Isr J Health Policy Res. 2016 Feb 5;5:4. doi: 10.1186/s13584-016-0060-0. PMID: 26855767; PMCID: PMC4743405.
7. Lin CJ, Chen SW, Chen CP, Lee CC, Town DD, Chen WL, Chen LF, Lee MS, Pan CW, Lin KC, Yeh TT. Higher male prevalence of chromosomal mosaicism detected by amniocentesis. Taiwan J Obstet Gynecol. 2018 Jun;57(3):370-373. doi: 10.1016/j.tjog.2018.04.007. PMID: 29880167.
8. de Wit MC, Bunnik EM, Go ATJI, de Beaufort ID, Hofstra RMW, Steegers EAP, Galjaard RJH. Amniocentesis is still the best option for advanced genomic testing in case of fetal malformations. Prenat Diagn. 2017 Dec;37(13):1360-1363. doi: 10.1002/pd.5187. PMID: 29149523.
9. Collins SL, Impey L. Prenatal diagnosis: types and techniques. Early Hum Dev. 2012 Jan;88(1):3-8. doi: 10.1016/j.earlhumdev.2011.11.003. PMID: 22196141.
10. Izetbegovic S, Mehmedbasic S. Early amniocentesis as a method of choice in diagnosing gynecological diseases. Acta Inform Med. 2013;21(4):270-273. doi:10.5455/aim.2013.21.270-273
11. Jindal A, Sharma M, Karena ZV, Chaudhary C. Amniocentesis. 2022 Sep 9. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. PMID: 32644673.
12. Roca P. Amniocentesis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1997955-overview

Kontraindikasi Amniocentesis
Komplikasi Amniocentesis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.