Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Hidrotubasi annisa-meidina 2023-12-23T09:25:50+07:00 2023-12-23T09:25:50+07:00
Hidrotubasi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Hidrotubasi

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Teknik hidrotubasi atau tubal flushing awalnya digunakan untuk diagnosis gangguan patensi tuba dengan bantuan visualisasi dari hysterosalpingography, ultrasonography, atau laparoskopi. Namun, adanya laporan bahwa sebagian wanita mengalami konsepsi beberapa bulan setelah prosedur ini membuat prosedur ini juga mulai digunakan untuk tujuan terapeutik.[27]

Hidrotubasi dapat dilakukan saat hysterosalpingography (HSG) atau ultrasonography (hysterosalpingo‐contrast‐sonography) atau laparoskopi sesuai kondisi pasien. Namun, hidrotubasi juga dapat dilakukan sebagai follow-up, contohnya sebagai terapi setelah HSG menunjukkan obstruksi tuba.[1-3,27]

Persiapan Pasien

Persiapan pasien sebelum tindakan hidrotubasi mencakup evaluasi kembali riwayat dan hasil pemeriksaan obstetri-ginekologi pasien sebelumnya. Apabila tuba sudah diketahui paten, tindakan hidrotubasi tidak diperlukan. Dokter juga mengevaluasi ada tidaknya kontraindikasi tindakan, seperti kehamilan, pelvic inflammatory disease (PID) yang aktif, perdarahan vaginal yang aktif, dan riwayat hipersensitivitas terhadap medium kontras atau obat-obatan yang dipakai dalam hidrotubasi.[1,2,8,13-17]

Pemeriksaan Patensi Tuba

Pemeriksaan patensi tuba secara visual dapat dilakukan dengan HSG, sono-HSG, magnetic resonance hysterosalpingography (MR‐HSG), dan outpatient transvaginal hydrolaparoscopy (THL). Pemeriksaan berfungsi untuk mengetahui apakah infertilitas disebabkan oleh obstruksi pada tuba, seperti bilateral tubal obstruction, unilateral tubal occlusion, dan hydrosalpinx. Pada kasus bilateral tubal obstruction, dokter mencari penyebabnya dan melakukan rekanalisasi sebelum hidrotubasi.[18,19]

Pemeriksaan Hipersensitivitas

Pemeriksaan reaksi hipersensitivitas terhadap kontras yang digunakan untuk HSG dan obat-obat yang mungkin digunakan dalam tindakan hidrotubasi seperti dexamethasone dan antibiotik perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari syok anafilaksis yang dapat mengancam nyawa.[20,21]

Konseling dan Informed Consent

Dalam konseling, dokter menjelaskan kepada pasien untuk tidak bersenggama mulai dari siklus haid terakhir hingga jadwal hidrotubasi.[1,14,15]

Umumnya, pemeriksaan patensi tuba dengan HSG dilakukan saat hari ke-7 atau ke-10 siklus menstruasi, di fase folikular. Bila ada indikasi, maka pada hari ke-10 sampai ke-12 dokter dapat melakukan hidrotubasi. Namun, ada juga dokter yang memilih untuk melakukan prosedur bersamaan jika saat HSG menemukan obstruksi. Semua hal ini perlu didiskusikan dengan pasien sebelum tindakan dan dituangkan dalam informed consent.[1,2,5,6,15]

Peralatan

Peralatan utama hidrotubasi adalah kanula yang akan digunakan untuk menyemprotkan cairan ke dalam kavum uteri dan tuba fallopi. Ada beragam jenis kanula yang tersedia, yang bisa dihubungkan ke syringe 50 mL atau ke alat injektor.[22,23]

Medium kontras yang digunakan dapat berupa medium yang larut minyak maupun larut air. Medium yang larut minyak dilaporkan dapat meningkatkan angka kehamilan apabila dibandingkan dengan yang larut air. Namun, medium yang larut minyak dapat persisten berada dalam rongga pelvis (lebih sulit direabsorpsi) dan lebih berisiko hipersensitivitas, serta lebih berisiko intravasasi.[27]

Terdapat literatur yang menyatakan bahwa tubal flushing dengan medium kontras dapat mengatasi adhesi tuba ringan, tetapi tidak dapat mengatasi edema mukosa tuba atau melarutkan adhesi. Oleh sebab itu, beberapa literatur memakai cairan normal saline dengan campuran berikut untuk hidrotubasi:

  • Dexamethasone: bersifat antiinflamasi, mengurangi edema, kongesti, dan adhesi
  • Gentamicin: beraksi sebagai antimikroba

  • Chymotrypsin: beraksi sebagai enzim proteolitik yang melisis protein dan dapat mengeliminasi pus atau jaringan nekrotik[5,6,23,26]

Peralatan lain yang juga diperlukan adalah peralatan visualisasi, contohnya dengan HSG, ultrasonography, ataupun laparoskopi. Perlengkapan anestesi maupun analgesik disediakan sesuai tindakan yang dipilih. Jika memilih laparoskopi, anestesi umum dapat diperlukan.[1,6,14]

Posisi Pasien

Posisi pasien untuk tindakan hidrotubasi adalah posisi litotomi. Penyemprotan cairan akan dilakukan melalui serviks menuju ke tuba fallopi (melewati kanalis servikalis dan kavum uteri).[1,6,14]

Prosedural

Langkah-langkah prosedur hidrotubasi secara umum adalah sebagai berikut:

  • Lakukan tindakan aseptik dan siapkan spekulum steril
  • Masukkan spekulum ke dalam vagina hingga serviks tervisualisasi dan lakukan disinfeksi serviks
  • Masukkan kanula melalui ostium serviks dengan menggunakan bantuan tenaculum bila diperlukan
  • Pastikan kanula telah terhubung baik dengan syringe atau mesin injektor yang berisi 50 mL larutan yang telah dideskripsikan di atas
  • Bila menggunakan mesin injektor, pilih kecepatan mesin injektor 2 mL/menit, 4 mL/menit, 8 mL/menit, atau 12 mL/menit
  • Pilih tekanan mesin antara 0–50 kPa, tetapi disarankan <20 kPa
  • Setelah mesin injektor diatur, semprotkan larutan ke dalam rongga panggul hingga seluruhnya terdispersi hingga tuba fallopi
  • Pada tuba yang mengalami obstruksi, rekanalisasi dapat terjadi dengan hidrotubasi, di mana dokter dapat memantau hal ini melalui laparoskopi atau ultrasonography[1,6,22-24]

Follow Up

Follow up setelah tindakan hidrotubasi dilakukan untuk memantau ada atau tidaknya komplikasi. Selain itu, follow up dilakukan untuk memantau kehamilan. Laporan dari beberapa literatur menyebutkan bahwa kehamilan mungkin terjadi dalam 3–12 bulan setelah menjalani hidrotubasi.[23,25,27]

Referensi

1. Wu Q, Lin Y, Zhang J, Zhou Y, Chen L, Lin T. Preliminary hysteroscopic tubal hydrotubation improves fertility outcomes after laparoscopic salpingotomy for tubal ampullary pregnancy. BMC Surg. 2022 Feb 12;22(1):53.
2. Tassang A, et al. The place of hydrotubation in the treatment of fallopian tube blockage. IQRJ. 2023.
3. Srivastava D, Shekhawat H, Shelke U. Study of intrauterine insemination with hydrotubation in women with infertility. J Datta Meghe Inst Med Sci Univ. 2021;16:1-4. 2021.
5. Amin-Florin EK, Florin S. Improvement of fertility outcomes using dexamethasone / antibiotic adjuvant therapy following hysterosalpingography in infertile females: A randomised trial. Pak J Med Sci. 2022 May-Jun;38(5):1298-1303.
6. Tagreda F, et al. Ultrasonographic Hydrotubation versus No Hydrotubation Before Intrauterine Insemination. Al-Azhar International Medical Journal. 2022;3(11):83-88.
8. Ambildhuke K, Pajai S, Chimegave A, et al. A Review of Tubal Factors Affecting Fertility and its Management. Cureus. 2022 Nov 1;14(11):e30990.
13. Hind T, et al. Evaluation of hysterosalpingographic findings among patients presenting with infertility. Saudi Journal of Biological Sciences. 2020. https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2020.08.041.
14. NHS. Laparoscopy Hydrotubation.2021. https://policyonline.nhslothian.scot/wp-content/uploads/2023/03/Day%20Surgery-Gynae-Laparoscopic_Hydrotubation_and_Dye_Test.pdf
15. Ma ZS. Microbiome Transmission During Sexual Intercourse Appears Stochastic and Supports the Red Queen Hypothesis. Front Microbiol. 2022. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fmicb.2021.789983/full
16. Chalazonitis A, Tzovara I, Laspas F, et al. Hysterosalpingography: technique and applications. Curr Probl Diagn Radiol. 2009 Sep-Oct;38(5):199-205.
17. Carneiro MM. What is the role of hysteroscopic surgery in the management of female infertility? A review of the literature. Surg Res Pract. 2014;2014:105412.
18. Tros R, Rosielle K, Koks C, et al. Visual tubal patency tests for tubal occlusion and hydrosalpinx. Cochrane Database Syst Rev. 2022 Jun 9;2022(6):CD014968.
19. Melo P, Georgiou EX, Johnson N, et al. Surgical treatment for tubal disease in women due to undergo in vitro fertilisation. Cochrane Database Syst Rev. 2020 Oct 22;10(10):CD002125.
20. Justiz Vaillant AA, Vashisht R, Zito PM. Immediate Hypersensitivity Reactions. StatPearls Publishing. 2023.
21. Bansie RD, Karim AF, van Maaren MS, et al. Assessment of immediate and non-immediate hypersensitivity contrast reactions by skin tests and provocation tests: A review. Int J Immunopathol Pharmacol. 2021;35:20587384211015061.
22. Adesiyun AG, Cole B, Ogwuche P. Hydrotubation in the management of female infertility: outcome in low resource settings. East Afr Med J. 2009 Jan;86(1):31-6.
23. Saaqib S, Chohan MA, Ashraf M, Mumtaz A. Effect of Hydrotubation in Unexplained Infertility – A Randomized Controlled Trial. Annals of King Edward Medical University. 2016.
24. Liu X, et al. Diagnosis and treatment of fallopian tube obstruction: a literature review. Int J Clin Exp Med. 2017;10(12):15950-15959.
25. Okonkwo O, et al. Successful pregnancy following refusal of laparoscopy but acceptance of hydrotubation-only procedure for bilateral tubal blockade. Clinical Obstetrics, Gynecology and Reproductive Medicine. 2015.
26. Zhang Y, et al. Evaluation of the safety and effectiveness of tubal inflammatory drugs in patients with incomplete tubal obstruction after four-dimensional hysterosalpingo-contrast-sonography examination. BMC Pregnancy Childbirth. 2022. https://doi.org/10.1186/s12884-022-04722-y
27. Wang R, Watson A, Johnson N, Cheung K, Fitzgerald C, Mol BWJ, Mohiyiddeen L. Tubal flushing for subfertility. Cochrane Database of Systematic Reviews 2020, Issue 10. Art. No.: CD003718.

Kontraindikasi Hidrotubasi
Komplikasi Hidrotubasi

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
    Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
  • Manfaat Histeroskopi dalam Penanganan Kasus Infertilitas
    Manfaat Histeroskopi dalam Penanganan Kasus Infertilitas
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 10 Desember 2024, 15:29
Pengertian fertilitas wanita
Oleh: Anonymous
2 Balasan
halo dok, mau tanya tentang fertilitas pada sistem reproduksi wanita itu apa sih? boleh dijelakan pengertian, faktor yang mempengaruhi, cara meningkatkan...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 17 Mei 2023, 15:52
Terapi Subfertilitas akibat Varikokel: Bedah atau Terapi Radiologis - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien yang mengalami varikokel umumnya memiliki opsi terapi berupa pembedahan atau intervensi radiologis. Contoh intervensi radiologis adalah...
Anonymous
Dibalas 21 September 2022, 15:14
Pasien wanita usia 28 tahun dengan keputihan, riwayat haid tidak teratur dan belum hamil sudah 1 tahun menikah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok. Pasien perempuan usia 28 tahun keluhan saat ini keputihan berwarna putih kekuningan. Keluhan dirasakan pada hari ke-13 dari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.