Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Inseminasi Buatan y2afrika 2022-05-12T14:28:08+07:00 2022-05-12T14:28:08+07:00
Inseminasi Buatan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Inseminasi Buatan

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Inseminasi buatan sering disebut juga sebagai inseminasi artifisial (artificial insemination) atau assisted insemination. Metode inseminasi buatan yang sering digunakan adalah intrauterine insemination (IUI), yaitu memasukkan sperma ke dalam uterus bagian atas melalui kateter tipis untuk memfasilitasi pembuahan.[1,2]

Terdapat teknik inseminasi alternatif, seperti memasukkan sperma intraservikal (intracervical insemination / ICI), intratubal, bahkan Fallopian tube sperm perfusion. Teknik-teknik tersebut diperkirakan tidak memberikan manfaat tambahan daripada IUI. Namun, metaanalisis Cochrane pada tahun 2018 menyimpulkan bahwa bukti saat ini terlalu terbatas untuk memilih antara IUI atau ICI.[1,3]

Revision1InseminasiBuatan-min

Inseminasi buatan adalah salah satu prosedur tata laksana infertilitas, dengan cara melakukan manipulasi proses fertilisasi atau pembuahan. Oleh karena IUI dilakukan di dalam uterus, maka metode IUI disebut sebagai in vivo fertilization. Berbeda dengan prosedur bayi tabung yang mempertemukan sperma dan ovum di luar uterus, dan in vitro fertilization (IVF).[2]

Tujuan IUI adalah untuk meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai tuba fallopi, sehingga meningkatkan probabilitas fertilisasi. Mengingat prosedurnya yang lebih tidak invasif dan tidak semahal bayi tabung (IVF), maka IUI seringkali menjadi pilihan awal oleh pasangan infertilitas yang hendak memiliki anak.[1,2,4]

Tingkat kehamilan klinis per siklus dari inseminasi buatan  sekitar 10‒20%. Prosedur ini dianjurkan untuk infertilitas wanita dengan saluran reproduksi yang berfungsi normal, tetapi memiliki gangguan pada serviks atau anovulasi. Sedangkan pada infertilitas pria, IUI dianjurkan pada kondisi yang tidak dapat dijelaskan, gangguan faktor imunologi, gangguan ejakulasi, dan disfungsi ereksi.[1]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Allahbadia GN. Intrauterine Insemination: Fundamentals Revisited. J Obstet Gynaecol India. 2017;67(6):385-392. doi:10.1007/s13224-017-1060-x
2. Puscheck EE. Infertility treatment. Infertility. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/274143-overview#a6
3. Kop, Petronella Al et al. Intrauterine insemination versus intracervical insemination in donor sperm treatment. The Cochrane database of systematic reviews vol. 1,1 CD000317. 25 Jan. 2018, doi:10.1002/14651858.CD000317.pub4
4. Scholten I. van Zijl M. Custers IM. et al. The effectiveness of intrauterine insemination: A matched cohort study. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2017. 212, 91-95. doi: 10.1016/j.ejogrb.2017.03.028

Indikasi Inseminasi Buatan

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
    Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
  • Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
    Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 10 Desember 2024, 15:29
Pengertian fertilitas wanita
Oleh: Anonymous
2 Balasan
halo dok, mau tanya tentang fertilitas pada sistem reproduksi wanita itu apa sih? boleh dijelakan pengertian, faktor yang mempengaruhi, cara meningkatkan...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 17 Mei 2023, 15:52
Terapi Subfertilitas akibat Varikokel: Bedah atau Terapi Radiologis - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien yang mengalami varikokel umumnya memiliki opsi terapi berupa pembedahan atau intervensi radiologis. Contoh intervensi radiologis adalah...
Anonymous
Dibalas 21 September 2022, 15:14
Pasien wanita usia 28 tahun dengan keputihan, riwayat haid tidak teratur dan belum hamil sudah 1 tahun menikah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok. Pasien perempuan usia 28 tahun keluhan saat ini keputihan berwarna putih kekuningan. Keluhan dirasakan pada hari ke-13 dari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.