Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Inseminasi Buatan y2afrika 2022-05-12T14:29:22+07:00 2022-05-12T14:29:22+07:00
Inseminasi Buatan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Inseminasi Buatan

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Indikasi inseminasi buatan atau artificial insemination diutamakan untuk pasangan suami-istri dengan kondisi infertilitas, yaitu kegagalan hamil setelah 1 tahun berhubungan seksual secara normal. Inseminasi buatan umumnya menjadi pilihan setelah pasien menjalani tata laksana fertilisasi yang lebih alamiah lainnya tetapi gagal.[2]

Metode inseminasi buatan tersering adalah intrauterine insemination (IUI), di mana sperma dimasukan ke dalam uterus bagian atas untuk mempermudah pembuahan. Oleh karena itu, syarat keberhasilan tindakan ini adalah terdapat sperma, sel telur, dan tuba falopi yang paten.[1]

Indikasi Pria

Pada pria, indikasi inseminasi buatan adalah infertilitas pria ringan-sedang, seperti oligospermia, motilitas sperma yang menurun, gangguan ejakulasi, ataupun disfungsi ereksi.[1-3]

Analisis semen yang harus diperhatikan dalam program IUI adalah waktu proses semen, jumlah sperma motil total yang diproses, motilitas progresif cepat setelah pengolahan, morfologi sperma sebelum dan sesudah pengolahan, jumlah sperma motil inseminasi, waktu inseminasi IUI, dan kelangsungan hidup sperma selama 24 jam.[1]

Indikator keberhasilan IUI pada pihak pria adalah total sperma motil yang diproses >10 juta, dan inseminasi hitung >1×106 dengan >4% spermatozoa normal. [1]

Uji klinis acak multisenter yang dipublikasikan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa total motile sperm count (TMC) yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kelahiran hidup yang lebih besar. Pada kelompok uji dengan TMC 15,1‒20,0 juta memiliki tingkat kelahiran hidup hingga 14,8%, sedangkan TMC 5 juta hanya 5,5%. Namun, kelahiran hidup dapat terjadi dengan TMC 1 juta, yaitu sebesar 5,1%.[5]

Indikasi Wanita

Pada wanita, indikasi inseminasi buatan adalah wanita berusia <40 tahun dengan tuba falopi dan uterus yang berfungsi normal. IUI bermanfaat untuk infertilitas wanita karena gangguan koitus seperti dispareunia, memiliki masalah uterus seperti endometriosis ringan, atau memiliki masalah serviks seperti gangguan mukus. [1-3]

Tindakan IUI dapat dilakukan pada wanita dengan atau tanpa stimulasi ovarium. Namun, stimulasi ovarium terkontrol dengan gonadotropin (hCG) dosis rendah secara signifikan dapat meningkatkan hasil kehamilan. Selain itu, indikator keberhasilan IUI lainnya meliputi usia, durasi infertilitas, protokol stimulasi, etiologi infertilitas, jumlah siklus, waktu inseminasi, serta jumlah folikel preovulasi pada hari hCG.[1]

Pada tahun 2020, sebuah uji klinis acak multisenter melaporkan bahwa ketidaknyamanan pasien selama prosedur IUI dikaitkan dengan penurunan angka kelahiran hidup, sedangkan waktu dari injeksi pemicu hCG ke IUI tidak terkait secara signifikan dengan hasil.[5]

Indikasi Umum

Inseminasi buatan adalah terapi non-invasif lini pertama dengan biaya terjangkau untuk infertilitas dengan faktor yang tidak dapat dijelaskan, dan faktor imunologi. Tingkat kehamilan klinis per siklus berkisar 10‒20%.[1,4]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Allahbadia GN. Intrauterine Insemination: Fundamentals Revisited. J Obstet Gynaecol India. 2017;67(6):385-392. doi:10.1007/s13224-017-1060-x
2. Puscheck EE. Infertility treatment. Infertility. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/274143-overview#a6
3. Kop, Petronella Al et al. Intrauterine insemination versus intracervical insemination in donor sperm treatment. The Cochrane database of systematic reviews vol. 1,1 CD000317. 25 Jan. 2018, doi:10.1002/14651858.CD000317.pub4
4. Scholten I. van Zijl M. Custers IM. et al. The effectiveness of intrauterine insemination: A matched cohort study. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2017. 212, 91-95. doi: 10.1016/j.ejogrb.2017.03.028
5. Hansen KR, Peck JD, Coward RM, et al. Intrauterine insemination performance characteristics and post-processing total motile sperm count in relation to live birth for couples with unexplained infertility in a randomised, multicentre clinical trial. Hum Reprod. 2020 Jun 1;35(6):1296-1305. doi: 10.1093/humrep/deaa027. PMID: 32432326; PMCID: PMC7316499.

Pendahuluan Inseminasi Buatan
Kontraindikasi Inseminasi Buatan

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
    Memprediksi Ovulasi pada Menstruasi Ireguler
  • Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
    Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 10 Desember 2024, 15:29
Pengertian fertilitas wanita
Oleh: Anonymous
2 Balasan
halo dok, mau tanya tentang fertilitas pada sistem reproduksi wanita itu apa sih? boleh dijelakan pengertian, faktor yang mempengaruhi, cara meningkatkan...
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 17 Mei 2023, 15:52
Terapi Subfertilitas akibat Varikokel: Bedah atau Terapi Radiologis - Artikel CME SKP Alomedika
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
2 Balasan
ALO Dokter!Pasien yang mengalami varikokel umumnya memiliki opsi terapi berupa pembedahan atau intervensi radiologis. Contoh intervensi radiologis adalah...
Anonymous
Dibalas 21 September 2022, 15:14
Pasien wanita usia 28 tahun dengan keputihan, riwayat haid tidak teratur dan belum hamil sudah 1 tahun menikah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok. Pasien perempuan usia 28 tahun keluhan saat ini keputihan berwarna putih kekuningan. Keluhan dirasakan pada hari ke-13 dari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.