Pedoman Klinis Pemasangan IUD
Pedoman klinis pemasangan IUD also known as intrauterine device, alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR yang terutama perlu diperhatikan adalah anamnesis dan pemeriksaan pre-insersi (pemeriksaan fisik dan tes kehamilan) untuk memastikan tidak ada kontraindikasi pemasangan IUD.[1,2]
Prosedur pemasangan IUD dilakukan dengan selalu memperhatikan prinsip sterilitas, baik persiapan alat, penggunaan alat, tindakan pemasangan IUD, dekontaminasi alat, dan pembuangan medis untuk bahan habis pakai. Edukasi sebelum pemasangan termasuk kemungkinan ekspulsi terutama pascapersalinan harus diinformasikan. Terdapat 2 jenis IUD, yaitu IUD hormonal yang berisi levonorgestrel, dan IUD non-hormonal yang berisi tembaga (Copper T).[3]
Pemberian analgesik atau anestesi pre-insersi tidak dirutinkan, namun dapat dipertimbangkan pada wanita dengan kegagalan insersi sebelumnya karena tidak dapat mentoleransi nyeri atau ketidaknyamanan saat pemasangan.[1,2]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)