Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Terapi BiPAP annisa-meidina 2024-02-12T10:38:33+07:00 2024-02-12T10:38:33+07:00
Terapi BiPAP
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Terapi BiPAP

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Komplikasi penggunaan bilevel positive airway pressure atau BiPAP yang mengancam nyawa adalah ventilator-associated lung injury yang berisiko pneumotoraks, serta instabilitas hemodinamik. Komplikasi BiPAP yang tidak mengancam nyawa tetapi lebih sering terjadi adalah sulit makan, rasa kembung akibat udara pada lambung, dan iritasi kulit daerah masker dan strap.[1,5]

Untuk mencegah komplikasi yang berbahaya, penggunaan BiPAP harus dilakukan oleh tenaga terlatih, disertai monitoring ketat, serta titrasi oksigen dan tekanan dengan hati-hati.

Ventilator-Associated Lung Injury dan Barotrauma

Ventilator-associated lung injury dan barotrauma biasanya terjadi karena pemberian target volume tidal maupun tekanan inspirasi yang terlalu tinggi. Kondisi ini menyebabkan barotrauma, yang ditunjukkan dengan kerusakkan pada lapisan epitel alveolus. Lama-kelamaan cedera yang ditimbulkan dapat bertambah berat dan dapat menyebabkan pneumotoraks, emfisema subkutan, maupun pneumomediastinum.[1,5]

Untuk mencegah komplikasi tersebut, pemasangan, pengaturan setting ventilator, serta titrasi tekanan harus dilakukan perlahan dengan memperhatikan klinis dan hasil analisis gas darah (AGD). Pada pasien dengan acute respiratory distress syndrome (ARDS), volume tidal dapat menggunakan angka yang lebih rendah, yaitu 4–8 mL/kgBB.[5]

Instabilitas Hemodinamik

Instabilitas hemodinamik terjadi karena tekanan positif yang diberikan BiPAP dapat memengaruhi tekanan intratorakal dan cardiac output. Hal ini terjadi karena tekanan dari ventilator dapat meningkatkan tekanan intratorakal, sehingga vena cava inferior dan atrium kanan ikut tertekan. Kondisi ini kemudian menurunkan preload jantung dan cardiac output.

Pada pasien yang sudah mengalami instabilitas hemodinamik sebelumnya, efek samping ini akan lebih prominen. Maka dari itu, penilaian klinis yang cermat sangat diperlukan sebelum memulai terapi.[1,5]

Ventilator-Associated Pneumonia

Ventilator-associated pneumonia (VAP) sering dialami pada pasien yang mendapatkan bantuan napas dengan ventilasi tekanan positif. Pastikan sirkuit yang digunakan steril dan lakukan pemeriksaan follow up untuk darah lengkap, kultur bakteri, dan pemeriksaan rontgen toraks sesuai klinis pasien.[5]

Iritasi dan Laserasi Kulit Wajah

Iritasi dan laserasi kulit wajah dapat terjadi karena penggunaan masker BiPAP. Hal ini karena pemakaian masker agak ketat agar tidak terjadi kebocoran udara dan tekanan. Pada kondisi jarang, ulkus pada batang hidung dapat terjadi karena tekanan masker.[1,5]

Untuk mencegah iritasi dan laserasi kulit wajah, dressing dengan material yang lembut pada area yang mungkin tertekanan masker dapat diberikan. Dressing dapat menggunakan hidrokoloid, foam pad, atau dressing transparan. Follow up keadaan kulit perlu dilakukan setiap 4–6 jam.[7]

Aspirasi

Aspirasi lebih sering terjadi pada pasien dengan risiko muntah, misalnya penurunan kesadaran. Udara yang dihantarkan ke masker BiPAP yang menutupi mulut dapat memasuki lambung menyebabkan distensi gaster dan menstimulasi muntah yang dilanjutkan dengan aspirasi.[1,5]

Patient-Ventilator Dyssynchrony

Patient-ventilator dyssynchrony adalah ketidaksesuaian antara siklus maupun trigger pernapasan inspirasi dan ekspirasi antara pasien dan mesin. Misalnya, pasien memiliki pola napas yang cepat, tetapi setting inspirasi dan ekspirasi BiPAP terlalu lambat. Akibatnya, pada titik tertentu mesin sedang berada pada siklus inspirasi saat pasien ekspirasi sehingga pasien melawan mesin, begitu pula sebaliknya.[1]

Transmisi Infeksi

Risiko transmisi infeksi dari pasien yang menggunakan BiPAP seringkali terjadi karena kebocoran udara maupun udara yang keluar dari sirkuit. Kebocoran dapat meningkat akibat tekanan mesin ventilasi yang lebih tinggi. Kondisi ini dapat dikurangi dengan menggunakan masker helmet dan face mask.[7]

Transmisi infeksi juga dapat dikurangi dengan filter partikel 0,3 mm untuk virus-bakteri antara masker dengan exhalation port. Akan tetapi, penggunaan filter ini memiliki risiko blockage dengan sekret lembab dari saluran pernapasan pasien. Pencegahan transmisi infeksi juga dapat dilakukan dengan mematikan alat ventilator sebelum melepas masker dan melakukan dekontaminasi ventilator pasien.[7]

Referensi

1. Gong Y, Sankari A. Noninvasive Ventilation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK578188/
5. Potchileev I, Doroshenko M, Mohammed AN. Positive Pressure Ventilation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560916/
7. Chawla R, Dixit SB, et al. ISCCM Guidelines for the Use of Non-invasive Ventilation in Acute Respiratory Failure in Adult ICUs. Indian J Crit Care Med Peer-Rev Off Publ Indian Soc Crit Care Med. 2020 Jan;24(Suppl 1):S61–81.

Teknik Terapi BiPAP
Edukasi Pasien Terapi BiPAP

Artikel Terkait

  • Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
    Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
    Perbandingan Potensi Kortikosteroid Sistemik
  • Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
    Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023
  • Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penanganan PPOK 2025 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:30
Neonatus dgn desaturasi SpO2 92-92% apakah ini suatu kondisi yg berbahaya dan perlu ranap
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy kemaren kedatangan px neonatus 13 hari, dikatakan pilek oleh ibunya sejak 3 hari terakhir dan ketika tidur nafasnya tampak kurang nyaman....
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 21 Mei 2024, 06:47
Tipe tabung oksigen
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Siapa tau ada yg tau tentang tabung oksigen. Kalau mau tau tabung oksigen yg kita punya tipe D atau E atau H itu bisa lihat dimana ya?Soalnya untuk mengukur...
dr. Emillya Sari
Dibalas 22 November 2023, 15:57
Manajemen PPOK Menurut Pedoman GOLD 2023 - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Emillya Sari
1 Balasan
Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK merupakan suatu kondisi paru yang ditandai adanya sindrom respirasi kronik seperti batuk berdahak dan sesak napas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.