Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Nasal Kanul general_alomedika 2024-05-15T15:02:28+07:00 2024-05-15T15:02:28+07:00
Nasal Kanul
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Nasal Kanul

Oleh :
Edwin Wijaya
Share To Social Media:

Hal yang penting terkait teknik pemasangan nasal kanul adalah memastikan pemasangan sesuai indikasi, memilih ukuran yang tepat, dan menentukan laju oksigen yang sesuai kebutuhan pasien. Teknik pemasangan nasal kanul meliputi persiapan pasien, peralatan, dan prosedur pemasangan.

Penentuan Indikasi dan Laju Oksigen

Kondisi-kondisi yang membutuhkan terapi oksigen rendah adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), sistik fibrosis dan obesitas morbid.  Sebelum tersedia analisa gas darah, dapat menggunakan nasal kanul 1-2 L/menit dengan target saturasi awal 88-92% untuk pasien dengan faktor risiko hiperkapnia, tetapi tanpa riwayat asidosis respiratorik.

Penyakit berat yang membutuhkan terapi oksigen sedang adalah pada pasien hipoksemik, misalnya asma akut, pneumonia, dan gagal jantung akut. Terapi oksigen awal dengan kanula hidung 2-6 L/menit atau masker wajah sederhana 5-10 L/menit; ubah ke masker dengan reservoir jika target saturasi yang diinginkan tidak dapat dicapai dengan kanula hidung atau masker wajah sederhana.

Pemilihan ukuran nasal kanul yang sesuai dengan kondisi pasien dapat ditentukan dari usia dan berat badan terutama pada neonatus. P ukuran pemilihan prong sesuai usia dikategorikan antara lain untuk bayi, anak atau dewasa. Sedangkan pada bayi prematur menggunakan prong dengan diameter 1 mm dan bayi dengan berat hingga 10 kg menggunakan prong dengan diameter 2 mm.[8]

Persiapan Pasien

Persiapan yang dilakukan untuk pemasangan nasal kanul antara lain:

  • Lakukan penilaian klinis pada pasien untuk memastikan indikasi tindakan terpenuhi. Pastikan pasien mengalami hipoksia melalui pemeriksaan saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximeter atau analisa gas darah
  • Pastikan tidak ada obstruksi jalan napas pada hidung. Jika terdapat produksi mukus berlebih, bersihkan lubang hidung dengan menggunakan
  • Edukasikan pasien mengenai tujuan tindakan, prosedur dan komplikasi yang mungkin ditimbulkan pada pemasangan nasal kanul
  • Pastikan terdapat instruksi yang jelas di rekam medis terkait dosis aliran oksigen yang diberikan, durasi pemberian, titrasi, dan pemantauan[1]

Peralatan

Pastikan semua peralatan tersedia dan dapat berfungsi. Peralatan yang digunakan dalam pemasangan nasal kanul adalah:

  • Nasal kanul dengan ukuran prong yang sesuai kondisi pasien
  • Tabung oksigen atau sumber oksigen lainnya
  • Regulator oksigen yang terpasang ke sumber oksigen
  • Flow meter untuk mengatur kecepatan aliran oksigen

  • Humidifier[2,4]

Posisi Pasien

Posisi yang direkomendasikan adalah posisi duduk atau semi Fowler (pasien terlentang, sebagian duduk, dengan sudut tempat tidur antara 30-45 derajat)  untuk memaksimalkan ekspansi paru. Posisi lain diperbolehkan bila kedua posisi yang telah disebutkan sebelumnya tidak memungkinkan.[1]

Prosedural

Prosedur pemasangan nasal kanul antara lain:

  1. Identifikasi pasien dengan tepat
  2. Pastikan sumber oksigen telah tersedia dan terpasang dengan regulator, flowmeter, dan humidifier

  3. Pastikan humidifier sudah terisi air sesuai takaran yang diperlukan
  4. Jelaskan  kembali prosedur pemasangan pada pasien
  5. Cuci tangan
  6. Posisikan pasien untuk duduk atau setengah duduk bila memungkinkan
  7. Hubungkan selang kanul ke sumber oksigen
  8. Nyalakan aliran oksigen sesuai dosis yang dibutuhkan pasien, pastikan ada aliran oksigen yang keluar melalui ujung kanul dengan meletakkan tangan pemeriksa di depan prong
  9. Posisikan prong dari kanul hidung agar melengkung ke bawah, kemudian insersi prong ke dalam rongga hidung (Lihat gambar di bawah)
  10. Posisikan kedua sisi selang di atas dan belakang telinga
  11. Fiksasi nasal kanul pada bagian bawah dagu pasien dengan mengencangkan klip agar tidak mudah terlepas
  12. Fiksasi juga dapat dilakukan di belakang kepala dengan memposisikan klip di belakang kepala kemudian dikencangkan sesuai kenyamanan pasien
  13. Lakukan pemantauan respon klinis pasien, saturasi oksigen dan kontinuitas aliran oksigen secara rutin[1,2]

Pemantauan

Setelah pemasangan nasal canul perlu dilakukan pemantauan pasien untuk menilai respon klinis terhadap terapi oksigen. Selain respon klinis dipantau pula perkembangan saturasi oksigen pasien. Jika penyebab hipoksia sudah tertangani dan teratasi,  segera hentikan pemberian terapi oksigen. Namun jika dilihat tidak ada perbaikan yang berarti, yaitu tidak adanya kenaikan saturasi oksigen; yang bisa dipantau dengan analisa gas darah maupun dengan pulse oxymetri, maka perlu dipertimbangkan pemilihan teknik terapi oksigen lainnya.

Pemantauan dilakukan baik ketika di fasilitas kesehatan maupun jika di rumah. Pada pemantauan perlu diperhatikan ada tidaknya pengumpulan sekret hidung atau mukus yang disebabkan oleh penggunaan nasal kanul dengan humidifikasi. Jika ditemukan pengumpulan mukus maka perlu dibersihkan terlebih dahulu agar pemberian oksigen dapat efektif.[1,2,4]

Referensi

1. Craven R, Hirnle C. Craven & Hirnle’s Nursing Procedures and Fundamentals Online. Administering Oxygen via a Nasal Cannula. 2009.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan and Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th ed. New York: McGraw-Hill; 2013. 1392 p.
4. Grippi MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff R, Pack AI, Senior RM. Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorders. 5th ed. New York: McGraw-Hill; 2015.
8. BR O’Driscoll, LS Howard, J Earis V Mak , BMJ Open Resp Res , 2017, 4, 1-20. http://bmjopenrespres.bmj.com/content/bmjresp/4/1/e000170.full.pdf

Kontraindikasi Nasal Kanul
Komplikasi Nasal Kanul

Artikel Terkait

  • Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
    Tidak Semua Pasien Sindrom Koroner Akut Memerlukan Terapi Oksigen
  • Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
    Bahaya Penggunaan Oksigen pada Penyakit Akut
  • Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
    Pemberian Oksigen yang Tidak Pada Tempatnya Meningkatkan Mortalitas Pasien
  • Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
    Kondisi di mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan
  • Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
    Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 08:30
Neonatus dgn desaturasi SpO2 92-92% apakah ini suatu kondisi yg berbahaya dan perlu ranap
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, sy kemaren kedatangan px neonatus 13 hari, dikatakan pilek oleh ibunya sejak 3 hari terakhir dan ketika tidur nafasnya tampak kurang nyaman....
dr. Muh Bayu Setiono
Dibalas 21 Mei 2024, 06:47
Tipe tabung oksigen
Oleh: dr. Muh Bayu Setiono
2 Balasan
Siapa tau ada yg tau tentang tabung oksigen. Kalau mau tau tabung oksigen yg kita punya tipe D atau E atau H itu bisa lihat dimana ya?Soalnya untuk mengukur...
Anonymous
Dibalas 31 Agustus 2023, 10:36
Nasal canul untuk pemberian oksigen 2-4 lpm
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok, ijin bertanya....Nasal canul utk O2 2-4 lpm....NRBM harus 10-15 lpm....5-9 lpm kita pakai apa dok jika nrbm tidak bisa/tidak boleh? Trmksh

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.