Kontraindikasi Penanganan Tersedak
Kontraindikasi absolut penanganan tersedak prosedur abdominal thrust adalah pada anak kurang dari 1 tahun. Beberapa kontraindikasi relatif penanganan tersedak prosedur abdominal thrust adalah pada wanita hamil dan pasien obese.[1,6,23]
Sebelum prosedur bronkoskopi dilakukan, perlu adanya penilaian manfaat-risiko pada masing-masing kasus. Jika risiko lebih besar daripada manfaat, maka bronskoskopi tidak dianjurkan.[24]
Kontraindikasi Absolut
Abdominal thrust tidak diindikasikan pada anak di bawah usia 1 tahun.[1,25] Tindakan ini dikontraindikasikan oleh karena risiko terjadinya trauma organ dalam yang lebih tinggi pada anak kurang dari 1 tahun. dikarenakan tulang rusuk berada dalam posisi horizontal yang yang mengakibatkan viscera abdomen bagian atas lebih terpapar terhadap luka trauma.[25]
Kontraindikasi absolut pada prosedur bronskopi meliputi intoleransi terhadap sedasi, tidak adanya persetujuan medis atau informed consent (pada prosedur bronkoskopi elektif), tulang belakang servikal yang tidak stabil (pada bronkoskopi kaku sehingga diindikasikan untuk dilakukan bronkoskopi lentur).[24]
Kontraindikasi pada penggunaan forcep Magill yaitu pasien dengan batuk yang efektif.[26]
Kontraindikasi Relatif
Terdapat beberapa kontraindikasi relatif pada penanganan tersedak dengan prosedur abdominal thrust yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Pada pasien obese dan ibu hamil dengan usia kehamilan tua disarankan untuk dilakukan chest thrust daripada abdominal thrust karena adanya perpindahan diafragma, ukuran dan berat badan, dan pembesaran payudara (khusus pada ibu hamil) yang menyulitkan untuk melakukan prosedur abdominal thrust;
- Anak-anak di bawah 20 kg (usia 1-5 tahun) tidak boleh menerima manuver Heimlich (abdominal thrust) dengan tekanan kuat, hanya boleh menerima dengan tekanan sedang karena rentan terjadinya trauma organ dalam;
- Kepada pasien yang tidak sadar tidak disarankan untuk dilakukan abdominal thrust karena dibandingkan dengan abdominal thrust, chest thrust menghasilkan tekanan saluran pernapasan yang lebih tinggi sehingga lebih efektif[2,23]
Kontraindikasi relatif pada prosedur bronkoskopi mencakup pasien dengan risiko dekompensasi pulmoner dan kardiovaskuler, seperti hipoksia berat, instabilitas hemodinamik, riwayat infark miokard dalam waktu dekat, gagal jantung yang tidak terkontrol, hipotensi/hipertensi yang signifikan, eksaserbasi asma/penyakit paru obstruktif kronis, kehamilan, bradikardia/takikardia, dan aritmia yang mengancam nyawa; pasien yang tidak kooperatif; gangguan perdarahan berat, seperti trombositopenia, koagulopati, atau dengan insufisiensi ginjal kronis atau sedang menggunakan obat antiplatelet atau antikoagulan; atau operator yang tidak berpengalaman.[24]