Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Barium Enema X-ray general_alomedika 2023-06-19T14:34:08+07:00 2023-06-19T14:34:08+07:00
Barium Enema X-ray
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Barium Enema X-ray

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Komplikasi barium enema X-ray jarang terjadi karena prosedur ini relatif aman. Contoh komplikasi yang dapat terjadi adalah perforasi kolorektal, impaksi barium atau obstruksi usus, intravasasi barium, reaksi alergi, dan barium peritonitis.[3,4,8-10]

Perforasi Kolorektal

Angka kejadian perforasi kolorektal adalah 2–4 kasus per 10.000 pasien. Studi lain melaporkan insidensi 0,02–0,23% dengan mortalitas mencapai 50%. Komplikasi ini terutama terjadi secara iatrogenik, misalnya akibat pemasukkan kateter secara paksa, hiperinflasi balon, dan peningkatan tekanan berlebih saat penyuntikan kontras. Komplikasi ini juga bisa sekunder dari kelemahan dinding kolorektum.

Pasien dengan riwayat kelainan usus akan lebih mudah mengalami perforasi daripada pasien dengan usus normal. Faktor risikonya adalah riwayat inflammatory bowel disease, divertikulitis akut, kolorektal obstruktif, tindakan bedah sebelumnya, usia lanjut, atau sedang menjalani pengobatan kortikosteroid.[3,15]

Intravasasi Barium

Intravasasi barium adalah masuknya barium ke dalam pembuluh darah. Hal ini jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan mortalitas hingga 67%. Intravasasi barium pernah dilaporkan terjadi karena kateter tidak sengaja dimasukkan ke dalam vagina, sehingga barium masuk ke pleksus vena vagina.

Beberapa faktor risiko intravasasi barium adalah usia lanjut, gangguan otot perineum, atrofi vagina, confusion, penggunaan kateter balon, obesitas, perforasi kolon atau vagina, riwayat operasi kolon sebelumnya, dan tekanan pengisian yang tinggi. Intravasasi barium dapat menyebabkan emboli paru, syok hipovolemik, disseminated intravascular coagulopathy, hingga kematian.[9,15]

Hipersensitivitas

Reaksi hipersensitivitas terhadap barium jarang terjadi. Barium tidak aktif secara kimia. Namun, beberapa barium diformulasikan bersama zat aditif, seperti penstabil, pelapis, pengawet, dan perubah viskositas, baik dari bahan alami maupun sintetis. Zat-zat ini dapat menginduksi reaksi hipersensitivitas.[7]

Reaksi hipersensitivitas lebih sering terjadi pada kontras ganda daripada tunggal. Kebanyakan reaksinya bersifat ringan, yaitu urtikaria dan pruritus. Akan tetapi, eritema multiforme, komplikasi respirasi, anafilaksis, angioedema, dan kematian juga bisa terjadi.[7]

Peritonitis

Barium peritonitis merupakan komplikasi yang jarang tetapi berpotensi mengancam nyawa. Insidensi peritonitis setelah prosedur barium enema adalah 2–8 kasus per 10.000 pemeriksaan. Kejadian ini berkaitan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi karena kontaminasi zat kimia barium pada peritoneum reaksinya cukup berat.[10]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

3. The Royal College of Radiologists. iRefer Guidelines: Making the best use of clinical radiology. iRefer: Making the best use of clinical radiology, 8th edition is a synthesis of evidence-based guidelines from UK and international sources and provides recommendations for everyday use of clinical imaging services. The Royal College of Radiologists, 2017.
4. National Health Service. Barium Enema. NHS, 2022. https://www.nhs.uk/conditions/barium-enema/
7. Gore RM, Levine MS. Textbook of Gastrointestinal Radiology. 4th Edition. Elsevier Health Sciences; 2014.
8. Duarte J de OM, Pereira PMLP, Sobral ASG, et al. Rectal perforation after barium enema: A case report. Clin Case Rep. 2019;7:2565–7. https://doi.org/10.1002/ccr3.2563.
9. Loo GH, Marzuki F, Henry F. Rare and lethal complication of barium enema intravasation. BJR Case Rep. 2018;4. https://doi.org/10.1259/bjrcr.20180017.
10. Bagus BI, Wahyu RS, Bagus MI. Diffuse Barium Associated Peritonitis as a Complication of Barium Enema Examination. Asian Journal of Case Reports in Surgery. 2019;2(1):1-4.
15. Alserri A, Tulandi T. Inadvertent Barium Instillation into the Vagina. J Obstet Gynaecol Can. 2013;35:199. https://doi.org/10.1016/S1701-2163(15)30988-9.

Teknik Barium Enema X-ray
Edukasi Pasien Barium Enema X-ray
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 21 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.