Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Barium Enema X-ray general_alomedika 2023-06-19T14:34:01+07:00 2023-06-19T14:34:01+07:00
Barium Enema X-ray
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Barium Enema X-ray

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Indikasi barium enema X-ray adalah mendeteksi abnormalitas struktural atau fungsional di kolon dan rektum, misalnya pada kanker kolorektal, penyakit divertikular, fistula kolon, inflammatory bowel disease, dan penebalan lapisan kolon.[1,3]

Selain itu, barium enema X-ray juga dapat digunakan untuk evaluasi sindrom obstruksi intestinal distal, evaluasi temuan klinis yang kurang jelas dari metode lain (seperti kolonoskopi atau CT scan), evaluasi volvulus kolon, dan deteksi polip kolon. Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk memeriksa integritas anastomosis rektal dan evaluasi perioperatif untuk perencanaan tindakan bedah dan follow-up.[1]

Pada anak-anak, indikasi barium enema adalah untuk menentukan etiologi nyeri perut, konstipasi, dan komplikasi serta terapi inflammatory bowel disease. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk evaluasi intususepsi dan evaluasi obstruksi usus bagian bawah pada neonatus (seperti penyakit Hirschsprung, ileus mekonium, atresia usus, dan small left colon syndrome atau meconium plug).[11]

Indikasi Barium Enema Berdasarkan The Royal College of Radiologists

The Royal College of Radiologists mengindikasikan barium enema bila ada perubahan konsistensi tinja menjadi lebih encer dengan atau tanpa perdarahan rektum persisten selama 6 minggu (suspek atau probable neoplasia kolorektal). Pemeriksaan lini pertama untuk kondisi ini sebenarnya adalah kolonoskopi, tetapi alternatif lainnya adalah barium enema.

The Royal College of Radiologists juga mengindikasikan barium enema pada kasus hematochezia kronik atau rekuren jika endoskopi tidak dapat dilakukan. Selain itu, prosedur ini dapat dilakukan untuk follow-up inflamasi usus besar jangka panjang, terutama bila kolonoskopi tidak dapat dilakukan atau hasilnya tidak konklusif. Barium enema juga bisa dilakukan untuk evaluasi obstruksi usus besar akut.[3]

Indikasi Barium Enema Berdasarkan Jenis Tekniknya

Barium enema kontras tunggal diindikasikan pada pasien yang sulit mobilisasi (sehingga sulit diubah posisinya dengan cepat dan efektif) dan pada kasus striktur yang hanya perlu diketahui posisi dan panjangnya. Selain itu, teknik ini juga diindikasikan untuk evaluasi divertikulitis akut (bila tidak tersedia CT scan), evaluasi fistula kolon, dan evaluasi kebocoran pascaoperasi kolon.[6]

Di sisi lain, barium enema kontras ganda bersifat lebih sensitif untuk deteksi patologi mukosa, sehingga lebih diindikasikan untuk penapisan kanker kolorektal, lesi polipoid kecil atau flat carpet lesion (villous tumor) kolon, penyakit Crohn, dan kolitis ulseratif.[7]

Indikasi Terapeutik Barium Enema

Meskipun jarang digunakan untuk tujuan terapeutik dan lebih sering digunakan untuk tujuan diagnostik, barium enema dapat dilakukan untuk tata laksana beberapa kondisi berikut:

  • Intususepsi, di mana terapi konservatif dengan barium, udara, atau saline enema sering efektif untuk anak-anak dengan intususepsi
  • Volvulus, di mana barium enema mungkin efektif untuk mengurangi volvulus kolon pada anak-anak meskipun terapi definitif pada kondisi ini adalah reseksi segmen dan anastomosis primer
  • Divertikulum dengan perdarahan refrakter, di mana barium enema dosis tinggi bersifat sama efektif dengan hemostasis endoskopik untuk mencegah rekurensi perdarahan divertikular[3,12,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. American College of Radiology. ACR Practice Parameter for The Performance of Fluoroscopic Contrast Enema Examination in Adults. 2018. https://www.acr.org/-/media/ACR/Files/Practice-Parameters/FluoroConEnema.pdf
3. The Royal College of Radiologists. iRefer Guidelines: Making the best use of clinical radiology. iRefer: Making the best use of clinical radiology, 8th edition is a synthesis of evidence-based guidelines from UK and international sources and provides recommendations for everyday use of clinical imaging services. The Royal College of Radiologists, 2017.
6. Niknejad MT, Morgan MA, et al. Single contrast barium enema. Radiopaedia.org, 2023. https://radiopaedia.org/articles/single-contrast-barium-enema
7. Gore RM, Levine MS. Textbook of Gastrointestinal Radiology. 4th Edition. Elsevier Health Sciences; 2014.
11. American College of Radiology. ACR-SPR Practice Parameter for The Performance of Pediatric Fluoroscopic Contrast Enema Examinations. 2016. https://www.acr.org/-/media/ACR/Files/Practice-Parameters/fluourconenema-ped.pdf
12. Fujimoto A, Sato S, Kurakata H, et al. Effectiveness of high-dose barium enema filling for colonic diverticular bleeding. Colorectal Dis Off J Assoc Coloproctology G B Irel. 2011;13:896–8. https://doi.org/10.1111/j.1463-1318.2010.02350.x.
13. de Miranda CLVM, de Sousa CSM, Cordão NGNP, et al. Intestinal perforation: an unusual complication of barium enema. Radiol Bras. 2017;50:339–40. https://doi.org/10.1590/0100-3984.2015.0222.

Pendahuluan Barium Enema X-ray
Kontraindikasi Barium Enema X-ray

Artikel Terkait

  • Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal
    Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
  • Kolonoskopi untuk Skrining Kanker Kolorektal Tidak Mengurangi Kematian – Telaah Jurnal Alomedika
    Kolonoskopi untuk Skrining Kanker Kolorektal Tidak Mengurangi Kematian – Telaah Jurnal Alomedika
  • Pemeriksaan Darah untuk Skrining Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal Alomedika
    Pemeriksaan Darah untuk Skrining Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
Dibalas 10 Februari 2021, 13:10
Asupan oral dini vs penundaan diet pascabedah kolorektal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
ALO, dr. Sonny!Izin bertanya, Dok. Dalam praktik sehari-hari, klinisi masih sering bertumpu pada kembalinya bising usus sebagai acuan pemberian makan...
dr.Nikko Vanda Limantara
Dibalas 18 Agustus 2020, 12:05
Info Webinar - Translating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
Oleh: dr.Nikko Vanda Limantara
11 Balasan
Alo Docs!Izin menginfokan webinar terkaitTranslating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
Dibalas 21 April 2019, 20:34
Temuan benjolan pada usus saat sectio caesarea
Oleh: dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
5 Balasan
Selamat malam sejawat,Ijin bertanyaAda user yang mengatakan bahwa saat setelah selesai melakukan operasi sesar,dokter kandungan mengatakan ada banyak bentol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.