Efek Samping dan Interaksi Obat Piroxicam
Efek samping umum piroxicam berupa edema, anoreksia, nyeri abdominal, konstipasi, diare, flatulensi, mual, muntah, dizziness, nyeri kepala, vertigo, pruritus, rash, dan tinitus. Selain itu, piroxicam juga memiliki interaksi dengan beberapa obat-obatan yang dapat meningkatkan efek nefrotoksisitasnya seperti ACE inhibitor, ARB, dan beta blocker.[4]
Efek Samping
Efek samping lain piroxicam dapat ditinjau dari gangguan yang muncul pada sistem organ:
- Gastrointestinal: mual, muntah, konstipasi, flatulensi, nyeri abdominal, diare, epigastric distress, dispepsia, stomatitis, anoreksia, gangguan pencernaan, pankreatitis, perdarahan gastrointestinal, dan hepatitis fulminan
- Sistem saraf pusat: dizziness, nyeri kepala, somnolen, paraesthesia, stroke
- Kardiovaskular: hipertensi, takikardia, palpitasi, miokard infark
- Genitourinaria: edema, disuria, peningkatan frekuensi buang air kecil, hematuria, oliguria, menorrhagia
- Visual: blurred vision, iritasi mata
- THT: tinitus, tuli, epistaksis, stomatitis, glossitis
- Hematologi: anemia, purpura trombositopenia dan purpura nontrombositopenia (Henoch-Schonlein), petechial rash, ekimosis, leukopenia, eosinofilia
- Metabolik: anoreksia, hiperglikemia, hipoglikemia
- Hepatobilier: hepatitis, jaundice
- Psikiatri: depresi, insomnia, confusion, gangguan mood, gugup, halusinasi
- Respirasi: dyspnea
- Dermatologi: rash, pruritus, onycholysis, alopesia, fotosensitivitas (topikal), Sindrom Steven Johnson[6,8]
Disamping itu, terdapat beberapa efek samping yang berpotensi fatal hingga mengancam jiwa, seperti inflamasi, perdarahan dan perforasi gastrointestinal, penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard dan stroke, reaksi hepar berat seperti hepatitis fulminan, nekrosis hati, dermatitis eksfoliatif, Toxic Epidermal Necrolysis (TEN), dan reaksi anafilaksis.
Peringatan black box warning dari FDA yang menyatakan bahwa penggunaan piroxicam harus diberikan perhatian secara khusus pada pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular dan gastrointestinal.[2,4,6]
Risiko Kardiovaskular
OAINS dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang serius, seperti infark miokard dan stroke yang dapat berakibat fatal. Risiko akan meningkat seiring dengan durasi pemakaian. Pasien dengan faktor risiko atau memiliki penyakit kardiovaskular dapat memiliki risiko yang lebih besar. OAINS dikontraindikasikan untuk manajemen nyeri perioperatif coronary artery bypass graft (CABG) karena meningkatkan risiko infark miokard dan stroke.
Risiko Gastrointestinal
OAINS meningkatkan risiko efek samping gastrointestinal serius termasuk perdarahan, ulkus peptikum, dan perforasi lambung atau usus, yang bisa berakibat fatal. Efek samping gastrointestinal dapat terjadi kapan saja selama penggunaan dan tanpa gejala peringatan. Pasien usia lanjut memiliki risiko lebih besar untuk kejadian GI serius.
Perhatian khusus juga perlu diberikan pada pasien dengan asma bronkial, gangguan koagulasi, sirosis, sindrom nefrotik, penyakit ginjal, dehidrasi, hipovolemia, menjalani prosedur bedah atau gigi, wanita dengan kesulitan hamil, menjalani perawatan infertilitas atau investigasi infertilitas, pasien yang lemah, gangguan ginjal dan hati, lansia, anak-anak, kehamilan (trimester ke-2) dan laktasi, gangguan metabolisme CYP2C9.[8]
Interaksi Obat
Interaksi piroxicam dengan beberapa obat dapat menyebabkan hal berikut, seperti :
- Meningkatkan nefrotoksisitas obat : antihipertensi (ACE inhibitor, ARB, beta blocker), siklosporin, takrolimus
- Meningkatkan risiko ulserasi gastrointestinal dan perdarahan: kortikosteroid, serotonin, warfarin, dan aspirin
- Meningkatkan konsentrasi obat: lithium dan digoksin
Pemberian piroxicam yang bersamaan dengan diuretik akan mengganggu efek natriuretik dari obat diuretik. Sedangkan pemberian piroxicam yang bersamaan dengan metotreksat akan mengurangi ekskresi dan meningkatkan toksisitas metotreksat.
Piroxicam juga dapat menggeser obat-obat protein bound-agent, seperti coumarin, antikoagulan, hydantoin, sulfonamid, dan sulfonilurea.
Selain itu, simetidin dinyatakan dapat meningkatkan absorpsi piroxicam.[2,6,8]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri