Formulasi Piroxicam
Formulasi piroxicam tersedia dalam sediaan oral, berupa kapsul dan tablet serta topikal berupa gel. Sediaan oral piroxicam dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau sesudah makan.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan piroxicam yang tersedia di Indonesia adalah berupa kapsul dan tablet dengan kekuatan 10 mg dan 20 mg. Sediaan topikal piroxicam berupa gel 0,5%.[2,8,10,11]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan piroxicam adalah berdasarkan sediaannya.
Oral
Piroxicam tablet dan kapsul dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau sesudah makan untuk menghindari efek sampingnya yang berupa nyeri lambung.[12]
Topikal
Penggunaan topikal berupa gel piroxicam 0,5% dapat digunakan dengan mengoleskan sekitar 3 cm ke daerah yang target 3--4 kali per hari. Manfaat dan toleransi pengobatan dapat dinilai setelah penggunaan selama 4 minggu.[8]
Cara Penyimpanan
Piroxicam dapat disimpan pada suhu ruangan. Hindari dari paparan cahaya dan kelembapan. Hindari dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.[4]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi piroxicam dengan agen gastroprotektif umum diberikan, terutama pada pasien usia lanjut. Namun, untuk usia di atas 80 tahun penggunaan piroxicam tidak lagi dianjurkan.[13]
Sebuah uji klinis acak tersamar ganda membandingkan antara efektivitas piroxicam, paracetamol, dan plasebo, serta kombinasi antara piroxicam dan paracetamol pada manajemen nyeri pasca operasi pada tindakan bedah ortopedi tungkai atas.
Berdasarkan studi tersebut didapatkan hasil bahwa penggunaan paracetamol IV sebagai analgesik lebih efektif dibandingkan dengan piroksikam IV atau plasebo. Penambahan piroxicam ke paracetamol tidak menghasilkan banyak manfaat dibandingkan dengan pemberian paracetamol saja dalam mengurangi rasa sakit setelah operasi ortopedi ekstremitas atas. Namun, piroxicam dengan sediaan injeksi belum tersedia di Indonesia.[14]
Kombinasi lain pernah diteliti berupa kombinasi antara piroxicam dan tramadol sebagai analgesik pada manajemen nyeri pasca sectio caesarea. Kombinasi ini menunjukkan manajemen nyeri yang lebih baik dan durasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan hanya tramadol saja.[15]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri