Alo dr. Merry,

Untuk kasus pasien ini perlu ditelusuri lebih lanjut apakah ada pencetus lain dari gangguan tidur yang dialami. Beberapa orang bisa saja mengalami gangguan tidur terkait dengan pola pekerjaan dan aktivitas hariannya (misalnya bekerja di shif yang berubah-ubag seperti satpam, tenaga medis dan lainnya). Atau bisa saja gejala gangguan tidur ini bagian dari gangguan fisik lain (misalnya OSA, tumor otak, GERD, dan lainnya) maupun gangguan jiwa (gangguan cemas, gangguan mood, dan lainnya).  Maka perlu dikenali pada pasien ini bagian dari yang mana. Apalagi jika dilihat produktivitas pasien juga terganggu (besar kemungkinan bahwa gangguan ini tidak terjadi sendiri).

Jika bagian dari gangguan lain maka yang disarankan adalah melakukan penanganan dari gangguan yang ia alami.

Jika merupakan bagian tersendiri maka yang dapat disarankan berupa:

1. Membuat pola yang sama setiap harinya untuk jam tidur dan jam bangun. hal ini akan mengembalikan siklus tidur pasien yang terganggu (termasuk untuk terbangun di jam yang sama walaupun pasien telat tidur).

2. Pembiasaan Tempat tidur dan Kamar Tidur hanya untuk tidur saja dan tidak boleh aktivitas lainnya (misalnya main gawai, nonton tv atau baca)

3. Penerapan sleep hygine: berupa kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan

- yang boleh: olah raga teratur di pagi hari, kondisi kamar tidur yang nyaman.

yang tidak boleh: minum susu, kopi teh, coklat 6 jam sebelum tidur, olah raga sesaat sebelum tidur, makan berat kurang dari 4-6 jam sebelum tidur.

Semoga membantu