Perempuan 30th datang dengan keluhan sesak nafas yg memberat dalam 1bln ini, sesak terus menerus, sesak tidak berbunyi, tidak dipengaruhi aktifitas, sesak...
Keefektifan pengobatan OAT pada pasien TB yang tidak patuh obat - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Keefektifan pengobatan OAT pada pasien TB yang tidak patuh obat
Perempuan 30th datang dengan keluhan sesak nafas yg memberat dalam 1bln ini, sesak terus menerus, sesak tidak berbunyi, tidak dipengaruhi aktifitas, sesak sudah dirasakan sejak 1th terakhir,,
Batuk berdahak > 6bln, dahak kuning, kadang kehijauan,, riwayat batuk darah lebih kurang 1th yg lalu (mereda setelah berobat ke mantri)
Berat badan menurun, nafsu makan sangat kurang,,
Riwayat keluhan serupa jg dikeluhkan pada tahun 2016, di cek BTA (+) , jalan pengobatan OAT kategori 1 selama 2bulan, evaluasi BTA setelah fase intensif masih positif,, pasien tidak melanjutkan lagi OAT. (Di faskes tetangga)
Tahun 2018 berobat lagi k faskes berbeda, masih dengan keluhan serupa, BTA(+) , diberikan lagi OAT kategori 1 oleh sejawat d faskes tsb,, tidak sampai 1bln, pasien kembali putus pengobatan,,
PF :
Tensi 100/70
RR 26x/mt
HR 82x/mt
Suhu afebris
Bb 45kg
Thorax Paru : Ronki / , wheezing / minimal
Pemeriksaan penunjang :
Rontgen thorax PA (hasil lupa d foto) : infiltrat, fibrosis, kavitas,,
Gene expert : rifam resisten not detected, MTB detected medium
Diagnosis yg tepat untuk pasien ini??
Bagaimana dg terapinya? OAT kategori 1 diulang kembali, atau OAT kategori 2??
Utk kasus ini bisa digunakan OAT kategori 1 krn hasil TCM masih sensitif rifampisin. Krn pedoman terbaru, bisa digunakan kategori 1 pd TB dg kasus d atas. Mohon dilakukan monitoring supaya pasien tidak putus obat lagi ya
Pengobatan saat ini cukup memudahkan kita karena dibagi hanya menjadi tb sensitif rifampisin dan resisten rifampisin..
Jadi tdk perlu bingung kategori 1 atau 2 lagi..
Yang paling penting bagi kita bagaimana OAT ini tuntas dan pasien patuh minum obat..
Terima kasih..
Jika bersumber dari KMK RI Tahun 2009 tentang Pedoman Penanggulangan TB, pasien TB yang masuk di dalam kategori 1 adalah pasien baru BTA , pasien TB paru BTA - dengan foto thorax , dan pasien TB extra paru.
Yang dikatakan pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT/menjalani pengobatan OAT kurang dari 4 minggu.
Pasien TB yang masuk kategori 2 adalah pasien kambuh, pasien gagal pengobatan, dan pasien dengan pengobatan putus berobat.
Yang dikatakan pasien dengan pengobatan putus berobat adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA .
Nah IMHO jika pasiennya menyatakan bahwa pengobatan terakhirnya adalah 1 bulan kemudian putus, mungkin bisa diarahkan ke kategori 1 kembali jika BTA nya positif Dokter.
Mungkin ada teman-teman yang ingin menambahkan, atau menemukan update terbari, CMIIW
Jika bersumber dari KMK RI Tahun 2009 tentang Pedoman Penanggulangan TB, pasien TB yang masuk di dalam kategori 1 adalah pasien baru BTA , pasien TB paru BTA - dengan foto thorax , dan pasien TB extra paru.
Yang dikatakan pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT/menjalani pengobatan OAT kurang dari 4 minggu.
Pasien TB yang masuk kategori 2 adalah pasien kambuh, pasien gagal pengobatan, dan pasien dengan pengobatan putus berobat.
Yang dikatakan pasien dengan pengobatan putus berobat adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA .
Nah IMHO jika pasiennya menyatakan bahwa pengobatan terakhirnya adalah 1 bulan kemudian putus, mungkin bisa diarahkan ke kategori 1 kembali jika BTA nya positif Dokter.
Mungkin ada teman-teman yang ingin menambahkan, atau menemukan update terbari, CMIIW
Masalahnya di tahun 2016 pasien sudah pernah dapat OAT kategori 1 sampai fase intensif, saat evaluasi BTA selesai intensif ternyata masih positif,, pasien nya jadi memutuskan pengobatan,,,
Yg 2018 di kasih lagi OAT kategori 1 kurang dari 1 bulan,, klo pke riwayat OAT yg 2018 ini saya setuju pke kategori 1 dok,
Tapi klo riwayat OAT 2016, apa masih kategori 1 jg ya dok??
Utk kasus ini bisa digunakan OAT kategori 1 krn hasil TCM masih sensitif rifampisin. Krn pedoman terbaru, bisa digunakan kategori 1 pd TB dg kasus d atas. Mohon dilakukan monitoring supaya pasien tidak putus obat lagi ya