Keefektifan pengobatan OAT pada pasien TB yang tidak patuh obat - Diskusi Dokter

general_alomedika

Perempuan 30th datang dengan keluhan sesak nafas yg memberat dalam 1bln ini, sesak terus menerus, sesak tidak berbunyi, tidak dipengaruhi aktifitas, sesak...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Keefektifan pengobatan OAT pada pasien TB yang tidak patuh obat

    Dibalas 17 September 2019, 17:39

    Perempuan 30th datang dengan keluhan sesak nafas yg memberat dalam 1bln ini, sesak terus menerus, sesak tidak berbunyi, tidak dipengaruhi aktifitas, sesak sudah dirasakan sejak 1th terakhir,,

    Batuk berdahak > 6bln, dahak kuning, kadang kehijauan,, riwayat batuk darah lebih kurang 1th yg lalu (mereda setelah berobat ke mantri)

    Berat badan menurun, nafsu makan sangat kurang,,

    Riwayat keluhan serupa jg dikeluhkan pada tahun 2016, di cek BTA (+) , jalan pengobatan OAT kategori 1 selama 2bulan, evaluasi BTA setelah fase intensif masih positif,, pasien tidak melanjutkan lagi OAT. (Di faskes tetangga)

    Tahun 2018 berobat lagi k faskes berbeda, masih dengan keluhan serupa, BTA(+) , diberikan lagi OAT kategori 1 oleh sejawat d faskes tsb,, tidak sampai 1bln, pasien kembali putus pengobatan,,


    PF :

    Tensi 100/70

    RR 26x/mt

    HR 82x/mt

    Suhu afebris

    Bb 45kg


    Thorax Paru : Ronki / , wheezing / minimal


    Pemeriksaan penunjang :

    Rontgen thorax PA (hasil lupa d foto) : infiltrat, fibrosis, kavitas,,

    Gene expert : rifam resisten not detected, MTB detected medium


    Diagnosis yg tepat untuk pasien ini??

    Bagaimana dg terapinya? OAT kategori 1 diulang kembali, atau OAT kategori 2??

15 September 2019, 15:05
dr. Gina Amanda, Sp.P
dr. Gina Amanda, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Halo dok,

Utk kasus ini bisa digunakan OAT kategori 1 krn hasil TCM masih sensitif rifampisin. Krn pedoman terbaru, bisa digunakan kategori 1 pd TB dg kasus d atas. Mohon dilakukan monitoring supaya pasien tidak putus obat lagi ya


15 September 2019, 15:12
dr. Gina Amanda, Sp.P
dr. Gina Amanda, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Berikut factsheet who terkait hal ini
ds_tb_treatmentfactsheet.pdf
15 September 2019, 15:56
Terima kasih Dokter sangat bermanfaat 
15 September 2019, 20:20
Terimakasih dok sharingnya..menambah wawasan terkait TB dewasa🙏
15 September 2019, 21:47
Terimakasih dokter,, sangat bermanfaat
15 September 2019, 22:35
dr. Novandra Abdillah, SpPD
dr. Novandra Abdillah, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Setuju..
Pengobatan saat ini cukup memudahkan kita karena dibagi hanya menjadi tb sensitif rifampisin dan resisten rifampisin..
Jadi tdk perlu bingung kategori 1 atau 2 lagi..
Yang paling penting bagi kita bagaimana OAT ini tuntas dan pasien patuh minum obat..

Terima kasih..
15 September 2019, 00:10
Selamat malam Dokter.
 Jika bersumber dari KMK RI Tahun 2009 tentang Pedoman Penanggulangan TB, pasien TB yang masuk di dalam kategori 1 adalah pasien baru BTA , pasien TB paru BTA - dengan foto thorax , dan pasien TB extra paru. 
Yang dikatakan pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT/menjalani pengobatan OAT kurang dari 4 minggu. 
Pasien TB yang masuk kategori 2 adalah pasien kambuh, pasien gagal pengobatan, dan pasien dengan pengobatan putus berobat.
Yang dikatakan pasien dengan pengobatan putus berobat adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA .
Nah IMHO jika pasiennya menyatakan bahwa  pengobatan terakhirnya adalah 1 bulan kemudian putus, mungkin bisa diarahkan ke kategori 1 kembali jika BTA nya positif Dokter.
Mungkin ada teman-teman yang ingin menambahkan, atau menemukan update terbari, CMIIW 
15 September 2019, 04:11
dr. Yoshua Viventius SpAk
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Benar. Terimakasih atas sharingnya dok.
15 September 2019, 14:54
Terimakasih Dok, infonya sangat bermanfaat.
15 September 2019, 06:07
15 September 2019, 00:10
Selamat malam Dokter.
 Jika bersumber dari KMK RI Tahun 2009 tentang Pedoman Penanggulangan TB, pasien TB yang masuk di dalam kategori 1 adalah pasien baru BTA , pasien TB paru BTA - dengan foto thorax , dan pasien TB extra paru. 
Yang dikatakan pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT/menjalani pengobatan OAT kurang dari 4 minggu. 
Pasien TB yang masuk kategori 2 adalah pasien kambuh, pasien gagal pengobatan, dan pasien dengan pengobatan putus berobat.
Yang dikatakan pasien dengan pengobatan putus berobat adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA .
Nah IMHO jika pasiennya menyatakan bahwa  pengobatan terakhirnya adalah 1 bulan kemudian putus, mungkin bisa diarahkan ke kategori 1 kembali jika BTA nya positif Dokter.
Mungkin ada teman-teman yang ingin menambahkan, atau menemukan update terbari, CMIIW 
Terimakasih dok,,
Masalahnya di tahun 2016 pasien sudah pernah dapat OAT kategori 1 sampai fase intensif, saat evaluasi BTA selesai intensif ternyata masih positif,, pasien nya jadi memutuskan pengobatan,,,
Yg 2018 di kasih lagi OAT kategori 1 kurang dari 1 bulan,, klo pke riwayat OAT yg 2018 ini saya setuju pke kategori 1 dok,
Tapi klo riwayat OAT 2016, apa masih kategori 1 jg ya dok??
15 September 2019, 21:48
dr.Nia Arista
dr.Nia Arista
Dokter Umum
15 September 2019, 15:12
Berikut factsheet who terkait hal ini
ds_tb_treatmentfactsheet.pdf
terimakasih dokter , infonya sangat bermanfaat
16 September 2019, 17:30
15 September 2019, 15:05
Halo dok,

Utk kasus ini bisa digunakan OAT kategori 1 krn hasil TCM masih sensitif rifampisin. Krn pedoman terbaru, bisa digunakan kategori 1 pd TB dg kasus d atas. Mohon dilakukan monitoring supaya pasien tidak putus obat lagi ya


Iya dok. Sebenarnya bisa kerjasama dg PKM setempat utk supervisi atau kunjungan rmh. Ada pengalaman pasien bandel, akhirnya staf PKM yg bkunjung ke rmh tiap minggu sbg PMO tambahan
17 September 2019, 17:39
16 September 2019, 17:30
Iya dok. Sebenarnya bisa kerjasama dg PKM setempat utk supervisi atau kunjungan rmh. Ada pengalaman pasien bandel, akhirnya staf PKM yg bkunjung ke rmh tiap minggu sbg PMO tambahan
Terimakasih saran nya dok,, akan saya coba terapkan pada pasien ini