Alo dr. Rano Aditomo, Sp.THTIzin bertanya dokWanita usia 27 tahun dengan diagnosa curiga rhinitis alergi dengan paparan alergen bulu kucing, pasien sering...
Tatalaksana untuk rhinitis alergi - THT Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Tatalaksana untuk rhinitis alergi - THT Ask The Expert
Alo dr. Rano Aditomo, Sp.THT
Izin bertanya dok
Wanita usia 27 tahun dengan diagnosa curiga rhinitis alergi dengan paparan alergen bulu kucing, pasien sering mengeluh bersin2 dan hidung berair semenjak memelihara kucing indoor.
Pasien menolak untuk menghindari paparan bulu kucing, obat apa saja yang bisa kita berikan untuk meringankan gejalanya ya dok? Apakah cukup dengan antihistamin oral? Serta edukasi apa yang bisa kita berikan?
Pasien juga menghendaki melakukan tes alergi, bagaimana prosedur pelaksanaan untuk tes alerginya ya dok?
Terimakasih sebelumnya🙏
Alodokter. terima kasih atas pertanyaanya.
Baik dok, kunci utama penanganan alergi adalah avoidance / menghindari paparan. karena jika dengan obat-obatan namun masih terpapar, hasilnya tidak maksimal.
Selain obat antihistamin oral, dapat diberikan nasal saline irrigation. Hal ini bertujuan untuk membersihkan partikel alergen yang menempel pada mukosa hidung dan menurukan mediator inflamasi (histamin, leukotrien, prostaglandin)
Untuk terapi lainnya, disesuaikan apakah diagnosis mengarah ke Rinitis alergi (persisten/intermiten) (ringan / sedang-berat) ?
Jika keluhan tidak membaik dengan antihistamin oral dan cuci hidung, dapat ditambahkan dekongestan (baik oral/topikal), glukokortikoid topikal (budsonide / triamcinolone/fluticasone furoat/ mometasone furoat), kromolin, antileukotrien (montelucast) dan pilihan terakhir adalah Imunoterapi berdasarkan hasil tes alergi (Skin Prick test)
Untuk tes alergi ada beberapa, baik in vivo maupun in vitro. Untuk baku emas / gold standart adalah Skin Prick Test (SPT), yaitu dilakukan pemberian alergen secara tetes dipermukaan kulit volar lengan bawah bagian dalam, lalu ditetesi ekstrak alergen dan dicukit pada epidermisnya. Selain itu juga bisa tes IgE spesifik, dari pembuluh darah tepi, namun kekurangannya adalah mahal.
Untuk edukasi kepada pasien:
Bisa memelihara kucing didalam ruangan tapi sebaiknya tetap di dalam kandang, supaya bulu kucing tidak menempel pada sofa/sprei. selalu membersihkan lantai, mencuci sprei & selimut 1 minggu sekali pakai air panas 40 derajat, dan dijemur dibawah sinar matahari. selalu menggunakan vaccum cleaner untuk menyedot bulu kucing atau debu yang menempel di kamar tidur/ruang keluarga. selalu pakai masker jika bersih-bersih. mengganti material lapisan sofa / karpet yang terbuat dari bludru yang gampang bulu kucing tsb menempel.
Semoga menjawab pertanyaannya ya dok..
Terima kasih