Kontraindikasi dan Peringatan Simvastatin
Kontraindikasi utama pemakaian simvastatin antara lain adalah adanya riwayat sensitivitas terhadap produk simvastatin dan pasien yang sedang hamil dan menyusui. Pada jenis obat-obatan tertentu ada yang sebaiknya pemakaiannya tidak boleh bersamaan dengan simvastatin karena meningkatkan risiko miopati. Selain itu perlu pula untuk diketahui oleh pasien bahwa peningkatan dosis simvastatin merupakan salah satu risiko miopati.
Kontraindikasi
Kontraindikasi simvastatin terutama adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap simvastatin. Kontraindikasi lainnya adalah ibu hamil dan menyusui serta pasien yang sedang menderita penyakit hati akut. Simvastatin juga dikontraindikasikan pada pasien yang menerima terapi dengan obat-obatan yang dapat menginhibisi kerja enzim CYP3A4, contohnya antifungi golongan azole, obat antiretroviral untuk pasien HIV golongan HIV protease inhibitor, antibiotik (clarithromycin, erythromycin dan telithromycin) dan antidepresan nefazodone.[2,6]
Selain itu, pemberian simvastatin bersama gemfibrozil, siklosporin, atau danazol juga dikontraindikasikan karena dapat meningkatkan risiko miopati hingga rhabdomyolysis.[9]
Peringatan
Perlu menjadi peringatan pada pasien yang mengkonsumsi simvastatin antara lain adalah status kehamilan. Bila diketahui pasien hamil saat sedang mengkonsumsi simvastatin maka penggunaan preparat simvastatin harus segera dihentikan.[2,8] Namun di tahun 2021 US FDA meminta penghapusan peringatan absolut terhadap penggunaan obat statin penurun kolesterol pada pasien hamil. Pemberian pada wanita hamil dapat ditentukan oleh dokter berdasarkan manfaat yang lebih besar, misalnya pada kasus wanita hamil dengan risiko tinggi stroke atau infark miokard.[23,24]
Pasien yang memulai terapi simvastatin dan yang sedang menjalani proses peningkatan dosis berisiko untuk terjadi miopati, sehingga pasien harus diedukasi agar dapat mengenali tanda miopati. Terapi simvastatin harus segera dihentikan bila terdapat laporan tanda-tanda miopati pada pasien.[2,6]
Simvastatin juga diketahui dapat mencetuskan atau memperburuk myasthenia gravis (MG). Jika pengobatan dengan simvastatin dimulai, diperlukan pemantauan terhadap perburukan MG.[25]