Efek Samping dan Interaksi Obat Probenecid
Efek samping probenecid di antaranya sefalgia, nausea, vomitus, urolitiasis asam urat, reaksi anafilaksis, dan sindrom Steven Johnson. Secara umum, interaksi obat probenecid dapat antagonis terhadap efek urikosurik atau dapat meningkatkan kadar obat dalam plasma, seperti pada antibiotik penisilin.[2,5,18]
Efek samping
Efek samping pemberian probenecid dapat bersifat ringan hingga berat, untuk masing-masing sistem organ. Efek samping probenecid yang paling sering adalah:
- Sistem saraf: sefalgia, pusing
- Sistem gastrointestinal: nausea, anoreksia, vomitus, nyeri gusi, dan efek samping berat yang jarang adalah nekrosis hepar
- Sistem genitourinaria: pembentukan urolithiasis asam urat dan sindrom nefrotik yang lebih jarang terjadi
- Reaksi hipersensitivitas: reaksi anafilaksis, sindrom Steven Johnson, demam, pruritus, dan urtikaria
- Sistem hematologis: anemia, leukopenia, dan trombositopenia (jarang terjadi)
- Sistem integumen: alopecia, dermatitis, dan flushing
- Sistem muskuloskeletal: eksaserbasi gout yang bersifat transien setelah terapi inisial dengan probenecid[2,5,18]
Penting untuk diperhatikan bahwa kombinasi probenecid dan kolkisin dapat menyebabkan nekrolisis epidermal toksik, tetapi kasusnya jarang terjadi. Selain itu, terdapat laporan kejadian retinopati setelah penggunaan probenecid bersama chloroquine.[2,5,18]
Interaksi Obat
Ada berbagai bentuk interaksi obat antara probenecid dengan obat-obatan lain, ada yang bersifat sinergis dan ada pula yang bersifat antagonis.
Tabel 2. Interaksi Obat Probenecid
Efek Interaksi Obat | Penggunaan Bersama dengan Obat |
Antagonis terhadap efek urikosurik probenecid | |
Meningkatkan waktu paruh obat lain | Paracetamol, naproxen, indomethacin, ketoprofen, meclofenamate, lorazepam, rifampin, acyclovir, ganciclovir, zidovudine |
Meningkatkan efek obat lain | Allopurinol, golongan sulfonilurea (glibenklamid) |
Sumber: Hudiyati, 2024.[2,5,16,18]
Pada pasien yang membutuhkan antinyeri, penggunaan probenesid sebaiknya bersama paracetamol. Namun, penggunaan probenesid dengan obat-obatan yang memiliki interaksi meningkatkan waktu paruh obat lain berisiko menyebabkan efek samping berat, sehingga perlu dilakukan penyesuaian dosis. [2,5,16]
Kombinasi probenecid dengan allopurinol dapat secara sinergis menurunkan asam urat di dalam darah. Efek sinergis ini juga perlu diperhatikan pada pemberian probenecid dengan obat antidiabetes oral golongan sulfonilurea (seperti glibenklamid). Hal ini karena probenecid dapat menghambat ekskresi sulfonamida terkonjugasi di ginjal, sehingga meningkatkan risiko hipoglikemia.[16,18]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini