Pengawasan Klinis Thiopental
Pengawasan klinis penggunaan thiopental sodium atau pentotal perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping hipotensi dan depresi napas. Pemeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk menghindari efek samping thiopental terhadap organ hati dan ginjal.[2,9,10]
Monitoring Tanda Vital
Monitoring ketat tanda vital selama pemberian obat thiopental karena obat ini dapat memberikan efek samping hipotensi dan depresi napas terhadap pasien. Pengawasan ketat harus dilakukan saat memberikan obat kepada pasien dengan penyakit jantung lanjut, peningkatan tekanan intrakranial, ophthalmoplegia plus, asma, miastenia gravis dan insufisiensi endokrin (hipofisis, tiroid, adrenal, pankreas).[2,9,10]
Pemeriksaan Fungsi Hati
Metabolisme utama thiopental terjadi di hati sehingga harus diwaspadai pasien dengan gangguan hati. Sehingga, perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati seperti SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase), SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase).[1,3]
Pemeriksaan Fungsi Ginjal
Thiopental dieliminasi utama melalui urin. Pada pasien usia lanjut dengan fungsi ginjal yang menurun perlu lebih berhati-hati. Lakukan pemeriksaan fungsi ginjal seperti serum kreatinin dan ureum sebelum memberikan thiopental.[1,3]
Pemeriksaan Porfiria
Pemeriksaan porfiria diawal dengan menanyakan riwayat porfiria pada diri pasien dan keluarga pasien. Pada keadaan porfiria akut, lakukan pemeriksaan porfobilinogen secara kuantitatif pada sampel urin selama gejala berlangsung dan urine porphyrin excretion. Pada gejala porfiria kutanea, lakukan pemeriksaan fluorescence emission spectroscopy dari sampel darah dengan EDTA dan urine porphyrin excretion.[20]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini