Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Carbamazepine y2afrika 2023-11-16T15:10:46+07:00 2023-11-16T15:10:46+07:00
Carbamazepine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Carbamazepine

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Efek samping carbamazepine yang perlu diwaspadai antara lain reaksi fotosensitivitas, perubahan pigmentasi kulit, toxic epidermal necrolysis, serta sindrom Stevens-Johnson. Interaksi obat dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOI) harus diperhatikan karena carbamazepine dapat meningkatkan efek toksik MAOI, seperti selegiline.[1,4]

Efek Samping

Carbamazepine telah dilaporkan menyebabkan toxic epidermal necrolysis, sindrom Stevens-Johnson, agranulositosis, dan anemia aplastik. Efek samping serius lain mencakup depresi sistem saraf pusat, hepatotoksisitas, gangguan kesadaran, toksisitas ginjal, ide bunuh diri, dan hiponatremia.[7]

Efek Samping Kutaneus yang Berat

Reaksi kulit berat yang telah dilaporkan pada penggunaan carbamazepine mencakup eritema multiforme, ruam pruritic dan eritematosa, urtikaria, reaksi fotosensitivitas, perubahan pigmentasi kulit, dan dermatitis eksfoliatif.

Carbamazepine juga telah dilaporkan menyebabkan timbulnya lupus erythematosus-like syndrome atau peningkatan keparahan lupus eritematosus sistemik.[1,4]

Populasi Asia::

Carbamazepine cenderung menyebabkan TEN dan SSJ terutama pada populasi Asia, termasuk Indonesia, yang merupakan pembawa varian alelik yang diturunkan dari gen HLA-B. Alel ini ditemukan hampir secara eksklusif pada pasien dengan keturunan di seluruh wilayah Asia. Pasien dengan keturunan dalam populasi berisiko secara genetik harus diskrining untuk keberadaan HLA-B*1502 sebelum memulai pengobatan dengan carbamazepine. Pasien yang positif untuk alel tersebut tidak boleh diobati dengan carbamazepine kecuali manfaatnya jelas lebih besar daripada risikonya.[11-14]

Efek Samping yang Berpotensi Fatal

Carbamazepine dapat menyebabkan anafilaksis dan angioedema yang berpotensi fatal. Efek samping signifikan lain yang muncul akibat carbamazepine adalah leukopenia, trombositopenia, depresi sistem saraf pusat, hipotensi, dan kelainan konduksi jantung.

Carbamazepine juga dapat menyebabkan peningkatan enzim hati, gagal hati, hiponatremia, penurunan kadar serum hormon tiroid, perubahan kesadaran, serta ide atau perilaku bunuh diri.[1,4]

Efek Samping Lain

Berbagai efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan carbamazepine adalah:

  • Gangguan sistem darah dan limfatik, yaitu eosinophilia
  • Gangguan pada mata yaitu diplopia dan penglihatan kabur
  • Gangguan gartrointestinal yaitu mulut kering, mual, dan muntah
  • Gangguan pada sistem saraf yaitu sakit kepala
  • Lainnya: kelelahan, kelemahan, edema, dan retensi cairan[1,4]

Overdosis

Penggunaan carbamazepine dapat menyebabkan overdosis yang ditandai dengan penurunan kesadaran, kejang, dan perubahan EKG. Dosis letal carbamazepine adalah :

  • Dewasa: melebihi 60 gram
  • Anak: melebihi 10 gram
  • Anak di bawah 3 tahun: 5 gram[1,4]

Interaksi Obat

Perlu diketahui bahwa alkohol dapat meningkatkan efek sedatif dari carbamazepine. Selain itu, konsumsi dengan buah jeruk Bali dapat meningkatkan kadar plasma, sedangkan penggunaan dengan St. John’s wort dapat menurunkan kadar plasma.

Meningkatkan Konsentrasi Serum Carbamazepine

Obat yang dapat meningkatkan konsentrasi serum carbamazepine adalah CYP3A4 inhibitors seperti cimetidine, acetazolamide, ciprofloxacin, diltiazem, erythromycin, dan clarithromycin.

Menurunkan Konsentrasi Serum Carbamazepine

Obat yang dapat menurunkan konsentrasi serum carbamazepine adalah CYP3A4 inducers seperti cisplatin, doxorubicin, rifampicin, phenobarbital, dan phenytoin.

Menurunkan Konsentrasi Obat Lain

Carbamazepine dapat menurunkan konsentrasi obat yang dimetabolisme oleh enzim CYP1A2, 2B6, 2C9/19, dan 3A4. Contoh obat golongan tersebut adalah aripiprazole, tacrolimus, lapatinib, dan asam valproat.

Carbamazepine juga dapat menurunkan konsentrasi plasma antikoagulan oral, seperti dabigatran, warfarin, dan apixaban.

Meningkatkan Risiko Efek Samping

Carbamazepine dapat meningkatkan risiko toksisitas siklofosfamid dan efek neurotoksik dari lithium. Carbamazepine juga dapat meningkatkan risiko isoniazid-induced hepatotoxicity. Penggunaan dengan obat antikonvulsan lain dapat mengganggu fungsi tiroid.

Menurunkan Efikasi Obat Lain

Carbamazepine dapat menurunkan kadar dan efikasi kontrasepsi hormonal. Carbamazepine juga dapat menyebabkan resistensi terhadap aksi dari nondepolarising neuromuscular blockers seperti cisatracurium, pancuronium, vecuronium, dan rocuronium.

Interaksi Berpotensi Fatal

Carbamazepine juga dapat meningkatkan efek toksik dari MAOI, seperti selegiline.

Carbamazepine dapat menurunkan konsentrasi plasma dan efek terapeutik nefazodone.

Penggunaan dengan delavirdine atau agen non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTI) lain yang dimetabolisme enzim CYP3A4 dapat menyebabkan penurunan efek terapeutik dan resistensi obat.[1,4]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 2554, Carbamazepine. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Carbamazepine. Accessed June 9, 2022.
4. MIMS Indonesia. Carbamazepine. 2018 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/carbamazepine?mtype=generic
7. Drugs and Lactation Database (LactMed). Bethesda (MD): National Library of Medicine (US). 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501271/
11. Carbamazepine [prescribing information] tablets and chewable tablets. Parsippany, NJ: Teva Pharmaceuticals. 2022.
12. Carbatrol (carbamazepine) [prescribing information]. Lexington, MA: Takeda Pharmaceuticals America, Inc. 2021.
13. Chung SJ, Ahn KM, Oh JH, Shim JS, Park HW. Incidence rates of severe cutaneous adverse reactions due to antiseizure medication: a nationwide study using health claims data in Korea. Epilepsia. 2021;62(1):250-257. doi:10.1111/epi.16751.
14. Oussalah A, Yip V, Mayorga C, et al. Genetic variants associated with T cell-mediated cutaneous adverse drug reactions: a PRISMA-compliant systematic review-An EAACI position paper. Allergy. 2020;75(5):1069-1098. doi:10.1111/all.14174

Indikasi dan Dosis Carbamazepine
Penggunaan pada Kehamilan dan Me...

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.