Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Pregabalin general_alomedika 2022-06-06T13:18:47+07:00 2022-06-06T13:18:47+07:00
Pregabalin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Pregabalin

Oleh :
Meili Wati
Share To Social Media:

Di Indonesia, formulasi pregabalin adalah dalam bentuk oral. Bentuk sediaan adalah kapsul yang disarankan disimpan pada suhu ruang, jauh dari jangkauan anak dan paparan matahari.[1-3]

Bentuk Sediaan

Di Indonesia, pregabalin tersedia dalam bentuk kapsul untuk penggunaan oral. Kekuatan sediaan yang ada di pasaran adalah 50 mg, 75 mg, dan 100 mg.[3]

Pregabalin digunakan dalam pengelolaan neuropati perifer diabetik, neuralgia postherpetik, fibromyalgia, dan nyeri neuropatik yang terkait dengan cedera tulang belakang.[1]

Pregabalin juga digunakan secara off-label sebagai terapi alternatif pada pasien dengan restless legs syndrome, gangguan cemas, dan pruritus.[12-19]

Cara Mengonsumsi

Pregabalin dapat diberikan sebelum atau sesudah makan. Ketika akan menghentikan pengobatan, harus dilakukan penurunan dosis bertahap dalam setidaknya periode 1 minggu. Penghentian mendadak berisiko menyebabkan bangkitan kejang.[20]

Pada pasien dengan gangguan ginjal, umumnya diperlukan penyesuaian dosis.[2]

Cara Penyimpanan

Obat ini harus disimpan pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Suhu penyimpanan yang disarankan adalah 25 C, atau dalam rentang 15-30 C. Jauhkan dari paparan matahari langsung.[2]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID 5486971, Pregabalin. Retrieved May 9, 2022 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pregabalin.
2. FDA. Pregabalin. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/021446s035,022488s013lbl.pdf
12. Allen RP, Chen C, Garcia-Borreguero D, et al. Comparison of pregabalin with pramipexole for restless legs syndrome. N Engl J Med. 2014;370(7):621-631.
13. Garcia-Borreguero D, Silber MH, Winkelman JW, et al. Guidelines for the first-line treatment of restless legs syndrome/Willis-Ekbom disease, prevention and treatment of dopaminergic augmentation: a combined task force of the IRLSSG, EURLSSG, and the RLS-Foundation. Sleep Med. 2016;21:1-11. doi:10.1016/j.sleep.2016.01.017
14. Baldwin D, Woods R, Lawson R, Taylor D. Efficacy of drug treatments for generalised anxiety disorder: systematic review and meta-analysis. BMJ. 2011;342:d1199. doi: 10.1136/bmj.d1199.
15. Baldwin DS, Anderson IM, Nutt DJ, et al. Evidence-based pharmacological treatment of anxiety disorders, post-traumatic stress disorder and obsessive-compulsive disorder: a revision of the 2005 guidelines from the British Association for Psychopharmacology. J Psychopharmacol. 2014;28(5):403-439. doi: 10.1177/0269881114525674.
16. Matsuda KM, Sharma D, Schonfeld AR, Kwatra SG. Gabapentin and pregabalin for the treatment of chronic pruritus. J Am Acad Dermatol. 2016;75(3):619-625.e6. doi: 10.1016/j.jaad.2016.02.1237.
17. Weisshaar E, Szepietowski JC, Dalgard F, et al; European Dermatology Forum; European Academy of Dermatology and Venereology. European guideline on chronic pruritus. 2019.
18. Weisshaar E, Szepietowski JC, Darsow U, et al. European guideline on chronic pruritus. Acta Derm Venereol. 2012. doi: 10.2340/00015555-1400.
19. Yue J, Jiao S, Xiao Y, Ren W, Zhao T, Meng J. Comparison of pregabalin with ondansetron in treatment of uraemic pruritus in dialysis patients: a prospective, randomized, double-blind study. Int Urol Nephrol. 2015;47(1):161-167. doi:10.1007/s11255-014-0795-x.
20. Bonnet U, Scherbaum N. How addictive are gabapentin and pregabalin? A systematic review. Eur Neuropsychopharmacol. 2017;27(12):1185-1215. doi: 10.1016/j.euroneuro.2017.08.430.

Farmakologi Pregabalin
Indikasi dan Dosis Pregabalin

Artikel Terkait

  • Efektif Tidaknya Pregabalin untuk Terapi Skiatika
    Efektif Tidaknya Pregabalin untuk Terapi Skiatika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 23 Juni 2023, 09:50
Apakah obat pregabalin dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, apakah obat pregabalin dapat menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi naik? Pasien biasanya memiliki td sistol sekitar 130, skrg menjadi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.