Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Pregabalin general_alomedika 2023-08-30T13:59:42+07:00 2023-08-30T13:59:42+07:00
Pregabalin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Pregabalin

Oleh :
Meili Wati
Share To Social Media:

Indikasi pregabalin adalah neuropati perifer diabetik, neuralgia postherpetik, fibromyalgia, dan nyeri neuropatik yang terkait dengan cedera tulang belakang. Pregabalin juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada kasus kejang parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder. Keamanan dan efikasi obat pada individu berusia di bawah 4 tahun belum diketahui pasti.[1,2]

Beberapa dokter kadang memberikan pregabalin untuk manajemen nyeri skiatika tetapi hal ini sebenarnya belum didukung oleh bukti ilmiah yang adekuat, sehingga tidak dianjurkan.

Fibromyalgia

Dosis yang direkomendasikan untuk fibromyalgia adalah 300-450 mg/hari. Dosis dapat dimulai dengan 75 mg 2 kali sehari (150 mg/hari) dan ditingkatkan bertahap menjadi 150 mg 2 kali sehari (300 mg/hari) dalam waktu 1 minggu berdasarkan efikasi dan tolerabilitas. Jika tidak tampak respon adekuat dengan dosis 300 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan lebih lanjut menjadi 225 mg dua kali sehari (450 mg/hari).[2]

Nyeri Neuropatik

Pregabalin digunakan pada pengelolaan nyeri neuropatik yang terkait dengan neuropati perifer akibat diabetes mellitus. Pregabalin dimulai dengan dosis 50 mg 3 kali sehari (150 mg/hari). Dosis dapat ditingkatkan bertahap hingga maksimum 300 mg/hari, tergantung pada respon klinis dan tolerabilitas.

Meskipun ada studi yang menggunakan pregabalin dosis 600 mg/hari, tidak ada bukti bahwa dosis ini memberikan manfaat tambahan yang signifikan. Dosis ini juga lebih kurang dapat ditoleransi.[2]

Neuralgia Postherpetik

Pregabalin merupakan salah satu obat yang dapat dipilih dalam mengatasi nyeri neuralgia postherpetik. Dosis yang direkomendasikan adalah 75-150 mg 2 kali sehari, atau 50-100 mg 3 kali sehari pada pasien dengan klirens kreatinin minimal 60 ml/menit. Dosis dapat ditingkatkan bertahap menjadi 300 mg/hari berdasarkan kemanjuran dan tolerabilitas.

Jika nyeri tidak mereda adekuat setelah 2-4 minggu pengobatan dengan 300 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg 2 kali sehari atau 200 mg 3 kali sehari (600mg/hari). Perlu dicatat bahwa dosis di atas 300 mg/hari hanya diberikan pada pasien yang mengalami nyeri berkelanjutan dan mampu mentoleransi dosis dengan baik.[2]

Nyeri Neuropati Terkait Spinal Cord Injury

Rentang dosis yang direkomendasikan untuk pengobatan nyeri neuropatik terkait spinal cord injury adalah 150-600 mg/hari. Dosis awal yang dianjurkan adalah 75 mg 2 kali sehari (150 mg/hari). Dosis dapat ditingkatkan menjadi 150 mg 2 kali sehari (300 mg/hari) dalam waktu 1 minggu berdasarkan efikasi dan tolerabilitas.

Jika tidak didapatkan respon terapi yang cukup setelah 2-3 minggu pengobatan dengan 150 mg 2 kali sehari, dapat dilakukan peningkatan dosis hingga 300 mg 2 kali sehari.[2]

Terapi Adjuvan pada Kasus Kejang Parsial

Pregabalin dapat digunakan sebagai terapi adjuvan pada pasien dengan kejang parsial yang berusia di atas 4 tahun. Dosis yang diberikan bergantung pada usia dan berat badan. Berikan dosis total harian sebagai dosis terbagi, 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respon klinis dan tolerabilitas pasien.

Dosis yang direkomendasikan adalah:

  • Dewasa 17 tahun ke atas: dosis inisial 150 mg/hari, maksimal 600 mg/hari
  • Anak dengan berat badan 30 kg ke atas: 2,5 mg/kg/hari, maksimal 10 mg/kg/hati tidak melebihi 600 mg/hari
  • Anak dengan berat badan antara 11kg hingga kurang dari 30 kg: 3,5 mg/kg/hari, maksimal 14 mg/kg/hari[2]

Restless Legs Syndrome (Off-label)

Pregabalin digunakan secara off label pada restless legs syndrome. Obat digunakan dalam 1-3 jam sebelum waktu tidur secara oral. Dosis inisial adalah 50-75 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan bertahap setiap 5-7 hari berdasarkan respon klinis dan toleransi. Peningkatan dosis dilakukan dalam peningkatan 75-150 mg setiap hari, dengan dosis efektif umumnya 150-450 mg per hari.[12,13]

Gangguan Cemas Menyeluruh (Off-label)

Pregabalin digunakan off-label sebagai monoterapi atau tambahan untuk pasien dengan gangguan kecemasan yang tidak berespon atau dapat mentoleransi pengobatan lain. Dosis awal adalah 150 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi per oral. Dosis dapat ditingkatkan pada interval mingguan, berdasarkan bagaimana pasien merespon dan mentoleransi pregabalin. Peningkatan bertahap adalah 150 mg/hari hingga dosis biasa 300 mg/hari.[14,15]

Pruritus Kronik(Off-label)

Pregabalin digunakan secara off-label untuk pasien dengan pruritus kronis, sebagai agen alternatif, untuk pasien dengan pruritus kronis yang resisten terhadap terapi pilihan. Pada pruritus neuropatik dosis awal adalah 75 mg 2 kali sehari, yang dapat ditingkatkan menjadi 150-300 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi, tergantung pada respon dan tolerabilitas.

Pada pruritus uremik, pregabalin diberikan dengan dosis 25 mg sehari atau 50 mg setiap hari ke-2, setelah dialisis. Dosis meningkat menjadi 50 atau 75 mg setiap hari. Beberapa laporan menunjukkan efektivitas ketika pregabalin diberikan dengan dosis 75 mg dua kali seminggu setelah  dialisis ginjal.[16-19]

Modifikasi Dosis

Penyesuaian diperlukan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Penyesuaian dosis tergantung pada klirens kreatinin.

  • < 15 ml/menit: Dosis awal 25 mg/hari, maksimum 75 mg/hari, diberikan sebagai dosis tunggal
  • ≥ 15 hingga <30 ml/menit: Dosis awal 25-50 mg/hari, maksimum 150 mg/hari, diberikan sebagai dosis terbagi sekali atau 2 kali sehari
  • ≥30 hingga <60 ml/menit: Dosis awal 75 mg/hari, maksimum 300 mg/hari, diberikan sebagai dosis terbagi 2-3 kali sehari
  • ≥60 ml/menit: Dosis awal 150 mg/hari, maksimum 600 mg/hari, diberikan sebagai dosis terbagi 2-3 kali sehari[10]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID 5486971, Pregabalin. Retrieved May 9, 2022 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pregabalin.
2. FDA. Pregabalin. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/021446s035,022488s013lbl.pdf
9. Medscape. Pregabalin. 2021. https://reference.medscape.com/drug/lyrica-cr-pregabalin-343368
10. MIMS Indonesia. Pregabalin. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pregabalin?mtype=generic
12. Allen RP, Chen C, Garcia-Borreguero D, et al. Comparison of pregabalin with pramipexole for restless legs syndrome. N Engl J Med. 2014;370(7):621-631.
13. Garcia-Borreguero D, Silber MH, Winkelman JW, et al. Guidelines for the first-line treatment of restless legs syndrome/Willis-Ekbom disease, prevention and treatment of dopaminergic augmentation: a combined task force of the IRLSSG, EURLSSG, and the RLS-Foundation. Sleep Med. 2016;21:1-11. doi:10.1016/j.sleep.2016.01.017
14. Baldwin D, Woods R, Lawson R, Taylor D. Efficacy of drug treatments for generalised anxiety disorder: systematic review and meta-analysis. BMJ. 2011;342:d1199. doi: 10.1136/bmj.d1199.
15. Baldwin DS, Anderson IM, Nutt DJ, et al. Evidence-based pharmacological treatment of anxiety disorders, post-traumatic stress disorder and obsessive-compulsive disorder: a revision of the 2005 guidelines from the British Association for Psychopharmacology. J Psychopharmacol. 2014;28(5):403-439. doi: 10.1177/0269881114525674.
16. Matsuda KM, Sharma D, Schonfeld AR, Kwatra SG. Gabapentin and pregabalin for the treatment of chronic pruritus. J Am Acad Dermatol. 2016;75(3):619-625.e6. doi: 10.1016/j.jaad.2016.02.1237.
17. Weisshaar E, Szepietowski JC, Dalgard F, et al; European Dermatology Forum; European Academy of Dermatology and Venereology. European guideline on chronic pruritus. 2019.
18. Weisshaar E, Szepietowski JC, Darsow U, et al. European guideline on chronic pruritus. Acta Derm Venereol. 2012. doi: 10.2340/00015555-1400.
19. Yue J, Jiao S, Xiao Y, Ren W, Zhao T, Meng J. Comparison of pregabalin with ondansetron in treatment of uraemic pruritus in dialysis patients: a prospective, randomized, double-blind study. Int Urol Nephrol. 2015;47(1):161-167. doi:10.1007/s11255-014-0795-x.
20. Bonnet U, Scherbaum N. How addictive are gabapentin and pregabalin? A systematic review. Eur Neuropsychopharmacol. 2017;27(12):1185-1215. doi: 10.1016/j.euroneuro.2017.08.430.

Formulasi Pregabalin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Efektif Tidaknya Pregabalin untuk Terapi Skiatika
    Efektif Tidaknya Pregabalin untuk Terapi Skiatika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 23 Juni 2023, 09:50
Apakah obat pregabalin dapat menyebabkan tekanan darah menjadi naik?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, apakah obat pregabalin dapat menyebabkan tekanan darah seseorang menjadi naik? Pasien biasanya memiliki td sistol sekitar 130, skrg menjadi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.