Pendahuluan Estazolam
Estazolam adalah obat golongan benzodiazepin yang digunakan dalam penanganan insomnia. Estazolam adalah obat hipnotik yang memiliki efek sedasi, antikonvulsan, dan pelemas otot. Estazolam bekerja sebagai agonis gamma-aminobutyric acid (GABA) A yang menyebabkan efek inhibisi pada sistem saraf pusat (SSP).[1]
Estazolam diserap cepat melalui saluran cerna dengan waktu menuju konsentrasi plasma puncak dalam 0,5-1,6 jam. Estazolam kemudian terikat pada protein plasma dan didistribusikan luas pada jaringan tubuh. Ekskresi estazolam melalui urine dan sebagian kecil melalui feses dalam bentuk metabolit inaktif.[2,3]
Indikasi dari estazolam adalah insomnia. Estazolam tersedia dalam bentuk tablet yang diberikan pada pasien yang kesulitan dalam memulai tidur. Di Indonesia, estazolam terdapat dalam dosis 1 dan 2 mg.[4,5]
Efek samping estazolam yang fatal adalah reaksi anafilaksis. Selain itu, pasien yang mengonsumsi estazolam juga dapat mengalami toleransi dan ketergantungan. Oleh karena itu, penggunaan estazolam harus dipantau terutama pada pasien yang mengonsumsi dalam dosis tinggi dan pasien dengan riwayat ketergantungan sebelumnya.[1,4]
Di Indonesia, estazolam tersedia dalam merek dagang Alena®, Esilgan®, dan Esta®.[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Estazolam
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Psikofarmaka[9] |
Subkelas | Antiansietas[9] |
Akses | Resep[9] |
Wanita hamil | Kategori FDA: X[5] Kategori TGA: Tidak tersedia[10] |
Wanita menyusui | Tidak direkomendasikan[5] |
Anak-anak | Tidak direkomendasikan[5] |
Infant | Tidak direkomendasikan[5] |
FDA | Approved[5] |