Farmakologi Cefepime
Farmakologi cefepime adalah sebagai antibiotik bakterisid, dengan menghambat transpeptidase yang dikenal sebagai penicillin binding protein (PBP) pada dinding sel bakteri. Mekanisme ini yang menyebabkan autolisis dan kematian bakteri.[2,10]
Farmakodinamik
Cefepime memiliki mekanisme aksi yang mirip dengan beta-laktam lainnya. Cefepime menghambat sintesis dinding sel bakteri, dengan enzim pengikat kovalen yang bertanggung jawab dalam langkah terakhir transpeptidasi selama sintesis dinding peptidoglikan. Pengikatan ini menyebabkan cacat pada dinding sel, sehingga terjadi autolisis dan kematian organisme.[10]
Cefepime sensitif dalam melawan bakteri gram-negatif, seperti Enterobacter spp., Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, dan Pseudomonas aeruginosa, serta bakteri gram-positif, seperti Staphylococcus aureus (hanya yang sensitif metisilin), Streptococcus pneumoniae, Streptococcus pyogenes, dan Viridans group streptococci.[1,2,10]
Cefepime Lebih Unggul terhadap Bakteri Gram-negatif
Dibandingkan dengan sefalosporin generasi ketiga, cefepime memiliki cakupan gram-negatif yang lebih luas. Ketika sefalosporin lain terdegradasi oleh beta-laktamase, cefepime stabil dan tidak dihidrolisis secara signifikan oleh enzim ini. Cefepime juga merupakan penginduksi beta-laktamase tipe 1 yang buruk, sehingga menjadi alternatif yang baik untuk melawan bakteri yang resisten terhadap sefalosporin generasi ketiga.[1,2,10]
Karakteristik lain cefepime adalah struktur kimia yang berbeda dari generasi yang sebelumnya, yaitu memiliki substitusi side-chain. Substitusi ini memberikan lebih banyak aktivitas melawan Staphylococcus spp. Cefepime juga zwitterion yang memberikan keuntungan, yaitu dapat lebih cepat berpenetrasi pada dinding sel bakteri gram negatif.[10]
Cefepime Menembus Barier Otak
Pada percobaan hewan, waktu konsentrasi cefepime plasma yang tidak terikat melebihi konsentrasi hambat minimum (MIC) dari organisme yang menginfeksi. Hal terbukti berkorelasi dengan kemanjuran pengobatan. Sari penelitian didapatkan bahwa cefepime dapat menembus barier otak. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya untuk menghambat asam γ-aminobutyric (GABA), yang dapat menyebabkan efek neurotoksik yang terlihat pada beberapa pasien yang diobati dengan cefepime.[1,2]
Farmakokinetik
Farmakokinetik cefepime bergantung pada jenis sediaan dan cara pemberian. Absorpsi obat ini tidak baik melalui saluran pencernaan, dan lebih cepat 2–3 kali lipat jika diberikan intravena (IV) daripada pemberian intramuskular (IM).[1]
Absorbsi
Cefepime sering diberikan dalam infus IV selama 30–60 menit, atau sebagai infus lambat dalam 3–24 jam. Cefepime tidak diserap dengan baik oleh saluran pencernaan.
Konsentrasi plasma maksimum terjadi secara cepat dan 2–3 kali lebih tinggi setelah pemberian IV daripada IM. Konsentrasi maksimum adalah ±30,7 μg/mL dalam 30 menit setelah pemberian dosis 2 gram IV.[1]
Distribusi
Cefepime, seperti kebanyakan sefalosporin, didistribusikan secara luas ke seluruh jaringan dan cairan tubuh, termasuk cairan pleura, cairan sinovial, tulang, cairan tulang belakang otak, dan ASI.
Volume distribusi yang jelas (Vd) pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal adalah 0,2 L/kg. Pada pasien anak, rata-rata volume distribusi tunak adalah 0,3 L/kg. Pengikatan protein serum cefepime sekitar 20%, terlepas dari konsentrasinya dalam serum.[1,2,10]
Metabolisme
Cefepime dengan cepat dimetabolisme, dengan produk metabolisme yang diekskresi <10%. Senyawa yang tersisa diekskresikan melalui filtrasi glomerulus sebagai obat yang tidak berubah. Waktu paruh sekitar 2–2,3 jam, dan lebih lama pada pasien dengan gagal ginjal. Kurang dari 1% cefepime dimetabolisme di hati.
Cefepime dimetabolisme menjadi N-methylpyrrolidine (NMP), yang kemudian mengalami oksidasi cepat untuk membentuk NMP-N-oksida, senyawa yang lebih stabil. NMP-N-oksida adalah metabolit utama dari cefepime, sedangkan NMP dan 7- epimer cefepime adalah produk sampingan minor.[2,10]
Eliminasi
Cefepime clearance biasanya mengikuti kinetika orde pertama, di mana konsentrasi menurun secara log-linear. Oleh karena itu, dosis cefepime disesuaikan dengan perubahan waktu paruh.
Cefepime clearance sebagian besar di ginjal dan disesuaikan dengan laju filtrasi glomerulus, di mana +85% dari cefepime diekskresikan tidak berubah dalam urin. Waktu paruh terminal (T½) cefepime pada individu sehat dengan fungsi ginjal normal setelah pemberian IV adalah 2 jam.
T½ meningkat dan clearance menurun secara proporsional dengan penurunan fungsi ginjal. Pasien dengan hiperfiltrasi glomerulus, seperti pasien cystic fibrosis, memiliki cefepime clearance yang lebih besar dan T½ yang lebih pendek.[1]