Pendahuluan Linezolid
Linezolid adalah antibiotik yang digunakan pada infeksi akibat methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan vancomycin resistant Enterococcus (VRE), misalnya pada pneumonia dan selulitis, serta pada tuberkulosis resisten obat. Linezolid merupakan obat golongan oxazolidinone yang bekerja dengan mengikat 23S RNA ribosom dari subunit 50S untuk mencegah perkembangan bakteri.
Linezolid diindikasikan untuk menangani pneumonia yang disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, bakteremia yang disebabkan VRE, infeksi kulit komplikata, dan meningitis. Linezolid saat ini juga diindikasikan untuk pasien tuberkulosis resisten obat (TBRO), antara lain MDR-TB (Multidrug Resistant TB) dan XDR-TB (Extensively Resistant TB).[1,2]
Linezolid memiliki efikasi yang baik untuk mengeradikasi bakteri tuberkulosis, namun juga memiliki efek samping anemia. Sebuah penelitian di Cina menemukan efek samping anemia terjadi pada 38,1% pasien yang mengonsumsi linezolid.
Mekanisme terjadinya efek samping anemia masih belum diketahui dengan pasti. Teori yang berkembang menyebutkan bahwa linezolid dapat menginduksi penekanan sumsum tulang belakang dan menyebabkan produksi sel darah merah menurun. Teori lain menyebutkan linezolid memicu reaksi imun yang menyebabkan rusaknya sel darah merah.[3,4]
Linezolid meningkatkan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan dengan buspirone, pethidine, maupun obat antidepresan. Terdapat peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan obat antidiabetes, seperti glimepiride.[2,3]
Jika menggunakan linezolid, pantau ketat gejala neurotoksisitas, terutama jika menggunakan linezolid lebih dari 28 hari. Tes darah lengkap dapat diperlukan untuk memantau reaksi penekanan sumsum tulang akibat konsumsi linezolid.[1,2,7,8]
Di Indonesia, linezolid tersedia dalam merek dagang Kabizolid®, Zyvox®, dan Linetero®.[5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Linezolid
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antiinfeksi[3] |
Subkelas | Antibakteri[3] |
Akses | Obat resep[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[2,7] Kategori TGA: B3[2,7] |
Wanita menyusui | Linezolid dapat dikeluarkan ke ASI[2,7] |
Anak-anak | Dapat digunakan pada anak dengan rentang usia 0-17 tahun[2] |
FDA | Approved[2] |